-->


"Kami tidak lebih hanyalah para penuntut ilmu yang fakir dan hina. Berjalan Keluar masuk melewati jalan-jalan di belantara mazhab. Di sini berhati-hatilah, siapa saja bisa tersesat dan berputar-putar dalam kesia-siaan. Banyak papan nama, baik yang baru dipasang atau yang sudah lama ada. Memilih jalan ini begitu mudah dan bahkan membanggakan bagi siapa saja yang tidak teliti. Akhirnya yang kami pilih adalah jalan dengan 'papan nama' yang sudah ada sejak lama. Inilah jalan kami, jalan Ahlus Sunnah Waljama'ah, jalan konservative, jalannya para pendahulu yang telah merintis dan menempuh jalan estafet dari Rosulullah SAW. Adapun jalan dengan papan nama yang baru dipasang kami ucapkan selamat tinggal. Biarkan kami memilih jalan ini, jalan tradisi Islam turun temurun yang sambung menyambung sanad: murid dari guru, dari guru, dari guru.... dari Salafunas Sholih, dari tabi'ut tabi'in, dari tabi'in, dari sahabat, sumbernya langsung sampai ke Baginda Rosulullah SAW.
Inilah jalan kami.... Ahlussunnah Waljama'ah.


Cari Blog Ini

Senin, 20 Januari 2014

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Julaibib Mendapatkan Jodoh.

#Namanya Julaibib, begitulah dia biasa dipanggil. Nama ini sendiri mungkin sudah menunjukkan ciri fisiknya yang kerdil dan pendek.

#Julaibib adalah nama yang aneh karena Dibelakangnya ngak ada nama Bapaknya (Nazabnya) Bagi masyarakat Yatsrib, tidak bernasab dan tidak bersuku adalah cacat sosial yang sangat besar.(gimana Mau Bernazab, Orang tuanya Siapa juga Ngak ada yang Tahu)

#Tampilan fisik dan Prilaku kesehariannya juga menjadi alasan sulitnya orang lain ingin berdekat-dekat dengannya. Wajahnya jelek terkesan sangar, pendek, bunguk, hitam, dan fakir. Kainnya usang, pakaiannya lusuh, kakinya pecah-pecah tidak beralas. Tidak ada rumah untuk berteduh, tidur hanya berbantalkan tangan, berkasurkan pasir dan kerikil. Tidak ada perabotan, minum hanya dari kolam umum yang diciduk dengan tangkupan telapak tangan.

#Abu Barzah, pemimpin Bani Aslam, sampai-sampai berkata tentang Julaibib, “Jangan pernah biarkan Julaibib masuk diantara kalian! Demi Allah jika dia berani begitu, aku akan melakukan hal yang mengerikan padanya!” demikianlah keadaan Julaibib pada saat itu.

#Namun jika Allah berkehendak menurunkan rahmatNya, tidak satu makhluk pun bisa menghalangi. Julaibib Termasuk Orang yang sangat Rajin mempelajari islam dia selalu berada di shaf terdepan dalam shalat maupun jihad.

#Meski hampir semua orang tetap memperlakukannya seolahTidak ada Namun Rasulullah sangat Memperhatikan Julaibib.

#Suatu Hari Rasulullah Menegurnya : Julaibib Tidakkah Engkau Menikah ??

#Lalu Julaibib Menjawab : Wahai Rasulullah, Siapakah Orang Tua yang Mau Menikahkan Putrinya Dengan Saya ?? Julaibib menjawab dengan tetap tersenyum. Tidak ada kesan menyesali diri atau menyalahkan takdir Allah pada kata-kata maupun air mukanya.

#Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam Membalas Dengan Senyuman.

#Namun Ke Esokan Harinya Rasulullah Menanyakan Hal Yang sama, Tiga Hari Berturut2 Rasulullah Menanyakan Hal Itu.

#Dan di hari ketiga itulah, Sang Nabi menggapit lengan Julaibib dan membawanya ke salah satu rumah seorang pemimpin Anshar. “Aku ingin menikahkan putri kalian.”, kata Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam pada si empunya rumah, “

#Betapa indahnya dan betapa barakahnya, Jawab Wali berseri-seri, mengira bahwa sang Nabi lah calon menantunya.

#Tetapi bukan untukku, kata Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam, “ku pinang putri kalian untuk Julaibib”

#Sang ayah Gadis itu terkejut : Julaibib Ya Rasulullah ???

#Rasulullah : Ya Untuk Julaibib.

#Ya Rasulullah (terdengar helaan nafas berat). : “Saya harus meminta pertimbangan istri saya tentang hal ini”

#Tak kalah terkejutnya istrinya berseru : Dengan Julaibib, “Bagaimana bisa? Julaibib berwajah lecak, tidak bernasab, tidak berkabilah, tidak berpangkat, dan tidak berharta. Demi Allah tidak. Tidak akan pernah putriku menikah dengan Julaibib”
Perdebatan itu tidak berlangsung lama. Sang putri dari balik tirai berkata anggun, “Siapa yang meminta?”

#Ayahnya Berkata : Rasulullah SAW.

#Gadis itu kemudian berkata : Nikahkanlah aku Dengan Julaibib,“

Apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam?

Demi Allah, kirim aku padanya. Dan demi Allah, karena Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam yang meminta, maka tiada akan dia membawa kehancuran dan kerugian bagiku”.

#Lalu Sang gadis yang shalehah lalu membaca ayat ini :
“Dan tidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (QS. Al Ahzab : 36)

#Kemudian Rasulullah Berdoa : Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atasnya, dalam kelimpahan yang penuh barakah. Jangan Kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah..”

#Akhirnya Julaibib Menikah Dengan Wanita Sholehah itu, Namun Penikahan itu Tidak berlangsung Lama, Para Bidadari Surga ternyata Lebih merindukan Julaibib. Dalam Sebuah Pertempuran Julaibib Syahid.

#Rasulullah Saw sangat Kehilangan Julaibib, Kemudian Rasulullah Bertanya pada para sahabat : “Apakah kalian kehilangan seseorang?”
“Tidak Ya Rasulallah Shollallahu ‘alaihi wasallam!”, serempak sekali.

#Sepertinya Julaibib memang tidak dianggap keberadaanya.

#Kemudian Rasulullah Bertanya Lagi : “Apakah kalian kehilangan seseorang?”
“Tidak Ya Rasulallah Shollallahu ‘alaihi wasallam!”. Kali ini sebagian menjawab dengan was-was dan tidak seyakin tadi. (Beberapa menengok ke kanan dan ke kiri).

#Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam menghela nafasnya. “Tetapi aku kehilangan Julaibib”

#Para sahabat tersadar :“Carilah Julaibib!”

#Maka ditemukanlah dia, Julaibib yang mulia. Terbunuh dengan luka-luka, semua dari arah muka. Di sekitarnya tergolek tujuh jasad musuh yang telah ia bunuh,

#Artinya Julaibib Bertempur dengan sengitnya sampai menewaskan 7 orang Musuh Allah.

#Kemudian Rasulullah dengan tangannya sendiri mengkafani Mayit Julaibib. Beliau menshalatkannya secara pribadi. Dan berdoa : “Ya Allah, dia adalah bagian dari diriku dan aku adalah bagian dari dirinya.”

#Begitulah Sepenggal Kisah Julaibib. Semoga Bisa Menjadi Teladan Bagi kita, Bahwa Wajah Fisik Tidak Di Hizab Allah, Tapi Amal dan Perbuatan kita.
Read more »»  

Translate