tag:blogger.com,1999:blog-34085896544852088452024-02-20T00:08:44.611-08:00MAJELIS "MIFTAHUL KHOIR""TIDAK AKAN MASLAHAT URUSAN UMAT ISLAM INI, MELAINKAN DENGAN KONSEPSI LAMA YANG TELAH(PERNAH)MEMBAWANYA DAHULU KEJENJANG KEJAYAAN"Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.comBlogger312125tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-76630211765683816412014-01-20T10:17:00.002-08:002014-01-20T10:21:24.514-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: white;"><span style="background-color: #274e13; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">J</span><span style="background-color: #274e13; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">ulaibib Mendapatkan Jodoh.</span></span><br />
<span style="background-color: #274e13;"><span style="color: yellow;"><br style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /></span></span>
<span style="background-color: #274e13;"><span style="color: yellow;"><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/namanya" style="cursor: pointer; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-decoration: none;">#Namanya</a><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"> Julaibib, begitulah dia biasa dipanggil. Nama ini sendiri mungkin sudah menunjukkan ciri fisiknya yang kerdil dan pendek.</span></span></span><br />
<span style="background-color: #274e13;"><span style="color: yellow;"><br style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /></span></span>
<span style="background-color: #274e13;"><span style="color: yellow;"><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/julaibib" style="cursor: pointer; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-decoration: none;">#Julaibib</a><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"> adalah nama yang aneh karena Dibelakangnya ngak ada nama Bapaknya (Nazabnya) Bagi masyarakat Yatsrib, tidak bernasab dan tidak bersuku adalah cacat sosial yang sangat besar.(gimana Mau Bernazab, Orang tuanya Siapa juga Ngak ada y</span><span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">ang Tahu)<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/tampilan" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Tampilan</a> fisik dan Prilaku kesehariannya juga menjadi alasan sulitnya orang lain ingin berdekat-dekat dengannya. Wajahnya jelek terkesan sangar, pendek, bunguk, hitam, dan fakir. Kainnya usang, pakaiannya lusuh, kakinya pecah-pecah tidak beralas. Tidak ada rumah untuk berteduh, tidur hanya berbantalkan tangan, berkasurkan pasir dan kerikil. Tidak ada perabotan, minum hanya dari kolam umum yang diciduk dengan tangkupan telapak tangan.<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/abu" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Abu</a> Barzah, pemimpin Bani Aslam, sampai-sampai berkata tentang Julaibib, “Jangan pernah biarkan Julaibib masuk diantara kalian! Demi Allah jika dia berani begitu, aku akan melakukan hal yang mengerikan padanya!” demikianlah keadaan Julaibib pada saat itu.<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/namun" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Namun</a> jika Allah berkehendak menurunkan rahmatNya, tidak satu makhluk pun bisa menghalangi. Julaibib Termasuk Orang yang sangat Rajin mempelajari islam dia selalu berada di shaf terdepan dalam shalat maupun jihad.<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/meski" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Meski</a> hampir semua orang tetap memperlakukannya seolahTidak ada Namun Rasulullah sangat Memperhatikan Julaibib.<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/suatu" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Suatu</a> Hari Rasulullah Menegurnya : Julaibib Tidakkah Engkau Menikah ??<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/lalu" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Lalu</a> Julaibib Menjawab : Wahai Rasulullah, Siapakah Orang Tua yang Mau Menikahkan Putrinya Dengan Saya ?? Julaibib menjawab dengan tetap tersenyum. Tidak ada kesan menyesali diri atau menyalahkan takdir Allah pada kata-kata maupun air mukanya.<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/rasulullah" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Rasulullah</a> Shollallahu ‘alaihi wasallam Membalas Dengan Senyuman.<br /><br />#Namun Ke Esokan Harinya Rasulullah Menanyakan Hal Yang sama, Tiga Hari Berturut2 Rasulullah Menanyakan Hal Itu.<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/dan" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Dan</a> di hari ketiga itulah, Sang Nabi menggapit lengan Julaibib dan membawanya ke salah satu rumah seorang pemimpin Anshar. “Aku ingin menikahkan putri kalian.”, kata Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam pada si empunya rumah, “<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/betapa" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Betapa</a> indahnya dan betapa barakahnya, Jawab Wali berseri-seri, mengira bahwa sang Nabi lah calon menantunya.<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/tetapi" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Tetapi</a> bukan untukku, kata Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam, “ku pinang putri kalian untuk Julaibib”<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/sang" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Sang</a> ayah Gadis itu terkejut : Julaibib Ya Rasulullah ???<br /><br />#Rasulullah : Ya Untuk Julaibib.<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/ya" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Ya</a> Rasulullah (terdengar helaan nafas berat). : “Saya harus meminta pertimbangan istri saya tentang hal ini”<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/tak" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Tak</a> kalah terkejutnya istrinya berseru : Dengan Julaibib, “Bagaimana bisa? Julaibib berwajah lecak, tidak bernasab, tidak berkabilah, tidak berpangkat, dan tidak berharta. Demi Allah tidak. Tidak akan pernah putriku menikah dengan Julaibib”<br />Perdebatan itu tidak berlangsung lama. Sang putri dari balik tirai berkata anggun, “Siapa yang meminta?”<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/ayahnya" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Ayahnya</a> Berkata : Rasulullah SAW.<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/gadis" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Gadis</a> itu kemudian berkata : Nikahkanlah aku Dengan Julaibib,“<br /><br />Apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam?<br /><br />Demi Allah, kirim aku padanya. Dan demi Allah, karena Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam yang meminta, maka tiada akan dia membawa kehancuran dan kerugian bagiku”.<br /><br />#Lalu Sang gadis yang shalehah lalu membaca ayat ini :<br />“Dan tidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (QS. Al Ahzab : 36)<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/kemudian" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Kemudian</a> Rasulullah Berdoa : Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atasnya, dalam kelimpahan yang penuh barakah. Jangan Kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah..”<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/akhirnya" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Akhirnya</a> Julaibib Menikah Dengan Wanita Sholehah itu, Namun Penikahan itu Tidak berlangsung Lama, Para Bidadari Surga ternyata Lebih merindukan Julaibib. Dalam Sebuah Pertempuran Julaibib Syahid.<br /><br />#Rasulullah Saw sangat Kehilangan Julaibib, Kemudian Rasulullah Bertanya pada para sahabat : “Apakah kalian kehilangan seseorang?”<br />“Tidak Ya Rasulallah Shollallahu ‘alaihi wasallam!”, serempak sekali.<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/sepertinya" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Sepertinya</a> Julaibib memang tidak dianggap keberadaanya.<br /><br />#Kemudian Rasulullah Bertanya Lagi : “Apakah kalian kehilangan seseorang?”<br />“Tidak Ya Rasulallah Shollallahu ‘alaihi wasallam!”. Kali ini sebagian menjawab dengan was-was dan tidak seyakin tadi. (Beberapa menengok ke kanan dan ke kiri).<br /><br />#Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam menghela nafasnya. “Tetapi aku kehilangan Julaibib”<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/para" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Para</a> sahabat tersadar :“Carilah Julaibib!”<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/maka" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Maka</a> ditemukanlah dia, Julaibib yang mulia. Terbunuh dengan luka-luka, semua dari arah muka. Di sekitarnya tergolek tujuh jasad musuh yang telah ia bunuh,<br /><br /><a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/artinya" style="cursor: pointer; text-decoration: none;">#Artinya</a> Julaibib Bertempur dengan sengitnya sampai menewaskan 7 orang Musuh Allah.<br /><br />#Kemudian Rasulullah dengan tangannya sendiri mengkafani Mayit Julaibib. Beliau menshalatkannya secara pribadi. Dan berdoa : “Ya Allah, dia adalah bagian dari diriku dan aku adalah bagian dari dirinya.”<br /><br />#Begitulah Sepenggal Kisah Julaibib. Semoga Bisa Menjadi Teladan Bagi kita, Bahwa Wajah Fisik Tidak Di Hizab Allah, Tapi Amal dan Perbuatan kita.</span></span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-81286217595290169082013-09-18T18:39:00.003-07:002013-09-18T18:43:15.972-07:00SEPULUH SAHABAT ROSULULLOH SAW YG DI JAMIN MASUK SYURGA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="text-align: right;">
<span style="line-height: 17px;"><span style="background-color: #783f04; color: yellow; font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;">عن عبد الرحمن بن عوف قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أبو بكر فى الجنة وعمر فى الجنة وعثمان فى الجنة وعلي فى الجنة وطلحة فى الجنة والزبير فى الجنة فى الجنة وعبد الرحمن بن عوف فى الجنة وسعد فى الجنة وسعيد فى الجنة وأبو عبيدة بن الجراح فى الجنة</span></span></div>
<span style="background-color: #783f04; color: yellow;"><br style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;" /></span>
<span style="background-color: #783f04; color: yellow;"><span style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;">Di riwayatkan dari Abdurrohman bin auf dia berkata: telah bersabda Rosululloh SAW: Abu bakr masuk ke dalam surga, umar masuk ke dalam surga, utsman masuk ke dalam surga, Ali masuk ke dalam surga, tholhah masuk ke dalam surga, zubair masuk ke dalam surga, Abdurrohman bin Auf masuk ke dalam surga, sa'd masuk ke dalam surga, said masuk ke dalam surga, Abu Ubaidah bin jarrah masuk ke dalam surga.</span><span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 17px;"><br /><br />Referensi:<br />Sunan tirmidzi: 3747: 5/647<br />Musnad ahmad: 1697: 4/208<br />Sunan abu dawud: 4652: 4/344<br />Sunan ibnu majah: 133: 1/48<br />Sohih ibnu hibban: 6993: 15/454<br />Rodiyallohu anhum ajmain.</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-57333144496534204152013-05-12T08:16:00.003-07:002013-05-12T08:19:45.134-07:00Dibalik Rahasia Ismul A’zam <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiQ7yIb5BIW9GzlcUiz7gKlIbB_xRfgKlcyRA_uBUd1yPLkl3m9JYQscMtSRbdW9LrbJw6pniSR8MwbGjGGPtxo4oQkRcaNSnqN5bdvuRye1k7N-O_V509XKRBu62dSvuZJH6w-R1hk3DZ/s1600/allah.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiQ7yIb5BIW9GzlcUiz7gKlIbB_xRfgKlcyRA_uBUd1yPLkl3m9JYQscMtSRbdW9LrbJw6pniSR8MwbGjGGPtxo4oQkRcaNSnqN5bdvuRye1k7N-O_V509XKRBu62dSvuZJH6w-R1hk3DZ/s1600/allah.gif" /></a></div>
Sahabatku yang dirahmati Allah.<br />
<br />
apakah ismul a’zam itu ?<br />
<br />
adakah yang tahu ?<br />
<br />
kenapa sangat rahasia ?<br />
<br />
sampai-sampai Aisyah istri nabi saw tidak boleh mengetahui ?<br />
<br />
seberapakah hebatnya ismul a’zam ?<br />
<br />
habib munzir al musyawa mengisahkan sebuah kisah.<br />
<br />
Diriwayatkan seorang pemuda berguru pada gurunya yg shalih, lalu suatu ketika ia diperintah gurunya membeli beberapa hajat di pasar, dan ia kembali dengan wajah marah dan meminta pada gurunya Ismul A’zam, yaitu Nama Allah Yang Maha Agung yg jika seseorang berdoa dg memanggil Allah dg nama itu maka pasti doanya dikabul, tentunya tak sembarang orang mengetahuinya.<br />
<br />
gurunya bertanya, kalau kuberi kau Ismul A’zam, apa yg akan kau lakukan?, ia berkata : aku tadi melihat seorang kakek kakek tua renta yg membawa kayubakar dari hutan untuk dijual dipasar, lalu seorang kesatria membeli semuanya dan tak membayarnya, ketika kakek itu menagih uangnya maka kakek itu didorong hingga terjatuh dan ksatria bersenjata itu pergi.<br />
<br />
lalu gurunya berkata : kalau kuberi kau ismul a’dham kau mau apa?, muridnya berkata : aku akan berdoa kepada Allah agar kakek itu dimakmurkan Allah dan kesatria itu diberi musibah dan bala atas kejahatannya.<br />
<br />
gurunya bertanya : coba ceritakan ciri ciri kakek yg kau liha dipasar itu?<br />
<br />
muridnya menceritakannya, maka gurunya berkata : muridku, kakek kakek itu guruku, dia tahu ismul a’dham, dia bisa berdoa pada Allah untuk mencelakai kesatria itu, tapi demikianlah orang yg shalih, semakin tinggi derajatnya ia semakin merendah. subhanAllah..<br />
<br />
“ISMUL A’ZAM menurut imam Al-Ghazali”<br />
<br />
Imam Abi Hamid Al-ghazali menerangkan dalam kitabnya Al-maqshadul asna syarhi asmua illahil Husna, halaman 82:<br />
<br />
Sebuah wirid menerangkan, Rasulullah SAW berkata: Ismul a’zam terdapat dalam dua buah ayat. Pertama ayat “Wa ilaa hukum… sampai akhir (Ar-Rahmin)”. Dan kedua, ayat permulaan surah Ali imran, iaitu “Alif laaam miin… sampai akhir (alqayyuum)”.<br />
<br />
Wa ilaahukum ilaahun waahid, laa ilaaha illa huwar rahmaanur rahim.<br />
<br />
Alif laam miim. Alaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum.<br />
<br />
<br />
“Allaahumma innii as aluka bi annii asyaduannaka antallaahu laa ilaaha illaa antal ahadush shamadu lam yalid walam yuulad walam yakun lahuu kufuwan ahad.”<br />
<br />
Artinya: Dan Tuhan kamu adalah Tuhan yang satu. Tidak ada Tuhan yang patut disembah hanya Dia (Allah) yang maha Pengasih dan Penyayang.<br />
<br />
Alif Laam Miim (Hanya Allah yang mengetahui maksudnya) Allah, Dialah Tuhan yang mutlak disembah, tidak ada Tuhan selainNya, hanya Dia yang maha Hidup dan Berdiri Sendiri.<br />
<br />
Aku meminta kepadaMu ya Allah, bahwa aku menyaksikan tidak ada Tuhan yang patut disembah hanya Engkau yang maha Esa, Engkau tempatku meminta, Engkau tidak dilahirkan dan tidak melahirkan, dan tidak ada siapa juga yang menyekutui Engkau.<br />
<br />
FADHILAH ISMUL A’ZAM<br />
<br />
Selain itu Imam Al-ghazali menerangkan: ada sebuah hadits yang menerangkan bahawa pada suatu peristiwa Rasulullah SAW mendengar seseorang yang mengucapkan doa seperti yang tersebut diatas lalu Rasulullah SAW berkata: demi diriku yang dijadikan Allah, sesungguhnya dia berdoa dengan ismul a’zam. Apabila meminta dengannya nescaya diberi Allah dan apabila berdoa dengannya, nescaya diperkenan Allah<br />
<br />
sahabatku yang dirahmati Allah.<br />
<br />
Ada pendapat yang mengatakan demikian Ismul Azham adalah nama2 Allah yg paling agung diantara 99 Asma’ul Husna, jumlahnya ada 7 yaitu :<br />
Ya Allah, Ya Hayyu, Ya Qoyyum, Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Malikal Mulk, Ya Dzal Jalali wal Ikraam<br />
<br />
Ad-Damiri berkata di dalam kitab Hayat al-HayawanKubra, bahwa Ibnu ‘Adi berkata: ” Ja’far bi Hassan meceritakan kepada kami dari ayahnya, bahwa Rasulullah SAW bersabda: ” Aku telah memohon dengan ism al-A’zam kepada Allah, lalu jibril as datang membawakannya kepadaku dalam keadaan tertutup.<br />
Siti Aisyah berkata:’Wahai Nabi Allah. ajarkan ia kepadaku!’, Rasulullah SAW menjawab: ‘ Kami dilarang megajarkannya kepada kaum wanita, anak-anak dan orang bodoh’. “<br />
<br />
Dalam hadist lainnya yang diriwayatkan oleh ibnu Majah dari siti Aisyah, bahwa ia berkata:” Aku mendengar Rasulullah SAW berdo’a : ” Ya Allah, aku memohon ampun kepada Mu dengan Ism-Mu yang suci dan diberkati, yang palig Engkau sukai, yang jika seseorang berdo’a dengannya niscaya Engkau perkenankan, dan jika ia meminta kepadaMu dengannya niscaya Engkau beri; dan jika ia minta dikasihani niscaya Engkau kasihani; dan jika ia minta dilepaskan dari kesulitan niscaya Engkau lepaskan kesulitannya.”<br />
<br />
Siti Aisyah melanjutkan: pada suatu hari, Rasulullah SAW. berkata kepadaku; ” Wahai Aisyah, tahukah engkau bahwa Allah telah menunjukkan kepadaku Ism al-A’zam, yang bila seseorang berdo’a dengannya niscaya doanya akan diperkenankan?”, Aisyah menjawab: “Ya Rasulullah, semoga Allah melimpahkan shalawat kepadamu, ajarkanlah ia kepadaku!”, Rasulullah menjawab: ” Itu tidak patut buatmu wahai Aisyah!”.<br />
<br />
Siti Aisyah melanjutkan: ” Kemudian aku berpaling dan duduk, beberapa saat kemudian aku bangkit kembali dan mendekati beliau seraya berkata: ” Ajarkkanlah ia kepadaku!”, Rasulullah menjawab: ” Itu tidak patut buatmu wahai Aisyah!”engkau tidak boleh mempergunakanya satupun untuk kepentingan dunia!.”<br />
<br />
<br />
<br />
Selanjutnya Aisyah mengatakan: “Setelah itu aku beranjak dari tempat duduk dan berwudhu, kemudian shalat 2 raka’at lalu berdoa:<br />
<br />
“Allaahumma innii ad-’uukallaaha wa ad-’uukarrahamaana wa ad-’uukal barrarrahiima wa ad’-uuka bi-asmaa-ikal husna kullihaa maa ‘alimtu minhaa wa maa lam a’lam an taghfiralii wa tarhamaii”<br />
<br />
Ya Allah, sesungguhnya aku berdoa kepadaMU, ya Allah. Aku berdoa kepadaMU, ya a-Rahman. Aku berdoa kepadaMU, ya ar-Bar ar-Rahim. Aku berdoa kepadaMU dengan seluruh namaMU yang indah, yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui, agar Engkau mengampuni dan mengasihiku<br />
<br />
Kemudian Rasulullah SAW tersenyum kepadanya sambil bersabda, “Sesungguhnya nama itu ada diantara nama-nama yang engkau sebutkan dalam doamu itu” (HR Ibn Majah dari Aisyah RA)<br />
<br />
SAHABATKU YANG DIRAHMATI ALLAH.<br />
<br />
Sebut saja nama-nama Allah ini (Ismul Azam – nama Allah yang teragung lagi dirahsiakan), PASTI DAN PASTI INSYAALLAH… doa akan dimakbulkan (selagi ia baik). Ada pendapat mengatakan, nama Allah adalah 100 dan 99 diketahui melalui Quran dan satu di rahasiakan. Yang satu itulah Ismul-Azam. Nama yang teragung dan dirahsiakan.<br />
<br />
Himpunan Nama-Nama Allah Yang Teragung<br />
<br />
Himpunan dari kitab-kitab muktabar:<br />
‘Abdu Dhaif Faqir Haqir<br />
Hadrat Maulawi Jalaluddin Ahmad Ar-Rowi<br />
Naqshbandi Mujaddidi Uwaisi<br />
‘Ufiyallahu ‘Anhu Wali Walidaihi<br />
Wali Mashaikhihi Wali Jami’il Muslimin<br />
<br />
1. Imam Al-ghazali menerangkan: ada sebuah hadits yang menerangkan bahawa pada suatu peristiwa Rasulullah SAW mendengar seseorang yang mengucapkan doa seperti yang tersebut diatas lalu Rasulullah SAW berkata: demi diriku yang dijadikan Allah, sesungguhnya dia berdoa dengan ismul a’zam. Apabila meminta dengannya nescaya diberi Allah dan apabila berdoa dengannya, nescaya diperkenan Allah<br />
<br />
2. Ismul a’zam yg digunakan Zaid bin Harisah dlm kisahnya beliau berhadap dgn musuhnya yg ganas dgn pedang terhunus lalu berkata “bersiaplah hai Zaid utk mati”, lalu Zaid menjawab, “tunggulah sebentar aku hendak solat”. lalu Zaid solat 2 rakaat lalu berdoa apabila selesai dan dia membaca doa ini:<br />
<br />
“ALLAHUMA YAA WADUUD YAA WADUUD YAA WADUUD YAA ARSJIL MAJIID YAA MUBDII-U YAA MU’IID YAA FA’AAL UL LIMAA YURIID. ‘ASALUKA BINUURI WAJHIKAL LADZII MALA-A ARKAANA ‘ARSYIKA WA BIQUDRATIKAL LATII BIHAA ALAA JAMII-I KHALKIKA WA BIRAHMATIKAL LATII WASI’AT KULLA SYAIIN LAA ILAAHA ILLA ANTA YAA GHAYYAATSAL MUS-TAGHIISTIINA AGHITSNII YAA GHAYYAATSAL MUS-TAGHIISTIINA AGHITSNII YAA GHAYYAATSAL MUS-TAGHIISTIINA AGHITSNII. “<br />
<br />
ALLAHUMA YAA WADUUD YAA WADUUD YAA WADUUD <br />
Ya Allah Yang Maha Pengasih<br />
YAA ARSJIL MAJIID <br />
Tuhan yg memliki arasy yg mulia<br />
YAA MUBDII-U YAA MU’IID <br />
tuhan yg menzahirkan dan yg mengembalikan<br />
YAA FA’AAL UL LIMAA YURIID <br />
tuhan yg membuat apa yg Dia inginkan<br />
‘ASALUKA BINUURI WAJHIKAL LADZII MALA-A ARKAANA ‘ARSYIKA <br />
aku bermohon kpd-Mu dan nur zat-Mu yg memenuhi seluruh arasy-Mu<br />
WA BIQUDRATIKAL LATII BIHAA ALAA JAMII-I KHALKIKA <br />
dan dgn kudrat-Mu yg telah Engkau anugerahkan kpd seluruh makhluk-Mu<br />
WA BIRAHMATIKAL LATII WASI’AT KULLA SYAIIN <br />
dan sgn rahmat-Mu yg meluas kpd taip-tiap sesuatu<br />
LAA ILAAHA ILLA ANTA <br />
tiada tuhan selain Engkau hai tuhanku<br />
YAA GHAYYAATSAL MUS-TAGHIISTIINA AGHITSNII <br />
tuhan yg memberi pertolongan kpd yg meminta tolong, berilah aku pertolongan<br />
<br />
lalu dtg seorang yg tidak dikenali mengendari kuda dgn pedang terhunus, bertempurlah musuh Zaid dgn pemuda baru tersebut, maka tergulinglah musuh Zaid itu lalu pendatang itu berkata, ” Ketika engkau berdoa pertama kalinya aku berada di langit ke-7 dan diperintahkan Jibrail utk turun membantumu, ketika engkau membaca kali ke-2 aku telah berada di kaki langit, ketika engkau membaca ke-3 kalinya aku telah berada di depan musuh mu, ketahuilah hai Zaid bahwa sesiapa yg membaca doamu ini akan diperkenankan Allah saat itu juga. Ketika Zaid pulang ke madinah dia lalu mengabarkan berita itu kpd RAsulullah s.a.w dan RAsulullah menjawab, “Hai Zaid, engkau telah diajari Allah kalimat isim a’zam(ismul a’zam). Siapa berdoa dgnnya akan diperkenankan dan siapa meminta dgnnya akan diberi dgn segera<br />
<br />
(dipetik dari kitab Syamsul Ma’rifat juz II halaman 465)<br />
<br />
tetapi doa ini kadang-kala membuatkan seseorang itu berasa panas (hendak marah) jadi perlulah di mulai atau disusuli oleh selawat atau surah al-Fatihah atau Ayatul kursi<br />
<br />
Inilah Himpunan Nama-Nama Allah Yang Teragung dari 5 kitab-kitab muktabar yang disebut tadi.<br />
<br />
Allah<br />
Ya Allah<br />
Allahumma<br />
Allah Hu<br />
Huwallah<br />
Ya Hu<br />
Hu<br />
Ilahi<br />
Ilahana<br />
Rabb Rabb<br />
Ya Rabbi Ya Rabbi<br />
Rabbana<br />
La Ilaha Illa Allah<br />
La Ilaha Illa Hu<br />
La Ilaha Illa Anta<br />
Wa Ilahukum Ilahun Wahid<br />
La Ilaha Illa Hu Arrahman Nurrahim<br />
Bismillah<br />
Bismillah Hir Rahmanir Rahim<br />
Ar-Rahman<br />
Allahur-Rahmanur Rahim<br />
Al Hayyu Al Qayyum<br />
Ar-Rahmanur Rahimul Hayyul Qayyum<br />
Ya Arhamar-Rahimin<br />
Ya Hayyu Ya Qayyum<br />
Ya Badi’as-Samawatiwal-Ardhz<br />
Badi’us-Samawatiwal-Ardhz Dzul-Jalali wal Ikram<br />
Al-Hannan Al-Mannan Badi’us-Samawatiwal-Ardhz Dzul-Jalali wal Ikram<br />
Dzul-Jalali Wal Ikram<br />
Malikul Mulk<br />
Ya Malikal Mulk<br />
Ya Dzal-Jalali Wal-Ikram<br />
Ya Halim Ya A’lim Ya ‘Aliy Ya’Azim<br />
Al ‘Aliyul ‘Azimul Halimul ‘Alim<br />
Allahu La Ilaha Illa Hu<br />
Allahu La Ilaha Illa Huwal Hayyul Qayyum<br />
Al Hannan<br />
Al Mannan<br />
Ya Hannan Ya Mannan<br />
Al Ahad<br />
As Samad<br />
As Sari’<br />
Al Wahhab<br />
Al Wadud<br />
Al Mani’<br />
Al Ghaffar<br />
Al-Qarib<br />
As-Sami’<br />
Al-Basir<br />
Al-Haqq<br />
Al-Latif<br />
Al-Muhyi Al Mumit<br />
Ya Zahir<br />
Arhamur-Rahimin<br />
Allahu Hamidun Qahhar<br />
Khairul Waritsin<br />
Hasbunallahu Wani’mal Wakil<br />
La Ilaha Illa Antal Ahadus Samadillazi Lam Yalid Walam Yulad Walam Yakunlahu Kufuwan Ahad<br />
Tarkul Ma’asi<br />
Sami’ud-du’a<br />
Salamun Qaulam Mir Rabbir Rahim<br />
Lailaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minaz-Zalimin<br />
Huwallah Allah Allahullazi La Ilaha Illa Huwa Rabbul ‘Arshil ‘Azim<br />
Alif Lam Mim<br />
Ha Mim<br />
Ta Sin<br />
Nun<br />
Alif Ha Ra Ta Kaf Lam Mim Nun Sin ‘Ain Qaf Sad Ha Ya<br />
Kaf Ha Ya ‘Ain Sad Ha Mim ‘Ain Sin Qaf<br />
<br />
Sahabatku yang Aku sayangi Karena Allah.beberapa izmul a’zam yg diamalkan ulama terdahulu.<br />
<br />
ISMUL A’ZAM YANG DI AMALKAN OLEH USTHUM AL-ARIF BILLAH DI ZAMAN NABI SULAIMAN ALAIHI SALAM<br />
<br />
YAA HAYYU YA QAYYUM YAA ILAAHANAA WA ILAAHA KULLI SYAI’IN ILAAHAN WAAHIDAN LAA ILAAHA ILLA ANTA.<br />
<br />
ARTINYA:<br />
<br />
Ya, allah tuhan yang hidup, tuhan yang berdiri sendiri, ya allah tuhan kami,tuhan segala sesuatu, tuhan yang maha esa, tidak ada tuhan yang benar di sembah hanya engkau wahai tuhan kami.<br />
<br />
KETERANGAN:<br />
<br />
Sebagian riwayat menerangkan bahwa yang memindahkan istana balqis dari negeri saba’ ke dalam kerajaan nabi sulaiman adalah jin ifrit yang bernama ashif bin barkhriya.<br />
<br />
Tetapi ada pula terdapat riwayat lain bahwa yang melaksanakan pemindahan istana balqis dari saba’ ke palestina adalah seorang waliyullah Arif billah yang bernama USTHUM yang selalu mengamalkan ismu a’zam tersebut di atas.<br />
<br />
<br />
<br />
ISMUL A’ZAM YANG DI AMALKAN OLEH ALA BIN HADLRAMI<br />
<br />
YAA HALIMU YAA ‘ALIMU YAA ‘ALIYYU YAA’ADHIIM<br />
<br />
ARTINYA:<br />
<br />
Yaa allah tuhan yang maha kasih sayang, tuhan yang maha tahu, maha tinggi dan maha besar.<br />
<br />
KETERANGAN:<br />
<br />
Terdapat dalam sebuah kitab do’a yang di karang oleh salah seorang ulama besar yang sangat wara’ dan baik budi, yaitu Al-‘alaamah Abi Bakhrin Muhammad Alwaliid. Suatu keterangan yang sangat menarik hati, antara lain seperti yang tersebut di bawah ini:<br />
<br />
Muthrib ibnu ‘Abdullah ibnu Mash’ab Al-madahi menerangkan: bahwa dia pada suatu hari datang berkunjung kerumah khalifah Amirul mukminin Al-mansuur. Muthrib menampak wajah khalifah penuh dengan kedukaan, mungkin ada suatu musibah yang menimpa diri beliau.<br />
<br />
Khalifah berkata: “ wahai saudaraku muthrib, telah di timpahkan tuhan kepada diriku suatu ujian, yaitu perasaan sedih dan duka dalam masa beberapa hari ini, aku tidak dapat menghilangkannya, berilah aku ucapan-ucapan dan do’a semoga dengan itu tuhan menghilangkan dengan segera “.<br />
<br />
Muthrib berkata: “ ya amirul mukminin, Muhammad Bin Tsabit pernah becerita kepadaku bahwa salah seorang penduduk bashrah telah di timpa musibah menderita sakit telinga beberapa hari lamanya, menyebabkan dia tidak dapat tidur. Hasan bashri berkata kepada si penderita itu: “ bacalah do’a yang di amalkan dan selalu dibaca oleh ‘Ula bin Khadhrami. Ia pernah berada dalam kesempitan, yaitu kehabisan air di tengah-tengah di padang pasir. Dan pernah ia hendak menyebrangi laut Bahrain bersama kudanya ketika dalam peperangan, sedang kapal alat menyebrang tidak ada, dan ketika itu ia bersama dengan Abi hurairah.<br />
<br />
Khlifah berkata: “ teruskanlah ceritamu itu hai muthrib”.<br />
<br />
Muthrib meneruskan dengan berkata: “ ketika ‘Ula bin Khadrami sedang dalam perjalanan di tengah-tengah padang pasir, ia kehabisan air, hampir saja ia binasa kehausan. Lalu ia sembahyang dua rakaat kemudian di bacanya beberapakali do’a tersebut di atas yng memang sudah menjadi bacan dan amalannya beberapa lama sebelum itu.<br />
<br />
Tidak lama kemudian awanpun mendung dan mencurahlah air hujan dari langit sangat lebatnya.<br />
<br />
Muthrib melanjutkan ceritanya, begitu juga ketika ‘Ula bin khadhrami pada sutu kali peristiwa hendak menyebrangi laut Bahrain bersama kudanya sedang alat penyebrangan tidak ada. Ia sembahyang dua rakaat, kemudian membaca do’a tersebut di atas beberapa kali. Ia mengendarai kudanya dan dengan tidak ragu-ragu lalu menyebrangi laut yang luas itu dengan tidak terkena basah dan selamat sampai ke seberang.<br />
<br />
Khalifah mendengar cerita ini sangat tertarik lalu bertanya: “ Bagaimana laki-laki yang menderita sakit telinga tadi?”<br />
<br />
Muthrib menjawab: “ lelaki itu membaca dan mengamalkan terus menerus dengan tidak henti-hentinya dengan penuh pengharapan semoga kiranya tuhan menyembuhkan penyakit itu. Maka pada suatu hari terasa oleh lelaki itu seolah olah ada sesuatu yang keluar dari dalam telinganya. Kemudian terbang, dan dia merasa sembuh dari penyakitnya”.<br />
<br />
Adapun khalifah setelah mendengar cerita itu lalu meminta diri kepada muthrib masuk ke kamar ibadahnya. Tidak beberapa lama kemudian khalifah keluar dengan muka tersenyum dan wajah gembira, lalu berkata: “ hai muthrib, tuhan telah menghilangkan kedukaanku dengan do’a ‘Ula bin khadhrami itu “.<br />
<br />
Kemudian khalifah meminta kepada pelayan istana supaya di siapkan makanan dan minuman untuk di santap bersama dengan muthrib sebagai ucapan syukur kepada tuhan dengan lenyapnya musibah kedukaan yang di derita khalifah beberapa hari lamanya.<br />
<br />
<br />
<br />
ISMUL A’ZAM YANG DI AMALKAN OLEH MUSA AL-KADHIM IBNU JA’FAR S-SHADIQ<br />
<br />
YAA SAMI’A KULLI SHOUTIN, WA YAA SAABIQA KULLI FAUTIN, WA YAA KASIYAL IDHAAMI LAHMAN WA MUNSYI RAHAA BA’DAL MAUTI, AS ALUKA BI ASMAA-IKAL ‘IDHAAMI WA BI-ISMIKAL AKBARIL MAKHZUUNI MAKNUUNIL LADZII LAM YATHTHALI’ ‘ALAIHI AHADUN MINAL MAKHLUUQIINA. YAA HALIMAN DZAA ANAATIN LAA YUQADDARU ‘ALAA ANAATIHII, YAADZAL MA’RUUFIL-LADZII LAA YANQATHI’U MA’RUUFUHU ABADAN WALAA TUHSHAA LAHUU ‘ABADAN FARRIJ ‘ANNII.<br />
<br />
ARTINYA:<br />
<br />
Ya allah tuhan yang mendengar setiap suara, ya allah tuhan yang mendahului setiap yang berlalu, ya alah tuhan yang membalut tulang dengan daging kemudian memisahkannya setelah mati, aku meminta dengan nama mu yang maha agung yang tersembunyi dan tersimpan tidak di ketahui oleh seorang makhluk pun. Ya allah tuhan yang maha kasih sayang, tidak terbatas kasih sayangmu, ya allah tuhan yang mempunyai kebaikan, tidak terputus kebaikanmu selama-lamanya dan tidak terhitung banyaknya. Semoga kiranya engkau selamatkan aku.<br />
<br />
KETERANGAN:<br />
<br />
Pada suatu peristiwa, khalifah Al-Rasyid telah menahan seorang ulama besar bernama Musa Al-Kazim bin Ja’far Shadiq pada suatu tempat tahanan karena ada terdengar fatwanya di masyarakat yang sifatnya tidak menyetujui tindakan khalifah dalam beberapa hal. Tetapi anehnya dalam waktu tidak beberapa lama kemudian khalifah memanggil penjaga pintu tahanan agar Musa Al-Kazim segera di keluarkan dan di beri hadiah sebesar 30.000 dirham.<br />
<br />
Penjaga pintu bertanya kepada khalifah: “ Apakah sebabnya wahai amirul mukminin maka demikian?”.<br />
<br />
Khalifah menjawab: “ Malam tadi ketika aku sedang tidur, aku bermimpi seorang lelaki dengan pisau terhunus datang kepadaku dan berkata ‘lepaskan musa Al-Kazim, dia di fitnah dan di dzalim. Jika tidak saya akan menikam-mu dengan pisau ini’. Saya merasa seram terhadap mimpi ini. Lepaskanlah dia”.<br />
<br />
Dengan segera penjaga pintu itu pergi ke tempat tahanan dimana Musa Al-Kazim di tahan. Pintu tahanan segera di buka dan di persilahkan beliau keluar.<br />
<br />
Di saat itu penjaga pintu menerangkan kepada Musa Al-Kazim tentang mimpi yang terjadi diri khalifah.<br />
<br />
Musa Al-Kazim berkata: “ saya selama dalam tahana dan bermimpi berjumpa dengan rasulullah s.a.w. lalu beliau mengajarkan kepadaku kalimat ismul a’zam. Rasululah berkata: ‘bacalah kalimat itu (do’a tersebut di atas), allah akan memelihara kamu. Kalimat-kalimat itu lalu saya baca dan saya amalkan selama dalam tahanan ini.<br />
<br />
<br />
<br />
ISMUL A’ZAM MENURUT PENDAPAT IMAM AL-GHAZALI<br />
<br />
WA ILAHUKUM ILAAHUN WAHIDUN LAA ILAAHA ILLA, HUWAR RAHMAANURRAHIM. ALIF LAAM MIIM. ALLAHU LAA ILAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUM. ALLAHUMMA INNI AS ALUKA BI ANNII ASYHADUANNAKA ANTALLAAHU LAA ILAAHA ILLA ANTAL AHADU SHSHAMADU LAM YALID WALAM YUULAD WALAM YAKUN LAHUU KUFUAN AHAD.<br />
<br />
ARTINYA:<br />
<br />
Dan tuhan kamu adalah tuhan yang satu. Tidak ada tuhan yang patut di sembah hanya dia (allah) yang maha pengasih dan penyayang. Alif laam miim ( hanya allah yang mengetahui maksudnya) allah, dialah tuhan yang muthlaq di sembah, tidak ada tuhan selainnya, hanya dia yang maha hidup dan berdiri sendiri. Aku meminta kepadamu yaa allah, bahwa aku menyaksikan tidak ada tuhan yang patut di sembah hanya engkau yang maha Esa, engkau tempatku meminta, engkau tidak di lahirkan dan tidak melahirkan, dan tidak ada siapa juga yang menyekutui engkau.<br />
<br />
KETERANGAN:<br />
<br />
Imam Abi Hamid Al-Ghazali menerangkan dalam kitabnya Al-Maqshadul Asna Syarhi Asmaa Illahil Husna.<br />
<br />
Sebuah warid menerangkan, rasulullah s.a.w. berkata: “ ismul a’zam terdapat dalam dua buah ayat. Pertama ayat “ wa ilaa hukum ” sampai akhir ( surah Ar-rahim ), dan ke dua ayat permulaan surah ali imran,yaitu “ alif laam miim “ sampai akhir (surah Al-Qayyum).<br />
<br />
Selain itu imam Ghazali menerangkan: ada sebuah hadits menerangkan bahwa pada sutu peristiwa rasulullah s.a.w. mendengar seseorang yang mengucapkan do’a yang tersebut di atas, lalu Rasulullah s.a.w. berkata: demi diriku yang di jadikan tuhan, sesungguhnya dia berdo’a dengan ismul a’zam. Apabila meminta dengannya niscaya di beri tuhan dan apabila berdo’a dengannya niscaya di perkenankan tuhan.<br />
<br />
wallahu a’lam. hanya Allah dan Rosulnya yang tahu pasti rahasia izmul a’zamNYA…<br />
<br />
ALLAHU AKBARR…..<br />
<br />
semoga bermanfaat.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-67429446265702768452013-05-12T08:08:00.003-07:002013-05-12T08:08:27.948-07:00Karomah Syeikh Kholil Bangkalan <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn7vIDlti2Xaog0-ckCQNIRc4uxiCdmfw4AJCcSiubWLLdRP04QQ_M4ZK6LQqDdF-sugUiGZ8V0uJ68n0xbB_jr1BBaF9tIeggO9H5bqUQ0BaTrUFIZnQFgguxXJeXc7PmaNzN8Qc4NbFY/s1600/kh-kholil-madura.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn7vIDlti2Xaog0-ckCQNIRc4uxiCdmfw4AJCcSiubWLLdRP04QQ_M4ZK6LQqDdF-sugUiGZ8V0uJ68n0xbB_jr1BBaF9tIeggO9H5bqUQ0BaTrUFIZnQFgguxXJeXc7PmaNzN8Qc4NbFY/s1600/kh-kholil-madura.jpg" /></a></div>
Bismillahirahmanirahmi<br /><br />kawanku semua yang dirahmati Allah, siapa yang tidak kenal syeikh kholil bangkalan dari madura ini, seorang ulama yang banyak diberi kemulyaan oleh Allah, to kawanku semua ada yang belum tahu cerita-cerita semasa beliau masih hidup, jika belum, bacalah berberapa kisah yang bisa kita ambil manfaatnya ini, sungguh sangat disayangkan ulama seperti beliau harus dulu menghadap kehadirat Allah swt. namun saya yakin sungguh betapa bahagianya beliau bisa menghadap lebih dahulu kepada yang sangat ia cintai yaitu Allah swt…? kawan siapakah yang cinta kepada Allah? siapa yang ingin bertemu Allah? siapkah jika Allah memanggilmu kehadiratnya, menguji cintamu?<br /><br />sebuah kisah menarik, semoga bisa diambil manfaatnya..<br /><br />Berguru Dalam Mimpi<br /><br />Pada waktu Syeikh Kholil masih muda, ada seorang Kiai yang terkenal di daerah Wilungan, Pasuruan bernama Abu Darrin. Kealimannya tidak hanya terbatas di lingkungan Pasuruan, tetapi sudah menyebar ke berbagai daerah lain, termasuk Madura. Kholil muda yang mendengar ada ulama yang mumpuni itu, terbetik di hatinya ingin menimba ilmunya. Setelah segala perbekalan dipersiapkan, maka berangkatlah Kholil muda ke pesantren Abu Darrin dengan harapan dapat segera bertemu dengan ulama yang dikagumi itu.Tetapi alangkah sedihnya ketika dia sampai di Pesantren Wilungan, ternyata Kiai Abu Darrin telah meninggal dunia beberapa hari sebelumnya. Hatinya dirundung duka dengan kepergian Kiai Abu Darrin.<br /><br /><br />Namun karena tekad belajarnya sangat menggelora maka Kholil segera sowan ke makam Kiai Abu Darrin. Setibanya di makam Abu Darrin, Kholil lalu mengucapkan salam lalu berkata: bagaimana saya ini Kiai, saya masih ingin berguru pada Kiai, tetapi Kiai sudah meninggal desah Kholil sambil menangis. Kholil lalu mengambil sebuah mushaf Al Quran. Kemudian bertawassul dengan membaca Al Quran terus menerus sampai 41 hari lamanya. Pada hari ke-41 tiba-tiba datanglah Kiai Abu Darrin dalam mimpinya. Dalam mimpi itu, Kiai Abu Darrin mengajarkan beberapa ilmunya kepada Kholil. Setelah dia bangun dari tidurnya, lalu Kholil serta merta dapat menghafal kitab Imriti, Kitab Asmuni dan Alfiyah.<br /><br />Di Datangi Macan<br /><br />Suatu hari di bulan Syawal. Kiai Kholil tiba-tiba memanggil santrinya. Anak-anakku, sejak hari ini kalian harus memperketat penjagaan pondok pesantren. Pintu gerbang harus senantiasa dijaga, sebentar lagi akan ada macan masuk ke pondok kita ini.” Kata Syeikh Kholil agak serius. Mendengar tutur guru yang sangat dihormati itu, segera para santri mempersiapkan diri. Waktu itu sebelah timur Bangkalan memang terdapat hutan-hutan yang cukup lebat dan angker. Hari demi hari, penjagaan semakin diperketat, tetapi macan yang ditungu-tunggu itu belum tampak juga. Memasuki minggu ketiga, datanglah ke pesantren pemuda kurus, tidak berapa tinggi berkulit kuning langsat sambil menenteng kopor seng.<br /><br />Sesampainya di depan pintu rumah SyeikhKholil, lalu mengucap salam. Mendengar salam itu, bukan jawaban salam yang diterima, tetapi Kiai malah berteriak memanggil santrinya ; Hey santri semua, ada macan….macan.., ayo kita kepung. Jangan sampai masuk ke pondok.” Seru Syeikh Kholil bak seorang komandan di medan perang. Mendengar teriakan Syeikh kontan saja semua santri berhamburan, datang sambil membawa apa yang ada, pedang, clurit, tongkat, pacul untuk mengepung pemuda yang baru datang tadi yang mulai nampak kelihatan pucat. Tidak ada pilihan lagi kecuali lari seribu langkah. Namun karena tekad ingin nyantri ke Syeikh Kholil begitu menggelora, maka keesokan harinya mencoba untuk datang lagi. Begitu memasuki pintu gerbang pesantren, langsung disongsong dengan usiran ramai-ramai. Demikian juga keesokan harinya. Baru pada malam ketiga, pemuda yang pantang mundur ini memasuki pesantren secara diam-diam pada malam hari. Karena lelahnya pemuda itu, yang disertai rasa takut yang mencekam, akhirnya tertidur di bawah kentongan surau. Secara tidak diduga, tengah malam Syeikh Kholil datang dan membantu membangunkannya. Karuan saja dimarahi habis-habisan. Pemuda itu dibawa ke rumah Syeikh Kholil. Setelah berbasa-basi dengan seribu alasan. Baru pemuda itu merasa lega setelah resmi diterima sebagai santri Syeikh Kholil. Pemuda itu bernama Abdul Wahab Hasbullah. Kelak kemudian hari santri yang diisyaratkan macan itu, dikenal dengan nama KH. Wahab Hasbullah, seorang Kiai yang sangat alim, jagoan berdebat, pembentuk komite Hijaz, pembaharu pemikiran. Kehadiran KH Wahab Hasbullah di mana-mana selalu berwibawa dan sangat disegani baik kawan maupun lawan bagaikan seekor macan, seperti yang diisyaratkan Syeikh Kholil.<br /><br />SANTRI MIMPI DENGAN WANITA<br /><br />Dan diantara karomahnya, pada suatu hari menjelang pagi, santri bernama Bahar dari Sidogiri merasa gundah, dalam benaknya tentu pagi itu tidak bisa sholat subuh berjamaah. Ketidak ikutsertaan Bahar sholat subuh berjamaah bukan karena malas, tetapi disebabkan halangan junub. Semalam Bahar bermimpi tidur dengan seorang wanita. Sangat dipahami kegundahan Bahar. Sebab wanita itu adalah istri Kiai Kholil, istri gurunya. Menjelang subuh, terdengar Kiai Kholil marah besar sambil membawa sebilah pedang seraya berucap:“Santri kurang ajar.., santri kurang ajar…..Para santri yang sudah naik ke masjid untuk sholat berjamaah merasa heran dan tanda tanya, apa dan siapa yang dimaksud santri kurang ajar itu.<br /><br />Subuh itu Bahar memang tidak ikut sholat berjamaah, tetapi bersembunyi di belakang pintu masjid. Seusai sholat subuh berjamaah, Kiai Kholil menghadapkan wajahnya kepada semua santri seraya bertanya ; Siapa santri yang tidak ikut berjamaah?” Ucap Kiai Kholil nada menyelidik. Semua santri merasa terkejut,<br /> tidak menduga akan mendapat pertanyaan seperti itu. Para santri menoleh ke kanan-kiri, mencari tahu siapa yang tidak hadir. Ternyata yang tidak hadir waktu itu hanyalah Bahar. Kemudian Kiai Kholil memerintahkan mencari Bahar dan dihadapkan kepadanya. Setelah diketemukan lalu dibawa ke masjid. Kiai Kholil menatap tajam-tajam kepada bahar seraya berkata ; Bahar, karena kamu tidak hadir sholat subuh berjamaah maka harus dihukum. Tebanglah dua rumpun bambu di belakang pesantren dengan petok ini Perintah Kiai Kholil. Petok adalah sejenis pisau kecil, dipakai menyabit rumput. Setelah menerima perintah itu, segera Bahar melaksanakan dengan tulus. Dapat diduga bagaimana Bahar menebang dua rumpun bambu dengan suatu alat yang sangat sederhana sekali, tentu sangat kesulitan dan memerlukan tenaga serta waktu yang lama sekali. Hukuman ini akhirnya diselesaikan dengan baik. Alhamdulillah, sudah selesai, Kiai Ucap Bahar dengan sopan dan rendah hati. Kalau begitu, sekarang kamu makan nasi yang ada di nampan itu sampai habis, Perintah Kiai kepada Bahar.Sekali lagi santri Bahar dengan patuh menerima hukuman dari Kiai Kholil. Setelah Bahar melaksanakan hukuman yang kedua, santri Bahar lalu disuruh makan buah-buahan sampai habis yang ada di nampan yang telah tersedia. Mendengar perintah ini santri Bahar melahap semua buah-buahan yang ada di nampan itu. Setelah itu santri Bahar diusir oleh Kiai Kholil seraya berucap ; Hai santri, semua ilmuku sudah dicuri oleh orang ini ucap Kiai Kholil sambil menunjuk ke arah Bahar. Dengan perasaan senang dan mantap santri Bahar pulang meninggalkan pesantren Kiai Kholil menuju kampung halamannya. Memang benar, tak lama setelah itu, santri yang mendapat isyarat mencuri ilmu Kiai Kholil itu, menjadi Kiai yang sangat alim, yang memimpin sebuah pondok pesantren besar di Jawa Timur. Kia beruntung itu bernama Kiai Bahar, seorang Kiai besar dengan ribuan santri yang diasuhnya di Pondok Pesantren Sido Giri, Pasuruan, Jawa Timur.<br /><br />Orang Arab Dan Macan Tutul<br /><br />Suatu hari menjelang sholat magrib. Seperti biasanya Kiai Kholil mengimami jamaah sholat bersama para santri Kedemangan. Bersamaan dengan Kiai Kholil mengimami sholat, tiba-tiba kedatangan tamu berbangsa Arab. Orang Madura menyebutnya Habib. Seusai melaksanakan sholat, Kiai Kholil menemui tamunya, termasuk orang Arab yang baru datang itu. Sebagai orang Arab yang mengetahui kefasihan Bahasa Arab. Habib menghampiri Kiai Kholil seraya berucap ; Kiai, bacaan Al- Fatihah antum (anda) kurang fasih tegur Habib. Setelah berbasa-basi beberapa saat. Habib dipersilahkan mengambil wudlu untuk melaksanakan sholat magrib. Tempat wudlu ada di sebelah masjid itu. Silahkan ambil wudlu di sana ucap Kiai sambil menunjukkan arah tempat wudlu.<br /><br />Baru saja selesai wudlu, tiba-tiba sang Habib dikejutkan dengan munculnya macan tutul. Habib terkejut dan berteriak dengan bahasa Arabnya, yang fasih untuk mengusir macan tutul yang makin mendekat itu. Meskipun Habib mengucapkan Bahasa Arab sangat fasih untuk mengusir macan tutul, namun macan itu tidak pergi juga. Mendengar ribut-ribut di sekitar tempat wudlu Kiai Kholil datang menghampiri. Melihat ada macan yang tampaknya penyebab keributan itu, Kiai Kholil mengucapkan sepatah dua patah kata yang kurang fasih. Anehnya, sang macan yang mendengar kalimat yang dilontarkan Kiai Kholil yang nampaknya kurang fasih itu, macan tutul bergegas menjauh. Dengan kejadian ini, Habib paham bahwa sebetulnya Kiai Kholil bermaksud memberi pelajaran kepada dirinya, bahwa suatu ungkapan bukan terletak antara fasih dan tidak fasih, melainkan sejauh mana penghayatan makna dalam ungkapan itu.<br /><br />Jawaban Syeikh Kholil kepada tamunya<br /><br />Suatu Ketika Habib Jindan bin Salim berselisih pendapat dengan seorang ulama, manakah pendapat yang paling sahih dalam ayat ‘Maliki yaumiddin’, maliki-nya dibaca ‘maaliki’ (dengan memakai alif setelah mim), ataukah ‘maliki’ (tanpa alif).Setelah berdebat tidak ada titik temu. Akhirnya sepakat untuk sama-sama datang ke Kiyahi Keramat; Kiyahi Khalil bangkalan.<br /><br />Ketika itu Kiyahi yang jadi maha guru para kiyahi pulau Jawa itu sedang duduk didalam mushala, saat rombongan Habib Jindan sudah dekat ke Mushola sontak saja kiyahi Khalil berteriak. Maaliki yaumiddin ya Habib, Maaliki yaumiddin Habib, teriak Kiyahi Khalil bangkalan menyambut kedatangan Habib Jindan.<br /> <br /><br />Tentu saja dengan ucapan selamat datang yang aneh itu, sang Habib tak perlu bersusah payah menceritakan soal sengketa Maliki yaumiddin ataukah maaliki yaumiddin itu.<br /><br />Demikian cerita Habib Lutfi bin Yahya ketika menjelaskan perbendaan pendapat ulama dalam bacaan ayat itu pada Tafsir Thabari.<br /><br />Tongkat Syeikh Kholil Dan Sumber Mata Air<br /><br />Suatu hari Kiai Kholil berjalan ke arah selatan Bangkalan. Beberapa santri menyertainya. Setelah berjalan cukup jauh, tepatnya sampai di desa Langgundi, tiba-tiba Kiai Kholil menghentikan perjalanannya. Setelah melihat tanah di hadapannya, dengan serta merta Kiai Kholil menancapkan tongkatnya ke tanah. Dari arah lobang bekas tancapan Kiai Kholil, memancarlah sumber air yang sangat jernih. Semakin lama semakin besar. Bahkan karena terus membesar, sumber air tersebut akhirnya menjadi kolam yang bisa dipakai untuk minum dan mandi. Kolam yang bersejarah itu sampai sekarang masih ada. Orang Madura menamakannya Kolla Al-Asror Langgundi. Letaknya sekitar 1 km sebelah selatan kompleks pemakaman Kiai Kholil Bangkalan.<br /><br />Ikhlas <br /> Di Bangkalan Madura, hidup sepasang suami-isteri yang cukup bahagia. Pada suatu hari, sang suami berkata kepada isterinya. “Bu, saya ingin sekali sowan (berkunjung) ke Kyai Kholil,” katanya pada suatu pagi.<br /><br />“Itu bagus sekali Pak, tetapi apa yang akan kita bawa sebagai oleh-oleh kepada Kyai Kholil, kita tidak mempunyai apa-apa kecuali sebuah bentul,” jawab isterinya.<br /><br />“Tidak apa-apa, bentul itu saja yang kita bawa. Asalkan kita ikhlas, Insya Allah akan diterima,” tegas sang suami meyakinkan isterinya.<br /><br />Maka berangkatlah suami isteri tersebut ke Kyai Kholil. Dengan berbekal tawakkal dan sebuah bentul, mereka yakin akan diterima Kyai Kholil dengan baik. Bentul adalah makanan sangat sederhana sejenis talas. Sesampainya di kediaman Kyai Kholil kedatangannya sudah ditunggu. Mereka disambut dengan hangat.<br /><br />“Kyai, saya tidak membawa apa-apa, hanya sebuah bentul ini yang bisa kami haturkan untuk Kyai.” ucap sang suami rada malu-malu.<br /><br />“Wah kebetulan, saya memang ingin makan bentul,” jawab Kyai Kholil menghibur.<br /><br />Kemudian Kyai Kholil memanggil beberapa santri dan menyuruhnya untuk merebus bentul yang baru diterimanya itu. Tak lama setelah itu, santri datang membawa bentul yang sudah direbus itu. Kyai Kholil kelihatan sangat senang dan suka terhadap bentul itu, lalu dimakannya sampai habis.<br /><br />Suami-isteri yang sowan ke Kyai Kholil itu merasa senang, sebab apa yang dikhawatirkan selama ini menjadi kegembiraan.<br /><br />Beberapa hari kemudian, suami-isteri itu ingin sowan kembali ke kyai Kholil. Masih segar di ingatan suami isteri itu akan kesukaan Kyai Kholil. Kali ini, tidak seperti terdahulu. Mereka membawa oleh-oleh bentul sebanyak-banyaknya dengan harapan Kyai Kholil sangat senang menerimanya. Maka berangkatlah suami isteri tersebut ke ulama karismatik itu. Tidak seperti dahulu, dugaan mereka meleset. Mereka disambut dingin. Begitu juga dengan oleh-oleh yang banyak itu. Kyai Kholil tidak menerima oleh-olehnya dan disuruh bawa pulang kembali.<br /><br />Pada saat mereka pulang disadarinya apa yang telah mereka lakukan selama ini. Ternyata, oleh-oleh bentul yang pertama diniatkan semata-mata karena keikhlasan dan tawakkal kepada Allah, sedangkan sowan yang kedua tidak dilanda ikhlas, tetapi rasa pamrih. Mereka meyakini atas kekuatannya sendiri dan merasa dirinya mampu membawa oleh-oleh kepada kyai. Dan itu sangat tidak disukai Kyai Kholil.<br /><br />Satu Macam Doa untuk Tiga Masalah<br /> Suatu hari Kyai Kholil kedatangan tiga tamu yang menghadap secara bersamaan. Sang kyai bertanya kepada tamu yang pertama:<br /><br />“Sampeyan ada keperluan apa?”<br /><br />“Saya pedagang, Kyai. Tetapi hasil tidak didapat, malah rugi terus-menerus,” ucap tamu pertama.<br /><br />Beberapa saat Kyai Kholil menjawab, “Jika kamu ingin berhasil dalam berdagang, perbanyak baca istighfar,” pesan kyai mantap.<br /><br />Kemudian kyai bertanya kepada tamu kedua:<br /><br />“Sampeyan ada keperluan apa?”<br /><br />“Saya sudah berkeluarga selama 18 tahun, tapi sampai saat ini masih belum diberi keturunan,” kata tamu kedua.<br /><br />Setelah memandang kepada tamunya itu, Kyai Kholil menjawab, “Jika kamu ingin punya keturunan, perbanyak baca istighfar,” tandas kyai.<br /><br />Kini, tiba giliran pada tamu yang ketiga. Kyai juga bertanya, “Sampeyan ada keperluan apa?”<br /><br />“Saya usaha tani, Kyai. Namun, makin hari hutang saya makin banyak, sehingga tak mampu membayarnya, ” ucap tamu yang ketiga, dengan raut muka serius.<br /><br />“Jika kamu ingin berhasil dan mampu melunasi hutangmu, perbanyak baca istighfar,” pesan kyai kepada tamu yang terakhir.<br /><br />Berapa murid Kyai Kholil yang melihat peristiwa itu merasa heran. Masalah yang berbeda, tapi dengan jawaban yang sama, resep yang sama, yaitu menyuruh memperbanyak membaca istighfar.<br /><br />Kyai Kholil mengetahui keheranan para santri. Setelah tamunya pulang, maka dipanggillah para santri yang penuh tanda tanya itu. Lalu, Kyai Kholil membacakan al-Qur’an Surat Nuh ayat 10-12 yang artinya: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan membanyakkan harta dan anak-anakmu. dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”<br /><br />Mendengar jawaban kyai ini, para santri mengerti bahwa jawaban itu memang merupakan janji Allah bagi siapa yang memperbanyak baca istighfar. Memang benar. Tak lama setelah kejadian itu, ketiga tamunya semuanya berhasil apa yang dihajatkan.<br />bagaimana kawan.. pengen baca kemulyaan lainnya gak?<br /> <br />KH Muhammad Khalil bin Kiyai Haji Abdul Lathif bin Kiyai Hamim bin Kiyai Abdul Karim bin Kiyai Muharram bin Kiyai Asrar Karamah bin Kiyai Abdullah bin Sayid Sulaiman.<br />Sayid Sulaimanadalah cucu Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati Cirebon. Syarif Hidayatullah itu putera Sultan Umdatuddin Umdatullah Abdullah yang memerintah di Cam (Campa). Ayahnya adalah Sayid Ali Nurul Alam bin Sayid Jamaluddin al-Kubra. KH. Muhammad Kholildilahirkan pada 11 Jamadilakhir 1235 Hijrahatau 27 Januari 1820 Masihi di Kampung Senenan, Desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur. Beliau berasal dari keluarga Ulama dan digembleng langasung oleh ayah Beliau. Setelah menginjak dewasa beliau ta’lim diberbagai pondok pesantren. Sekitar 1850-an, ketika usianya menjelang tiga puluh, Kiyai Muhammad Khalil belajar kepada Kiyai Muhammad Nur di Pondok-pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur. Dari Langitan beliau pindah ke Pondok-pesantren Cangaan, Bangil, Pasuruan. Kemudian beliau pindah ke Pondok-pesantren Keboncandi. Selama belajar di pondok-pesantren ini beliau belajar pula kepada Kiyai Nur Hasan yang menetap di Sidogiri, 7 kilometer dari Keboncandi. Kiyai Nur Hasan ini, sesungguhnya, masih mempunyai pertalian keluarga dengannya.Sewaktu menjadi Santri KH Muhammad Kholil telah menghafal beberapa matan, seperti Matan Alfiyah Ibnu Malik (Tata Bahasa Arab). disamping itu juga beliau juga seorang hafiz al-Quran . Beliau mampu membaca alqur’an dalam Qira’at Sab’ah (tujuh cara membaca al-Quran).<br /> Pada 1276 Hijrah/1859 Masihi, KH Muhammad Khalil Belajar di Mekah. Di Mekah KH Muhammad Khalil al-Maduri belajar dengan Syeikh Nawawi al-Bantani(Guru Ulama Indonesia dari Banten). Di antara gurunya di Mekah ialah Syeikh Utsman bin Hasan ad-Dimyathi, Saiyid Ahmad bin Zaini Dahlan, Syeikh Mustafa bin Muhammad al-Afifi al-Makki, Syeikh Abdul Hamid bin Mahmud asy-Syarwani. Beberapa sanad hadis yang musalsal diterima dari Syeikh Nawawi al-Bantani dan Abdul Ghani bin Subuh bin Ismail al-Bimawi (Bima, Sumbawa). KH.Muhammad Kholil Sewaktu Belajar di Mekkah Seangkatan dengan KH.Hasym Asy’ari,KH.Wahab Hasbullah dan KH.Muhammad Dahlan namum Ulama-ulama Dahulu punya kebiasaan Memanggil Guru sesama Rekannya, dan KH.Muhammad KHolil yang dituakan dan dimuliakan di antara mereka. <br /><br />Sewaktu berada di Mekah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, KH.Muhammad Khalil bekerja mengambil upah sebagai penyalin kitab-kitab yang diperlukan oleh para pelajar. Diriwayatkan bahwa pada waktu itulah timbul ilham antara mereka bertiga, yaitu: Syeikh Nawawi al-Bantani, Kiyai Muhammad Khalil al-Maduri dan Syeikh Saleh as-Samarani (Semarang) menyusun kaidah penulisan huruf Pegon. Huruf Pegon ialah tulisan Arab yang digunakan untuk tulisan dalam bahasa Jawa, Madura dan Sunda. Huruf Pegon tidak ubahnya tulisan Melayu/Jawi yang digunakan untuk penulisan bahasa Melayu.<br /> Kiyai Muhammad Khalil cukup lama belajar di beberapa pondok-pesantren di Jawa dan Mekah, maka sewaktu pulang dari Mekah, beliau terkenal sebagai ahli/pakar nahwu, fiqih, thariqat ilmu-ilmu lainnya.<br /><br />Untuk mengembangkan pengetahuan keislaman yang telah diperolehnya, Kiyai Muhammad Khalil selanjutnya mendirikan pondok-pesantren di Desa Cengkebuan, sekitar 1 kilometer arah Barat Laut dari desa kelahirannya. KH. Muhammad Khalil al-Maduri adalah seorang ulama yang bertanggungjawab terhadap pertahanan, kekukuhan dan maju-mundurnya agama Islam dan bangsanya. Beliau sadar benar bahwa pada zamannya, bangsanya adalah dalam suasana terjajah oleh bangsa asing yang tidak seagama dengan yang dianutnya.<br /><br />Beliau dan keseluruhan suku bangsa Madura seratus persen memeluk agama Islam, sedangkan bangsa Belanda, bangsa yang menjajah itu memeluk agama Kristian. Sesuai dengan keadaan beliau sewaktu pulang dari Mekah telah berumur lanjut, tentunya Kiyai Muhammad Khalil tidak melibatkan diri dalam medan perang, memberontak dengan senjata tetapi mengkaderkan pemuda di pondok pesantren yang diasaskannya. Kiyai Muhammad Khalil sendiri pernah ditahan oleh penjajah Belanda kerana dituduh melindungi beberapa orang yang terlibat melawan Belanda di pondok pesantrennya. beberapa tokoh ulama maupun tokoh-tokoh kebangsaan lainnya yang terlibat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tidak sedikit yang pernah mendapat pendidikan dari Kiyai Muhammad Khalil al-Maduri.<br /><br />KH.Ghozi menambahkan, dalam peristiwa 10 November, Mbah Kholil, sapan KH Kholill bersama kiai-kiai besar seperti Bisri Syansuri, Hasyim Asy’ari, Wahab Chasbullah dan Mbah Abas Buntet Cirebon, mengerahkan semua kekuatan gaibnya untuk melawan tentara Sekutu.<br /> Hizib-hizib yang mereka miliki, dikerahkan semua untuk menghadapi lawan yang bersenjatakan lengkap dan modern. Sebutir kerikil atau jagung pun, di tangan kiai-kiai itu bisa difungsikan menjadi bom berdaya ledak besar.<br /> Tak ketinggalan, Mbah Kholil mengacau konsentrasi tentara Sekutu dengan mengerahkan pasukan lebah gaib piaraannya. Di saat ribuan ekor lebah menyerang, konsentrasi lawan buyar.<br /><br />Saat konsentrasi lawan buyar itulah, pejuang kita gantian menghantam lawan. ”Hasilnya terbukti, dengan peralatan sederhana, kita bisa mengusir tentara lawan yang senjatanya super modern. Tapi sayang, peran ulama yang mengerahkan kekuatan gaibnya itu, tak banyak dipublikasikan,” papar Kiai Ghozi, cucu KH Wahab Chasbullah ini.<br /><br />Kesaktian lain dari Mbah Kholil, adalah kemampuannya membelah diri. Dia bisa berada di beberapa tempat dalam waktu bersamaan.<br /> Pernah ada peristiwa aneh saat beliau mengajar di pesantren. Saat berceramah, Mbah Kholil melakukan sesuatu yang tak terpantau mata. ”Tiba-tiba baju dan sarung beliau basah kuyub,” cerita kh Ghozi.<br /><br />Para santri heran. Sedangkan beliau sendiri cuek, tak mau menceritakan apa-apa. Langsung ngloyor masuk rumah, ganti baju.<br /> Teka-teki itu baru terjawab setengah bulan kemudian. Ada seorang nelayan sowan Mbah Kholil. Dia mengucapkan terimakasih, karena saat perahunya pecah di tengah laut, langsung ditolong Mbah Kholil.<br /><br />”Kedatangan nelayan itu membuka tabir. Ternyata saat memberi pengajian, Mbah Kholil dapat pesan agar segera ke pantai untuk menyelamatkan nelayan yang perahunya pecah. Dengan karomah yang dimiliki, dalam sekejap beliau bisa sampai laut dan membantu si nelayan itu,” papar kh Ghozi yang kini tinggal di Wedomartani Ngemplak Sleman ini.<br /> di antara sekian banyak murid Kh Muhammad Khalil al-Maduri yang cukup menonjol dalam sejarah perkembangan agama Islam dan bangsa Indonesia ialah Kh Hasyim Asy’ari (pendiri Pondok-pesantren Tebuireng, Jombang, dan pengasas Nahdhatul Ulama / NU) Kiyai Haji Abdul Wahhab Hasbullah (pendiri Pondok-pesantren Tambakberas, Jombang); Kiyai Haji Bisri Syansuri (pendiri Pondok-pesantren Denanyar); Kiyai Haji Ma’shum (pendiri Pondok-pesantren Lasem, Rembang, adalah ayahanda Kiyai Haji Ali Ma’shum), Kiyai Haji Bisri Mustofa (pendiri Pondok-pesantren Rembang); dan Kiyai Haji As’ad Syamsul `Arifin (pengasuh Pondok-pesantren Asembagus, Situbondo).<br /><br />Karomah syehk Kholil Bangkalan<br /><br />Istilah karomah berasal dari bahasa Arab. Secara bahasa berarti mulia, Syaikh Thohir bin Sholeh Al-Jazairi mengartikan kata karomah adalah perkara luar biasa yang tampak pada seorang wali yang tidak disertai dengan pengakuan seorang Nabi. [Thohir bin Sholeh Al-Jazairi, Jawahirul Kalamiyah, terjemahan Jakfar Amir, Penerbit Raja Murah Pekalongan, hal. 40].<br /> Sementara ini ada dua kisah yang bisa saya cuplikkan yaitu:<br /> 1. KISAH PENCURI TIMUN TIDAK BISA DUDUK<br /><br />Diantara karomah KH. Kholil adalah pada suatu hari petani timun di daerah Bangkalan sering mengeluh. Setiap timun yang siap dipanen selalu kedahuluan dicuri maling. Begitu peristiwa itu terus menerus. Akhirnya petani timun itu tidak sabar lagi, setelah bermusuyawarah, maka diputuskan untuk sowan ke Kiai Kholil. Sesampainya di rumah Kiai Kholil, sebagaimana biasanya Kiai sedang mengajarkan kitab nahwu Kitab tersebut bernama Jurumiyah, suatu kitab tata bahasa Arab tingkat pemula.<br /> “Assalamu’alaikum, Kiai,” ucap salam para petani serentak.<br /> “Wa’alaikum salam wr.wb., “ Jawab Kiai Kholil.<br /> Melihat banyaknya petani yang datang. Kiai bertanya :<br /> “Sampean ada keperluan, ya?”<br /> “Benar, Kiai. Akhir-akhir ini ladang timun kami selalu dicuri maling, kami mohon kepada Kiai penangkalnya.” Kata petani dengan nada memohon penuh harap. Ketika itu, kitab yang dikaji oleh Kiai kebetulan sampai pada kalimat “qoma zaidun” yang artinya “zaid telah berdiri”. Lalu serta merta Kiai Kholil berbicara sambil menunjuk kepada huruf “qoma zaidun”. “Ya.., Karena pengajian ini sampai ‘qoma zaidun’, ya ‘qoma zaidun’ ini saja pakai penangkal.” Seru Kiai dengan tegas dan mantap. “Sudah, pak Kiai?” Ujar para petani dengan nada ragu dan tanda Tanya. “Ya sudah.” Jawab Kiai Kholil menandaskan. Mereka puas mendapatkan penangkal dari Kiai Kholil. Para petani pulang ke rumah mereka masing-masing dengan keyakinan kemujaraban penangkal dari Kiai Kholil. Keesokan harinya, seperti biasanya petani ladang timun pergi ke sawah masing-masing. Betapa terkejutnya mereka melihat pemandangan di hadapannya. Sejumlah pencuri timun berdiri terus menerus tidak bisa duduk. Maka tak ayal lagi, semua maling timun yang selama ini merajalela diketahui dan dapat ditangkap. Akhirnya penduduk berdatangan ingin melihat maling yang tidak bisa duduk itu, semua upaya telah dilakukan, namun hasilnya sis-sia. Semua maling tetap berdiri dengan muka pucat pasi karena ditonton orang yang semakin lama semakin banyak. Satu-satunya jalan agar para maling itu bisa duduk, maka diputuskan wakil petani untuk sowan ke Kiai Kholil lagi. Tiba di kediaman Kiai Kholil, utusan itu diberi obat penangkal. Begitu obat disentuhkan ke badan maling yang sial itu, akhirnya dapat duduk seperti sedia kala. Dan para pencuri itupun menyesal dan berjanji tidak akan mencuri lagi di ladang yang selama ini menjadi sasaran empuk pencurian. Maka sejak saat itu, petani timun di daerah Bangkalan menjadi aman dan makmur. Sebagai rasa terima kasih kepada Kiai kholil, mereka menyerahkan hasil panenannya yaitu timun ke pondok pesantren berdokar-dokar. Sejak itu, berhari-hari para santri di pondok kebanjiran timun, dan hampir-hampir di seluruh pojok-pojok pondok pesantren dipenuhi dengan timun.<br /><br />2. KISAH KETINGGALAN KAPAL LAUT<br /> Kejadian ini pada musim haji. Kapal laut pada waktu itu, satu-satunya angkutan menuju Makkah, semua penumpang calon haji naik ke kapal dan bersiap-siap, tiba-tiba seorang wanita berbicara kepada suaminya :<br /> “Pak, tolong saya belikan anggur, saya ingin sekali,” ucap istrinya dengan memelas.<br /> “Baik, kalau begitu. Mumpung kapal belum berangkat, saya akan turun mencari anggur,” jawab suaminya sambil bergegas di luar kapal.<br /> Setelah suaminya mencari anggur di sekitar ajungan kapal, nampaknya tidak ditemui penjual anggur seorangpun. Akhirnya dicobanya masuk ke pasar untuk memenuhi keinginan istrinya tercinta. Dan meski agak lama, toh akhirnya anggur itu didapat juga. Betapa gembiranya sang suami mendapatkan buah anggur itu. Dengan agak bergegas, dia segera kembali ke kapal untuk menemui isterinya. Namun betapa terkejutnya setelah sampai ke ajungan kapal yang akan ditumpangi semakin lama semakin menjauh. Sedih sekali melihat kenyataan ini. Duduk termenung tidak tahu apa yang mesti diperbuat.<br /> Disaat duduk memikirkan nasibnya, tiba-tiba ada seorang laki-laki datang menghampirinya. Dia memberikan nasihat: “Datanglah kamu kepada Kiai Kholil Bangkalan, utarakan apa musibah yang menimpa dirimu !” ucapnya dengan tenang.<br /> “Kiai Kholil?” pikirnya.<br /> “Siapa dia, kenapa harus kesana, bisakah dia menolong ketinggalan saya dari kapal?” begitu pertanyaan itu berputar-putar di benaknya.<br /> “Segeralah ke Kiai kholil minta tolong padanya agar membantu kesulitan yang kamu alami, insya Allah.” Lanjut orang itu menutup pembiocaraan.<br /> Tanpa pikir panjang lagi, berangkatlah sang suami yang malang itu ke Bangkalan. Setibanya di kediaman Kiai Kholil, langsung disambut dan ditanya :<br /> “Ada keperluan apa?”<br /> Lalu suami yang malang itu menceritakan apa yang dialaminya mulai awal hingga datang ke Kiai Kholil.<br /> Tiba-tiba Kiai berkata :<br /> “Lho, ini bukan urusan saya, ini urusan pegawai pelabuhan. Sana pergi!”<br /> Lalu suami itu kembai dengan tangan hampa.<br /> Sesampainya di pelabuhan sang suami bertemu lagi dengan orang laki-laki tadi yang menyuruh ke Kiai Kholil lalu bertanya: ”Bagaimana? Sudah bertemu Kiai Kholil ?”<br /> “Sudah, tapi saya disuruh ke petugas pelabuhan” katanya dengan nada putus asa.<br /> “Kembali lagi, temui Kiai Kholil !” ucap orang yang menasehati dengan tegas tanpa ragu. Maka sang suami yang malang itupun kembali lagi ke Kiai Kholil. Begitu dilakukannya sampai berulang kali. Baru setelah ke tiga kalinya, Kiai Kholil berucap, “Baik kalau begitu, karena sampeyan ingin sekali, saya bantu sampeyan.”<br /> “Terima kasih Kiai,” kata sang suami melihat secercah harapan.<br /> “Tapi ada syaratnya.” Ucap Kiai Kholil.<br /> “Saya akan penuhi semua syaratnya.” Jawab orang itu dengan sungguh-sungguh.<br /> Lalu Kiai berpesan: “Setelah ini, kejadian apapun yang dialami sampeyan jangan sampai diceritakan kepada orang lain, kecuali saya sudah meninggal. Apakah sampeyan sanggup?” pesan dan tanya Kiai seraya menatap tajam.<br /> “Sanggup, Kiai, “ jawabnya spontan.<br /> “Kalau begitu ambil dan pegang anggurmu pejamkan matamu rapat-rapat,” Kata Kiai Kholil.<br /> Lalu sang suami melaksanakan perintah Kiai Kholil dengan patuh. Setelah beberapa menit berlalu dibuka matanya pelan-pelan. Betapa terkejutnya dirinya sudah berada di atas kapal lalu yang sedang berjalan. Takjub heran bercampur jadi satu, seakan tak mempercayai apa yang dilihatnya. Digosok-gosok matanya, dicubit lengannya. Benar kenyataan, bukannya mimpi, dirinya sedang berada di atas kapal. Segera ia temui istrinya di salah satu ruang kapal.<br /> “Ini anggurnya, dik. Saya beli anggur jauh sekali” dengan senyum penuh arti seakan tidak pernah terjadi apa-apa dan seolah-olah datang dari arah bawah kapal. Padahal sebenarnya dia baru saja mengalami peristiwa yang dahsyat sekali yang baru kali ini dialami selam hidupnya. Terbayang wajah Kiai Kholil. Dia baru menyadarinya bahwa beberapa saat yang alalu, sebenarnya dia baru saja berhadapan dengan seseorang yang memiliki karomah yang sangat luar biasa.<br /><br />Beliau berangkat ke Makkah dalam tahun 1859, ketika berusia 24 tahun. Sepanjang perjalanan ke Makkah dan semasa di sana, beliau lebih gemar berpuasa dan melakukan riyadhah kerohanian. Dikisahkan bahawa selama di Makkah, kebiasaannya beliau hanya makan kulit tembikai berbanding makanan lain. Setelah pulang ke tanahairnya, beliau mendirikan pesantren di Desa Cengkebuan. Pesantren ini akhirnya beliau serahkan kepada menantunya Kiyai Muntaha, dan beliau sendiri membuka sebuah lagi pesantren di Desa Kademangan, Bangkalan. Antara ulama yang menjadi santri beliau adalah Hadhratusy Syaikh Hasyim Asy’ari, Kiyai Wahhab Hasbullah, Kiyai Ahmad Qusyairi dan Kiyai Bisri Syansuri.<br /><br />Kiyai Kholil selain terkenal sebagai ulama, juga dikenali sebagai seorang waliyullah yang mempunyai berbagai karamah dan kasyaf. Murid beliau, Kiyai Ahmad Qusyairi bin Shiddiq dalam karyanya “al-Wasiilatul Hariyyah” mensifatkan gurunya ini sebagai ” beliau yang dalam ilmu nahwunya seperti Sibawaih, dalam ilmu fiqh seperti Imam an-Nawawi dan dari segi banyak kasyaf dan karamah seperti al-Quthub al-Jilani.” Maka tidak heran, makamnya sehingga kini diziarahi ramai untuk menjalankan sunnah ziarah kubur dan ngalap berkat. Beliau meninggal dunia pada 29 Ramadhan 1343H. Selain meninggalkan ramai santri yang menjadi ulama dan kiyai besar, beliau turut meninggalkan beberapa karangan antaranya “ash-Shilah fi bayanin nikah” dan “al-Matnusy-Syarif“. Moga Allah sentiasa mencucuri rahmat dan kasih-sayangNya kepada Embah Kiyai Kholil serta para leluhurnya juga sekalian ulama dan umat yang mentawhidkan Allah s.w.t. ..<br /><br />KH. Muhammad Khalil al-Maduri, wafat dalam usia yang lanjut 106 tahun, pada 29 Ramadan 1341 Hijrah/14 Mei 1923 Masihi<br /><br />[SHOLAWAT SYEIKHUNA KH. KHOLIL BANGKALAN]<br /><br /> “Allahumma sholli ’alaa sayyidinaa Muhammadin taj’alunaa bihaa min ahlil ’ilmi dzoohiron wabaathinan. Watahsyurunaa bi’ibaadiKAs shoolihiina fii dunyaanaa wa ukhroonaa wa’alaa aalihii washohbihii wasallim.”<br /><br /> Yang Artinya :Semoga rahmat ta’dzim dan salam senantiasa atas junjungan kita sayyidina Muhammad yang dg shalawat trsebut semoga Engkau jadikan kami termasuk dari golongn ahli ilmu baik dzohir maupun bathin. Dan semoga Engkau kumpulkan kami bersama hamba-hambaMu yg sholeh baik di dunia maupun di akhirat. Dan semoga shalawat senantiasa atas para keluarga Nabi dan para sahabatnya.<br /><br /> <br /><br />ya Allah mulyakanlah beliau, lapangkanlah kuburnya, dan tempatkanlah di tempat terindah disisimu…<br /><br />biridhoillah wabisyafaati Rosulilllah saw, alfatihah….<br /><br />semoga bermanfaat</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-44079221308708544102013-05-10T01:42:00.004-07:002013-05-10T01:42:48.852-07:00Ibnu Battuta, sang Penjelajah dunia.<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7e2ZYvZPOdqAqQ7N32mbVOUUQlSF4YBYSBbd9BGtJEV4pTjoWqi7YkdrD300f9QQbyxZmg8UcLcFwNU3dDc1opCv2l6VuhP3OtTOVAaWnp1GbeSr2JpqdbOm70A_cnd0UMauXOg0MQnF3/s1600/ibn_battuta.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7e2ZYvZPOdqAqQ7N32mbVOUUQlSF4YBYSBbd9BGtJEV4pTjoWqi7YkdrD300f9QQbyxZmg8UcLcFwNU3dDc1opCv2l6VuhP3OtTOVAaWnp1GbeSr2JpqdbOm70A_cnd0UMauXOg0MQnF3/s320/ibn_battuta.jpg" width="228" /></a></div>
Pencapaian Ibnu Battuta yang luar biasa itu, konon dirampas dan disembunyikan Kerajaan Prancis saat menjajah benua Afrika.<br /><br /> ”Aku tinggalkan Tangier, kampung halamanku, pada Kamis 2 Rajab 725 H/ 14 Juni 1325 M. Saat itu usiaku baru 21 tahun empat bulan. Tujuanku adalah menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci di Makkah dan berziarah ke makam Rasulullah SAW di Madinah,’‘ kisah Ibnu Battuta – pengembara dan penjelajah Muslim terhebat di dunia — membuka pengalaman perjalanan panjangnya dalam buku catatannya, Rihla.<br /><br />Dengan penuh kesedihan, ia meninggalkan orangtua serta sahabat sahabatnya di Tangier. Tekadnya sudah bulat untuk menunaikan rukun iman kelima. Perjalananya menuju ke Baitullah telah membawanya bertualang dan menjelajahi dunia. Seorang diri, dia mengarungi samudera dan menjelajah daratan demi sebuah tujuan mulia.<br /><br />”Kehebatan Ibnu Battuta hanya dapat dibandingkan dengan pelancong terkemuka Eropa, Marcopolo (1254 M -1324 M),” ujar Sejarawan Brockelmann mengagumi ketangguhan sang pengembara Muslim itu. Selama hampir 30 tahun, dia telah mengunjungi tiga benua mulai dari Afrika Utara, Afrika Barat, Eropa Selatan, Eropa Timur, Timur Tengah, India, Asia engah, Asia Tenggara, dan Cina.<br /><br />Perjalanan panjang dan pengembaraannya mengelilingi dunia itu mencapai 73 ribu mil atau sejauh 117 ribu kilometer. Tak heran, bila kehebatannya mampu melampaui sejumlah penjelajah Eropa yang diagung-agungkan Barat seperti Christopher Columbus, Vasco de Gama, dan Magellan yang mulai berlayar 125 setelah Ibnu Battuta.<br /><br />Sejarawan Barat, George Sarton, mencatat jarak perjalanan yang ditempuh Ibnu Battuta melebihi capaian Marco Polo. Tak heran, bila Sarton geleng-geleng kepala dan mengagumi ketangguhan seorang Ibnu Battuta yang mampu mengarungi lauatan dan menjelajahi daratan sepanjang 73 ribu mil itu. Sebuah pencapaian yang tak ada duanya di masa itu.<br /><br />Lalu siapakah sebenarnya pengembara tangguh bernama Ibnu Battuta itu? Pria kelahiran Tangier 17 Rajab 703 H/ 25 Februari 1304 itu bernama lengkap Muhammad bin Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim At-Tanji, bergelar Syamsuddin bin Battutah. Sejak kecil, Ibnu Battuta dibesarkan dalam keluarga yang taat menjaga tradisi Islam. Ibnu Battuta begitu tertarik untuk mendalami ilmu-ilmu fikih dan sastra dan syair Arab.<br /><br />Kelak, ilmu yang dipelajarinya semasa kecil hingga dewasa itu banyak membantunya dalam melalui perjalanan panjangnya. Ketika Ibnu Battuta tumbuh menjadi seorang pemuda, dunia Islam terbagi-bagi atas kerajaan-kerajaan dan dinasti. Ia sempat mengalami kejayaan Bani Marrin yang berkuasa di Maroko pada abad ke-13 dan 14 M.<br /><br />Latar belakang Ibnu Battuta begitu jauh berbeda bila dibandingkan Marco Polo yang seorang pedagang dan Columbus yang benar-benar seorang petualang sejati. Meski Ibnu Battuta adalah seorang teologis, sastrawan puis,i dan cendekiawan, serta humanis, namun ketangguhannya mampu mengalahkan keduanya.<br /><br />Meski hatinya berat untuk meninggalkan orang-orang yang dicintainya, Ibnu Battuta tetap meninggalkan kampung halamannya untuk menunaikan ibadah haji ke Makkah yang berjarak 3.000 mil ke arah Timur. Dari Tangier, Afrika Utara dia menuju Iskandariah. Lalu kembali bergerak ke Dimyath dan Kaherah.<br /><br />Setelah itu, dia menginjakkan kakinya di Palestina dan selanjutnya menuju Damaskus. Ia lalu berjalan kaki ke Ladzikiyah hingga sampai di Allepo. Pintu menuju Makkah terbuka dihadapannya setelah dia melihat satu kafilah sedang bergerak untuk menunaikan ibadat haji ke Tanah Suci. Ia pun bergabung dengan rombongan itu. Beliau menetap di Makkah selama dua tahun.<br /><br />Setelah cita-citanya tercapai, Ibnu Battuta, ternyata tak langsung pulang ke Tangier, Maroko. Ia lebih memilih untuk meneruskan pengembaraannya ke Yaman melalui jalan laut dan melawat ke Aden, Mombosa, Timur Afrika dan menuju ke Kulwa. Ia kembali ke Oman dan kembali lagi ke Makkah untuk menunaikan Haji pada tahun 1332 M, melaui Hormuz, Siraf, Bahrin dan Yamama.<br /><br />Itulah putaran pertama perjalanan yang tempuh Ibnu Battuta. Pengembaraan putara kedua, dilalu Ibnu Battuta dengan menjelajahi Syam dan Laut Hitam. I lalumeneruskan pengembaraannya ke Bulgaria, Roma, Rusia, Turki serta pelabuhan terpenting di Laut Hitam yaitu Odesia, kemudian menyusuri sepanjang Sungai Danube.<br /><br />Ia lalu berlayar menyeberangi Laut Hitam ke Semenanjung Crimea dan mengunjungi Rusia Selatan dan seterusnya ke India. Di India, ia pernah diangkat menjadi kadi. Dia lalu bergerak lagi ke Sri Langka, Indonesia, dan Canton. Kemudian Ibnu Battuta mengembara pula ke Sumatera, Indonesia dan melanjutkan perjalanan melalui laut Amman dan akhirnya eneruskan perjalanan darat ke Iran, Irak, Palestina, dan Mesir.<br /><br />Beliau lalu kembali ke Makkah untuk menunaikan ibadah hajinya yang ke tujuh pada bulan November 1348 M. Perjalanan putaran ketiga kembali dimulai pada 753 H. Ia terdampar di Mali di tengah Afrika Barat dan akhirnya kembali ke Fez, Maroko pada 1355 M.<br /><br />Ia mengakhiri cerita perjalannya dengan sebuah kalimat, ”Akhirnya aku sampai juga di kota Fez.” Di situ dia menuliskan hasil pengembaraannya. Salah seorang penulis bernama Mohad Ibnu Juza menuliskan kisah perjalanannya dengan gaya bahasa yang renyah. Dalam waktu tiga bulan, buku berjudul Persembahan Seorang pengamat tentang Kota-Kota Asing dan Perjalanan yang Mengagumka, diselesaikannya pada 9 Desember 1355 M.<br /><br />Secara detail, setiap kali mengunjungi sebuah negeri atau negara, Ibnu Battuta mencatat mengenai penduduk, pemerintah, dan ulama. Ia juga mengisahkan kedukaan yang pernah dialaminya seperti ketika berhadapa dengan penjahat, hampir pingsan bersama kapal yang karam dan nyaris dihukum penggal oleh pemerintah yang zalim. Ia meninggal dunia di Maroko pada pada tahun 1377 M. Kisah pencapaian Ibnu Battuta yang luar biasa itu, konon dirampas dan disembunyikan Kerajaan Prancis saat menjajah benua Afrika. Buktinya, Barat baru mengetahui kehebatannya setelah tiga abad meninggalnya sang pengembara.<br />Dari Tangier ke Samudera Pasai<br /><br />Petualangan dan perjalanan panjang yang ditempuh Ibnu Battuta sempat membuatnya terdampar di Samudera Pasai – kerajaan Islam pertama di Nusantara pada abad ke-13 M. Ia menginjakkan kakinya di Aceh pada tahun 1345. Sang pengembara itu singgah di bumi Serambi Makkah selama 15 hari.<br /><br />Dalam catatan perjalanannya, Ibnu Battuta melukiskan Samudera Pasai dengan begitu indah. ”Negeri yang hijau dengan kota pelabuhannya yang besar dan indah,” tutur sang pengembara berdecak kagum. Kedatangan penjelajah kondang asal Maroko itu mendapat sambutan hangat dari para ulama dan pejabat Samudera Pasai.<br /><br />Ia disambut oleh pemimpin Daulasah, Qadi Syarif Amir Sayyir al-Syirazi, Tajudin al-Ashbahani dan ahli fiqih kesultanan. Menurut Ibnu Battuta, kala itu Samudera Pasai telah menjelma sebagai pusat studi Islam di Asia Tenggara. Penjelajah termasyhur itu juga mengagumi Sultan Mahmud Malik Al-Zahir penguasa Samudera Pasai.<br /><br />”Sultan Mahmud Malik Al-Zahir adalah seorang pemimpin yang sangat mengedepankan hukum Islam. Pribadinya sangat rendah hati. Ia berangkat ke masjid untuk shalat Jumat dengan berjalan kaki. Selesai shalat, sultan dan rombongan biasa berkeliling kota untuk melihat keadaan rakyatnya,” kisah Ibnu Battuta.<br /><br />Menurut Ibnu Battuta, penguasa Samudera Pasai itu memiliki ghirah belajar yang tinggi untuk menuntut ilmu-ilmu Islam kepada ulama. Dia juga mencatat, pusat studi Islam yang dibangun dii lingkungan kerajaan menjadi tempat diskusi antara ulama dan elit kerajaan. Selama berpetualang mengelilingi dunia dan menjejakkan kakinya di 44 negara, dalam kitab yang berjudul Tuhfat al-Nazhar, Ibnu Battuta menuturkan telah bertemu dengan tujuh raja yang memiliki kelebihan yang luar biasa.<br /><br />Ketujuh raja yang dikagumi Ibnu Battuta itu antara lain; raja Iraq yang dinilainya berbudi bahasa; raja Hindustani yang disebutnya sangat ramah; raja Yaman yang dianggapnya berakhlak mulia; raja Turki dikaguminya karena gagah perkasa; Raja Romawi yang sangat pemaaf; Raja Melayu Malik Al-Zahir yang dinilainya berilmu pengetahuan luas dan mendalam, serta raja Turkistan.<br /><br />Setelah berkelana dan mengembara di Samudera Pasai selama dua pekan, Ibnu Battuta akhirnya melanjutkan perjalannnya menuju Negeri Tirai Bambu Cina. Catatan perjalanan Ibnu Battuta itu menggambarkan pada abad pertengahan, peradaban telah tumbuh dan berkembang di bumi Nusantara.<br />Abadi di Kawah Bulan<br /><br />Nama besar dan kehebatan Ibnu Battuta dalam menjelajahi dunia di abad pertengahan hingga kini tetap dikenang. Bukan hanya umat Islam saja yang mengakui kehebatannya, Barat pun mengagumi sosok Ibnu Battuta. Tak heran, karya-karyanya disimpan Barat.<br /><br />Sebagai bentuk penghormatan atas dedikasinya, International Astronomy Union (IAU) mengabadikan Ibnu Battuta menjadi nama salah satu kawah bulan. Bagi orang Astronomi, Ibnu Battuta bukan hanya seorang pengembara dan penjelajah paling termasyhur, namun juga sebuah kawah kecil di bulan yang berada di Mare Fecunditas.<br /><br />Kawah Ibnu Battuta terletak di Baratdaya kawah Lindenbergh dan Timurlaut kawah bulan terkenal Goclenius. Di sekitar kawah Ibnu Battuta tersebar beberapa formasi kawah hantu. Kawah Ibnu Battuta berbentuk bundar dan simetris. Dasar bagian dalam kawah Ibnu Battuta terbilang luas. Diameter kawah itu mencapai 11 kilometer. Dasar kawah bagian dalamnya terbilang gelap, segelap luarnya. Kawah Ibnu Battuta awalnya bernama Goclenius A. Namun, IAU kemudian memberinya nama Ibnu Battuta.<br /><br />Selain dijadikan nama kawah di bulan, Ibnu Battuta juga diabadikan dan dikenang masyarakat Dubai lewat sebuah mal atau pusat perbelanjaan bernama Ibnu Battuta Mall. Di sepanjang koridor mal itu dipajangkan hasil penelitian dan penemuan Ibnu Battuta. Meski petualangan dan pengembaraannya telah berlalu enam abad silam, namun kebesaran dan kehebatannya hingga kini tetap dikenang.<br /><br /><em>Penulis : heri ruslan<br /> Sumber : REPUBLIKA Online</em></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-50981996603698740782013-04-04T11:51:00.001-07:002013-04-04T19:16:05.691-07:00MAULID MIFTAHUL KHOIR 1434 H.<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dzkd1A4C1k7bVPcC9XLsEvlOu4LXtM1S_5e5xQ-uuYM2EIK6mHznYSlOi2GnCTKWCf7MtMKLg90GYI_MwgS3w' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-24551241403283786662013-03-17T09:30:00.000-07:002013-03-17T09:30:16.014-07:0011 Renungan Ketika Mendapati Musibah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjga1gw-9LUSJvHhR97PSN2EtCoIgLU8xItZaVFRsfdUuQbAGRa9-zXxhfocKkkJIS-TsmADGPZXfvg1yC2mxa_KLLZaAievFuCxSpBkQzsPft9PbLL2TVZPWJ5QjlyEpsySro7LVLVSB2w/s1600/200.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjga1gw-9LUSJvHhR97PSN2EtCoIgLU8xItZaVFRsfdUuQbAGRa9-zXxhfocKkkJIS-TsmADGPZXfvg1yC2mxa_KLLZaAievFuCxSpBkQzsPft9PbLL2TVZPWJ5QjlyEpsySro7LVLVSB2w/s200/200.jpg" width="150" /></a></div>
<span style="color: yellow;"> Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...<br /><br />”Sesungguhnya Kami telah jadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, karena Kami hendak memberi cobaan kepada mereka, siapakah di antara mereka yang paling baik amalnya.” (QS. Al-Kahfi [18] : 7)<br /><br /> Pada beberapa waktu yang lalu kami telah memposting Makna Musibah yang menjelaskan tentang tiga golongan manusia dalam menghadapi musibah dan sekarang kami ingin mengshare 11 Renungan Ketika Mendapati Musibah,<br /> Semoga Bermanfaat...!!<br /><br /> Hal-hal berikut bisa jadi bahan renungan ketika kita mendapati musibah atau cobaan. Dan merenungkannya, Insya Allah musibah akan terobati, kita akan sabar dan mengharap pahala dari sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala....<br /><br /><br /> 1. Renungkanlah bahwa manusia dan hartanya semuanya milik Allah, semuanya hanya titipan di sisi kita.<br /><br /><br /> 2. Setiap orang akan kembali pada Allah dan akan meninggalkan dunia.<br /><br /><br /> 3. Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memberi yang semisal dan yang lebih baik bagi yang telah hilang.<br /><br /><br /> 4. Ingatlah bahwa mengeluh dan menggerutu hanya menambah derita, bukan menghilangkan musibah.<br /><br /><br /> 5. Jika mau bersabar dan yakin semuanya kembali pada Allah, maka itu lebih besar pahalanya dibanding dengan tidak sabar.<br /><br /><br /> 6. Berkeluh kesah hanya membuat musuh kita senang dan membuat Allah murka.<br /><br /><br /> 7. Sabar dan mengharap pahala itu lebih besar ganjarannya daripada mengharap yang telah hilang itu kembali.<br /><br /><br /> 8. Jika kita ridho terhadap musibah, Allah pun senang dengan sikap kita. Sebaliknya jika kita benci, Allah pun akan murka.<br /><br /><br /> 9. Ketahuilah bahwa Allah yang menurunkan musibah Maha Hakim dengan hikmah yang ia beri, Penuh Rahmat dengan kasih sayang yang ia beri. Allah tidaklah menimpakan cobaan untuk membinasakan hamba, bahkan untuk menguji seberapa kuat imannya.<br /><br /><br /> 10. Musibah itu datang untuk menhindarkan diri kita dari penyakit jelek yaitu ujub dan sombong.<br /><br /><br /> 11. Ingatlah bahwa mending merasakan pahit di dunia namun dapat merasakan lezatnya kehidupan akhirat.<br /><br /><br /> Diringkas dari penjelasan Ibnul Qayyim dalam kitab Zaadul Ma’ad, penjelasan tentang petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat mengobati musibah.<br /><br /> Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kita kesabaran ketika menghadapi setiap ujian dan cobaan....Aamiin<br /><br /> </span><span style="font-size: x-small;"><span style="color: #6fa8dc;">Referensi : Mukhtashor Zaadul Ma’ad, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, terbitan Maktabah Ar Rusyd, cetakan keempat, 1429 H, hal. 265-267.</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-34555959938616797112013-03-15T08:58:00.002-07:002013-03-15T08:58:15.292-07:004 Cara Mempercepat Koneksi Internet Smartfren<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-MAX3evMYHj0/UUNElaXG9KI/AAAAAAAABjk/EkZ7EKaPsw4/s1600/cara+mempercekat+koneksi+internet+smartfren.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-MAX3evMYHj0/UUNElaXG9KI/AAAAAAAABjk/EkZ7EKaPsw4/s320/cara+mempercekat+koneksi+internet+smartfren.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="color: yellow;">1. Perubahan Pada Registry Windows</span><br />
<span style="color: yellow;">Klik Start > run > ketik regedit</span><br />
<span style="color: yellow;">Muncul windows baru pada bagian HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\Tcpip\Parameters</span><br />
<span style="color: yellow;">Isi value registry berikut ini :</span><br />
<span style="color: yellow;">DefaultTTL isi value 00000040</span><br />
<span style="color: yellow;">EnablePMTUBHDetect isi value 00000000</span><br />
<span style="color: yellow;">EnablePMTUDiscovery isi value 00000001</span><br />
<span style="color: yellow;">GlobalMaxTcpWindowSize isi value 0005ae4c</span><br />
<span style="color: yellow;">SackOpts isi value 00000001</span><br />
<span style="color: yellow;">Tcp1323Opts isi value 00000003</span><br />
<span style="color: yellow;">TcpWindowSize isi value 0005ae4c</span><br />
<span style="color: yellow;">Restart Komputer</span><br />
<span style="color: yellow;">2. Perubahan Pada Pengaturan Windows </span><br />
<span style="color: yellow;">Cara Pertama</span><br />
<span style="color: yellow;">Control Panel > icon modem > modem properties</span><br />
<span style="color: yellow;">Pada tab general, ubah maximum speed menjadi 115200</span><br />
<span style="color: yellow;">Klik pada connection dan klik port setting</span><br />
<span style="color: yellow;">Dari kotak dialog Advanced Port Setting, beri tanda check pada Use FIFO buffers. Kemudian ubah Receive Buffer menjadi 14 dan Transmit Buffer menjadi 16. Lalu klik OK.</span><br />
<span style="color: yellow;">Klik button Advanced, beri tanda check pada Use Flow Control.</span><br />
<span style="color: yellow;">Kemudian pilih radio button Hardware. Pada bagian Extra Setting, isi dengan C1;D2E1Q0V1X4%C0 S7=55 S11=55 S0=0.</span><br />
<span style="color: yellow;">Cara Kedua</span><br />
<span style="color: yellow;">Dari Control Panel, klik icon System.</span><br />
<span style="color: yellow;">Pindah ke tab Device Manager.</span><br />
<span style="color: yellow;">Pada bagian Ports (COM &amp; LPT), pilih port yang digunakan oleh modem</span><br />
<span style="color: yellow;">Klik tombol Properties.</span><br />
<span style="color: yellow;">Pindah ke tab Port Settings.</span><br />
<span style="color: yellow;">Pada bagian Bits per second, isi dengan 921600</span><br />
<span style="color: yellow;">3. Buka file system.ini</span><br />
<span style="color: yellow;">Buka file system.ini yang terletak di C:Windows.</span><br />
<span style="color: yellow;">Pada bagian [386Enh], tambahkan dengan COM1Buffer=16384. Ubah COM1 dengan port yang digunakan oleh modem.</span><br />
<span style="color: yellow;">4. Setting Koneksi Pada Modem Smart atau Hp Smart</span><br />
<span style="color: yellow;">Settingan Connections Smart Bukan cuma menggunakan user dan password </span><br />
<span style="color: yellow;">Smart dial up ke *777</span><br />
<span style="color: yellow;">Tapi bisa juga menggunakan :</span><br />
<span style="color: yellow;">user dan password : wap - dial up : 222</span><br />
<span style="color: yellow;">user dan password : cdma - dial up : *777# *99# atau *31*11111#</span><br />
<span style="color: yellow;">Semoga karenanya ada cara mempercepat koneksi internet smartfren ini dapat bermanfaat serta berguna untuk kawan dekat seluruh yang membutuhkannya. Lebih-lebih anak muda yang memakai smartfren ini yang terlampau butuh langkah langkah di atas. Mudah-mudahan saja langkah lewat langkah di atas dapat menopang anda waktu mempercepat koneksi internet smarftren yang anda pakai. Untuk info teranyar yang lain berkenaan smartfren dapat admin tambahkan dilain waktu serta dilain peluang.</span> </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-48205145917388375902013-03-15T08:52:00.003-07:002013-03-15T08:52:46.825-07:00AKHIR HAYAT RASULALLAH SAW<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiisOHwWhhTI22kN6npC62F8OCzTHrazHGuTVbIyUbiu41qWab6uB_CpicMlrPbPaujFyb3jxyYT12j6OBvApzVDp-YtXIHFYVL7MtpCWFU6M6Z88TchdOucptz2lwDrpliCT4tHYDV97Yh/s1600/166.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiisOHwWhhTI22kN6npC62F8OCzTHrazHGuTVbIyUbiu41qWab6uB_CpicMlrPbPaujFyb3jxyYT12j6OBvApzVDp-YtXIHFYVL7MtpCWFU6M6Z88TchdOucptz2lwDrpliCT4tHYDV97Yh/s320/166.jpg" width="240" /></a></div>
<span style="color: yellow;">Matahari kian tinggi,<br /> tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.<br /> Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang<br /> berseru mengucapkan<br /> salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah<br /> tidak mengizinkannya<br /> masuk, “Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata<br /> Fatimah yang membalikkan<br /> badan dan menutup pintu.<br /><br />Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata<br /> sudah membuka mata dan<br /> bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?”<br /> “Tak tahulah ayahku,<br /> orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,”<br /> tutur Fatimah lembut.<br /><br />Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan<br /> pandangan yang menggetarkan.<br /> Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu<br /> hendak dikenang.<br /> “Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan<br /> sementara, dialah yang<br /> memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul<br /> maut,” kata Rasulullah,<br /> Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut<br /> datang menghampiri,<br /> tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut<br /> bersama menyertainya.<br /><br />Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah<br /> bersiap di atas langit<br /> dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia<br /> ini. “Jibril,<br /> jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya<br /> Rasululllah dengan suara<br /> yang amat lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka,<br /> para malaikat telah<br /> menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti<br /> kedatanganmu,” kata<br /> Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan<br /> Rasulullah lega, matanya masih<br /> penuh kecemasan.<br /><br />“Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” Tanya<br /> Jibril lagi. “Khabarkan<br /> kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” “Jangan<br /> khawatir, wahai Rasul<br /> Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman<br /> kepadaku: ‘Kuharamkan surga<br /> bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada<br /> di dalamnya,” kata<br /> Jibril.<br /><br />Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan<br /> tugas. Perlahan ruh<br /> Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah<br /> bersimbah peluh,<br /> urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakit<br /> sakaratul maut ini.”<br /><br />Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali<br /> yang di sampingnya<br /> menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.<br /> “Jijikkah kau<br /> melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?”<br /> Tanya Rasulullah pada<br /> Malaikat pengantar wahyu itu. “Siapakah yang<br /> sanggup, melihat kekasih<br /> Allah direnggut ajal,” kata Jibril. Sebentar<br /> kemudian terdengar Rasulullah<br /> mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.<br /> “Ya Allah, dahsyat<br /> nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini<br /> kepadaku, jangan pada<br /> umatku. “Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan<br /> dadanya sudah tidak<br /> bergerak lagi.<br /> Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,<br /> Ali segera<br /> mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis-shalaati, wa<br /> maa malakat aimaanukum<br /> - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang<br /> lemah di antaramu.” Di<br /> luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan,<br /> sahabat saling berpelukan.<br /> Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali<br /> kembali mendekatkan<br /> telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.<br /> “Ummatii, ummatii,<br /> ummatiii!” – “Umatku, umatku, umatku”<br /> Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi<br /> sinaran itu.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-40619651338208190462013-03-13T03:07:00.002-07:002013-03-13T03:07:42.812-07:00Ngalap Berkah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2LeFthWBf5XnmNPkP6mRpi2OX4OCtteTaVkVquZZ3BiBlCVAzHIEGgqXDNCYWzBVMzISJCh1LpOlvtt56358KzBHa6cCw77Qjkx6mH7G7X18TXyhAnKltm4eBMRyqdzX_ocGfFZj0kDPf/s1600/SP_A1129.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2LeFthWBf5XnmNPkP6mRpi2OX4OCtteTaVkVquZZ3BiBlCVAzHIEGgqXDNCYWzBVMzISJCh1LpOlvtt56358KzBHa6cCw77Qjkx6mH7G7X18TXyhAnKltm4eBMRyqdzX_ocGfFZj0kDPf/s1600/SP_A1129.jpg" /></a></div>
<span style="color: yellow;">Oleh: KH. KH. Abdul Ghofur Maimoen *)<br /><br />Kesempurnaan adalah sebuah magnet. Kata para filsuf, untuk mengenal Tuhan cukup mengetahui kekurangan diri, karena yang nisbi pasti akan merindukan Yang Mutlak. Dan bagi seorang sufi, segela kebesaran dan kemuliaan yang memiliki hubungan erat dengan Yang Mutlak juga memiliki daya tariknya sendiri untuk direngkuh.<br /><br />Kang santri bilang, itu lah ngalap berkah!<br /><br />Imam Hakim meriwayatkan, Marwan berjalan menuju Masjid Nabawi, lalu di mendapati seseorang tunduk di pusara Nabi Muhammad. Dia meletakkan mukanya pada tanah makbarah. Marwan mengira dia menyembah Muhammad yang sama sekali bukan Tuhan, maka dia pegang lehernya sambil berkata:<br /><br />“Kamu tahu, apa yang Anda lakukan ini?”<br /><br />“Iya!”<br /><br />Laki-laki itu menatap Marwan, dan ternyata dia adalah sahabat besar Abu Ayyub Al-Anshary ra.<br /><br />“Saya sowan kepada Rasulullah SAW, bukan kepada BATU!” katanya.<br /><br />Abu Ayyub lalu menjelaskan perihal sowannya kepada Rasul ini, dengan menyindir penguasa Bani Umayyah:<br /><br />“Saya mendengar Rasulullah berkata: jangan menangisi agama apabila dikuasai oleh ahlinya, tapi tangisi agama jika dia dikuasai oleh yang bukan ahlinya.”<br /><br />Ketertarikan kepada Baginda Rasul, sebagai insan kamil yang memiliki kedekatan khusus dengan Yang Mutlak, adalah hal yang tak terhindarkan, sehingga Abu Ayyub menempelkan pipinya pada pusara beliau.<br /><br />Salah satu entitas suci yang memiliki kedekatan khusus dengan Yang Mutlak adalah kitab suci al-Quran. Wajar kalau banyak yang merengkuhnya demi terwujudnya sebuah keinginan. Tak terkecuali Ibn Taimiyah, tokoh yang dalam pandangan umum dianggap menjauh dari hal-hal yang berbau khurafat.<br /><br />Suatu saat dia mimisan (mengeluarkan darah dari hidung), maka lalu dia menuliskan pada dahinya ayat 44 dari Surah hud:<br /><br />وقيل يا أرض ابلعي ماءك ويا سماء أقلعي وغيض الماء وقضي الأمر<br /><br />Katanya:<br /><br />“Saya menuliskan ayat ini pada sejumlah orang, lalu mereka sembuh.”<br /><br />Hal serupa difatwakan oleh Bin Baz, mantan mufti Saudi, bahwa seseorang yang sakit dapat dituliskan ayat-ayat Al-Quran pada secarik kertas, lalu kertas itu dibasuh dengan air dan diminumkan kepadanya.<br /><br />Dan ketika Ibn Taimiyah wafat, dia memiliki magnet yang luar biasa bagi para pengikutnya, sehingga banyak di antara mereka yang ngalap berkah, sebagian dengan meminum sisa air mandinya, dan sebagian lainnya berebut daun pohon dara yang digunakan memandikannya.<br /><br />Seorang yang percaya dengan Yang Mutlak, yang melihat dirinya selalu dalam kekurangan, tampaknya sangat susah untuk menghindarkan diri dari keterikatan-keterikatan yang oleh kang santri disebut “ngalap berkah”.<br /><br /> Wallahu a’lam bishshawab!<br /><br />*) Pengasuh Ponpes Krapyak Yayasan Ali Maksum Yogyakarta</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-1513752369791882982013-03-13T01:55:00.002-07:002013-03-13T01:55:26.186-07:00MEMBENTENGI AQIDAH AHLISUNNAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhku3vy91EFgFsg78Pxtq7f3yLP3BILd3f77Vf-V9Ttojmo3vS9-vMLXMwXAbT0xgt1ia3BW5_nZrCQ2XXtmoNBzI7sZ0tzZzrMfeod0z8NzrAx0aE6hFYyf5u0qJyVLKOJglpWdZpyAV47/s1600/52.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhku3vy91EFgFsg78Pxtq7f3yLP3BILd3f77Vf-V9Ttojmo3vS9-vMLXMwXAbT0xgt1ia3BW5_nZrCQ2XXtmoNBzI7sZ0tzZzrMfeod0z8NzrAx0aE6hFYyf5u0qJyVLKOJglpWdZpyAV47/s1600/52.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: yellow;">Oleh : Buya Yahya</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah Al-Bahjah Cirebon</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;">بسم الله الرحمن الرحيم</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> الحمد لله الذي حبَّب العبادة إلى المتقين، وحبَّب قلوبهم للانشغال بطاعة رب العالمين وجنبهم من البدعة والضلالة, والصلاة والسلام على سيدنا ونبينا محمد وعلى آله وأصحابه والتابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين</span></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;">Muqoddimah</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Sesuatu yang paling berharga yang diberikan oleh Allah kepada seorang hamba adalah aqidah yang benar. Maka ilmu yang membahas tentang aqidah yang benar adalah ilmu yang amat penting dibandingkan ilmu-ilmu yang lainya. Dan diskusi-diskusi yang diadakan jika hal itu untuk membela dan menjaga aqidah yang benar maka itu adalah sebaik-baik diskusi. Saat ini kami sungguh sangat berbahagia jika pada kesempatan ini kami para alim ulama untuk bersama-sama mendiskusikan aqidah dan bagaimana upaya kita untuk menjaga aqidah umat. Kami yakini bahwa kita semua akan senantiasa dalam lindungan dan pertolongan Allah sesuai janji Allah</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> </span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> </span><span style="font-size: large;"><span style="color: yellow;">وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ</span></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;">“Dan mereka yang bersungguh-sungguh mencari kebenaran-Ku sungguh Aku akan memberi petunjuk kepada mereka” (Al-Ankabut Ayat 69).</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Menjaga aqidah umat adalah sebaik-baik hadiah yang diberikan oleh para ulama kepada mereka kapan dan dimanapun berada. Lebih-lebih disaat merebaknya fitnah-fitnah yang menggerogoti aqidah-aqidah seperti yang kita rasakan dan saksikan pada saat ini. Bahkan ada diantara kita yang sudah keropos aqidahnya namun ia tidak merasa tergerogoti. Umat islam adalah umat yang besar akan tetapi sering lengah dengan jumlah yang besar ini sehingga kadang-kadang kita kurang mencermati hal-hal yang disusupkan musuh-musuh Allah dalam tubuh umat Islam. Maka dalam kesempatan pertemuan ini kami ingin menghadirkan sekilas tentang aqidah yang benar untuk bisa menjadi bekal bagi kita didalam menegakkan dan menjaga aqidah umat Islam dunia dan Indonesia khususnya yang Alhamdulillah dari generasi ke gernerasi mereka pada aqidah yang benar yaitu ahlu sunnah wal jamaah.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;">Pertolongan pertama di zaman fitnah aqidah</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Yang kami maksud pertolongan pertama dizaman fitnah aqidah ini adalah bagaimana kita menghadirkan hal terpenting dan mendesak yang dibutuhkan oleh ummat dalam upaya membentengi aqidah yang benar.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Ada dua hal yang secara subtansi dan maknawi tidak terlalu penting akan tetapi hal tersebut perlu diperhatikan lebih karena dari situlah kesesatan akan masuk. Dua hal tersebut yang pertama mengenal sebuah identitas dan yang kedua adalah mempertahankan manhaj talaqqi.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> 1. Mengenal sebuah identitas</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Di dalam kita berbicara untuk menjelaskan aqidah yang benar sangat sulit kalau seandainya hanya dalam ceramah yang singkat atau dalam pertemuan yang sesaat. Akan tetapi dengan menyadari dan memahami sebuah identitas diri kebenaran aqidahnya bisa dengan sangat mudah di jaga dan di kontrol agar seseorang tidak terbawa masuk dalam kelompok aqidah yang salah atau sesat. Dan hal ini bisa kita saksikan dalam amaliyah-amaliyah di dalam keseharian mereka mulai dari tawasulan, tahlilan, membaca kitab maulid secara bersamaan (asroqolan atau marhabanan) yang sungguh itu semua adalah amaliyah yang benar dan telah menjadi ciri khas aqidah yang benar biarpun sebenarnya pembahasan aqidah yang lebih penting bukan di dalam amaliah-amaliyah tersebut.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Kalau kita cermati para ulama terdahulu dalam urusan aqidah dan amaliyah, mereka lebih mementingkan isi daripada kulit. Hingga terkadang seorang muslim awam ahlu sunnah wal jamaah dengan kualitas aqidahnya yang sudah benar akan tetapi dia tidak mampu untuk menjelaskan ahlu sunnah wal jamaah dengan panjang dan lebar dengan pemaparan ilmiyah. Padahal sebetulnya penjabaran makna aqidah ahlu sunnah wal jamaah secara panjang lebar sudah dihadirkan dan disosialikan oleh ulama-ulama terdahulu dengan metode yang sangat sederhana dan kemasyarakatan sehingga sebuah aqidah sudah menyatu dengan kehidupan mereka.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Cara penjabaran dan pemaparan luas dan halus amatlah tepat pada masa disaat fitnah aqidah belum banyak tersebar. Akan tetapi disaat fitnah aqidah merebak dimana-mana dan pergeseran nilai aqidah mudah terjadi. Kita harus bisa mencermati sebab–sebab umat ini termakan fitnah. Kita bisa saksikan disaat munculnya ahli fitnah yang tidak henti-hentinya merendahkan dan mencaci aqidah ahli sunnah wal jamaah. Orang-orang awam pun diam karena tidak tahu kalau mereka sendiri yang dicaci karena mereka tidak mengenal identitas mereka sendiri.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Maka dari itu kami perlu mengenalkan sebuah identitas yang secara hakikatnya memang kurang penting sebab hal itu hanya berurusan dengan kulit dan bukan subtansi aqidah. Akan tetapi sebagai langkah pertama dalam membentengi aqidah dalam kondisi mendesak dan darurat kami anggap mengenal identitas diri saat ini amat diperlukan yaitu disaat merebaknya fitnah dan banyaknya pemalsu-pemalsu aqidah.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Sebab lain yang menjadikan mengenal identitas diri ini penting adalah karena banyaknya orang yang memusuhi aqidah para ulama ahlu sunnah. Yang mereka pun yang menggemborkan syi’ar dan slogan ahlu sunnah wal jamaah dan menamakan diri mereka ahlu sunnah wal jamaah. Jadi pengenalan identitas ini disaat ini sangat penting untuk membedakan ahlu sunnah wal jamaah yang sesungguhnya dengan ahlu sunnah wal jamaah yang palsu. Dan setelah itu kita akan mencoba satu demi satu untuk menjelaskan perbedaan antara ahlu sunnah wal jamaah yang palsu dan yang ahli sunnah yang sesungguhnya dengan kajian ilmiah di dalam pembahasn berikutnya.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Identitas yang kami maksud adalah:</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> 1. Islam</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> 2. Ahlu sunnah wal jamaah</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> 3. Asy’ariyah atau Maturidiyah.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> 4. Shufiyyah </span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> 5. Pengikut salah satu 4 madzhab</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> </span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Seseorang yang beraqidah yang benar adalah seorang muslim, sunni, asy’ari, shufi dan bermadhab.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Artinya di zaman fitnah ini tidak cukup seorang itu dikatakan aqidahnya benar jika dia hanya menyebut dirinya sebagai seorang muslim saja. Sebab Islam sekarang bermacam-macam dan alangkah banyaknya Islam yang dipalsukan oleh musuh-musuh Allah.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Oleh sebab dalam irama pembuktian kebenaran akidah seorang muslim harus dilanjutkan dengan ikrar bahwa dirinya adalah muslim ahlu sunnah wal jamaah .</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Dan dengan jawaban sebagai muslim ahlu sunnah wal jamaah saja ternyata belum cukup karena adanya pemalsu-pemalsu ahlu sunnah wal jamaah yang mereka adalah musuh-musuh ahlu sunnah wal jamaah. Maka dari itu harus dilanjutkan ikrar bahwa dirinya adalah pengikut ahlu sunnah wal jamaah Asy’ariyah. </span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Dan orang yang mengatakan dirinya sebagai Asy’ariy atau pengikut Imam Abul Hasan Al Asy’ari ternyata belum cukup, sebab ada sekelompok orang yang sepertinya mengagungkan Imam Abul Hasan Al Asy’ari ternyata mereka adalah musuh-musuh Abul Hasan Al Asy’ari. Dan pengikut Imam Abul Hasan yang benar adalah mereka yang berani mengatakan dirinya adakah pengikut para Ahli Tasawuf (shufiyyah) di dalam ilmu mendekatkan diri kepada Allah. Maka seorang Asy’ari yang benar haruslah dia berkeinginan untuk menjadi seorang shufi dan mencintai ahli Tasawuf .</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Termasuk fitnah besar akhir-akhir ini dimunculkan adalah tuduhan sesat kepada ahli tasawwuf. Dan memang kita akui ada segelintir orang yang menodai citra tasawwu.Dan itu tergolong orang yang sesat mengaku bertasawwuf. Adapun tasawuf adalah ilmu untuk membersihkan hati dalam irama mencari ridho Alloh.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Maka sangat sesat orang-orang yang memusuhi tasawwuf biarpun dia mengaku ahlusunnah dan biarpun juga mengakui Abul Hasan Al-Asy’ari.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Dan yang terakhir adalah identitas ahlu sunnah wal jamaah di dalam masalah fiqih mereka adalah orang-orang yang mengikuti kepada Imam Madzhab yang empat Imam Syafi’i, Imam Malik, Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad Bin Hambal. Dalam bahasa fiqh kita sering menyebut dengan istilah bertaqlid kepada salah satu dari imam 4 madhab.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Identitas terakhir ini juga sangat perlu dihadirkan sebab pada zaman akhir ini telah muncul orang yang mengaku ahlu sunnah wal jamaah akan tetapi dengan kesombongannya mereka merendahkan dan membenci taqlid bahkan hingga sampai mencaci maki dan merendahkan para ulama-ulama yang bertaqlid. Maka bertaqlid adalah termasuk ciri aqidah ahlu sunnah wal jamaah yang benar.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Maka orang sesat adalah orang yang mengaku Islam tetapi bukan ahlissunah, membenci asy’ariyah,membenci tasawwuf dan tidak mau bermadhab.Ini adalah cara pintas untuk mengenali orang-orang yang beraqidah benar di tengah-tengah kesesatan ummat.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> 2. Manhaj Talaqqi</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Talaqqi adalah pengambilan ilmu dengan memperhatikan kedisiplinan, kesinambungan, keilmuan antara guru dengan murid. Hal yang semacam ini sangat berarti dalam irama menjaga dan mengkaji ahlu sunnah wal jamaah yang benar. Disini bukan berarti seseorang tidak boleh memperluas ilmu dengan cara membaca, akan tetapi disini lebih ditekankan kepada seseorang agar mempunyai dasar-dasar aqidah yang benar yang diambil dari guru yang jelas terlebih dahulu sebelum dia mengembara dengan akal pikirannya ke berbagai disiplin ilmu atau untuk menelaah pemikiran-pemikiran aqidah yang berbeda.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Dan pada dasarnya cara ini sudah mengakar dan membudaya di lingkungan pesantren-pesantren salaf yang diasuh oleh para ulama dengan metode sorogan atau memindah ilmu dengan membaca kitab secara kalimat perkalimat dari awal hingga akhir. Seperti yang sangat kita sering dengar dengan pengenalan kitab-kitab aqidah, seperti Aqidatul awam, Jauharotut tauhid dan yang lainnya yang secara ilmiah terbukti itu adalah penjabaran dari aqidah ahlu sunnah wal jamaah. Maka menjaga mata rantai dan kesinambungan keilmuan seperti ini adalah sangat penting. Dan dalam pengamatan kenyataan di zaman ini kita tidak menemukan kesesatan kecuali disaat seseorang tersebut meninggalkan buku-buku aqidah para pendahulunya dan cara yang di anut oleh pendahulunya dalam mengambil lmu.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Ada 3 hal yang amat penting untuk kita cermati dalam masalah manhaj talaqqi terhadap kerusakan aqidah ahlu sunnah wal jamaah.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> 1. Dari awal pendidikan agamanya memang tidak dikenalkan dengan aqidah yang benar melalui kitab-kitab yang benar dengan manhaj talaqqi</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Dalam hal ini bisa dibuktikan bahwa jika ada pesantren atau ada lembaga pendidikan yang tidak berpegang kepada manhaj talaqi sudah tidak ada lagi maka yang terjadi adalah mudah tercemar oleh aqidah yang sesat.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> 2. Manhaj talaqqi masih di berlakukan akan tetapi itu hanya sekedar pembacaan rutin tanpa ditindaklanjuti kajian yang lebih dalam.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Hal ini akan menjadikan seseorang akan mudah tercemar oleh aqidah-aqidah yang sesat karena disatu sisi mereka kurang mendalami aqidah yang mereka tekuni. Disisi lain virus kesesatan bertebaran melalui media-media yang saat ini menjadi lebih dekat kepada masyarakat seperti televisi, radio dan buletin-buletin yangsemua itu lebih mudah dibaca dengan bahasa lokal yang mudah di fahami seiring berkembangnya dunia tehnologi.Sementara penyeru kesesatanpu sangat gigih dalam menyebarkan kesesatan.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> 3. Semangat ingin tahu kepada agama yang tinggi yang tidak dibarengi dengan bimbingan seorang guru dan hanya hanya mengandalkan kemampuannya dalam membaca buku-buku yang ditemukannya di toko-toko buku atau yang dibaca melalui internet.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Hal yang semacam inilah yang kami cermati telah benar-benar menjadikan aqidah kita semakin hari semakin keropos.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Kita bisa saksikan dengan para perusak aqidah telah dengan gigihnya membuat radio-radio,mencetak buku-buku murah dan gratis serta selebaran yang dibagi secara cuma-Cuma Sebagai contoh, di kebanyakan kota kabupaten penyebar aqidah sesat itu berusaha untuk mempunyai radio karena mereka yakin dengan adanya radio mereka bisa mempengaruhi masyarakat luas yang sebenarnya dihati mereka ada kerinduan untuk mendalami ilmu agama. Dengan membuat stasiun radio ternyata tanpa kita sadari telah berpengaruh besar terhadap kesesatan.</span><span style="color: yellow;"><br /></span><span style="color: yellow;"> Justru kita sebagai pembawa aqidah yang benar kita kurang berfikir maju untuk menguasai media informasi demi membendung arus penyesatan aqidah. Hubungannya dengan manhaj talaqqi yang kami sebut adalah kita jangan memulai belajar aqidah kecuali dengan manhaj talaqqi. Dan kita harus berusaha agar media-media yang ada dan juga toko-toko buku bisa dipenuhi oleh orang-orang yang mempunyai aqidah yang benar dan menekuni manhaj talaqqi.Dan jangan membaca buku aqidah kecuali atas petunjuk guru yang mempunyai manhaj talaqqi. </span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="color: yellow;">Wallohu a’lam bishshowab.</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-12597723029123617452013-03-13T01:33:00.002-07:002013-03-13T01:33:30.467-07:00Dahulukan Allah SWT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhNZ1h9oVCWgtsreJgch8XWtrhTbqCe-WDxuxMPSBPUjGIM8u0kEVMUS-eFVfgatGUhCzQzWyIl-gNc3fWCQOIDbtpYz6VKfAV1Y_abJTHzHqbU8iou7WUun56rBo-OTPkcyv369gMcepA/s1600/420686_332156750162257_1807756104_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhNZ1h9oVCWgtsreJgch8XWtrhTbqCe-WDxuxMPSBPUjGIM8u0kEVMUS-eFVfgatGUhCzQzWyIl-gNc3fWCQOIDbtpYz6VKfAV1Y_abJTHzHqbU8iou7WUun56rBo-OTPkcyv369gMcepA/s320/420686_332156750162257_1807756104_n.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="color: yellow;">Suatu ketika di saat ada seorang ibu yang menemukan putranya sakit, ia bergegas mengangkat telephon dan menelepon sebuah balai pengobatan untuk mendaftarkan anaknya agar mendapatkan antrian terdepan. Begitu juga seorang pedagang yang dengan kecerdasannya membidik tempat-tempat strategis dan saat yang tepat untuk berdagang. Atau seorang ustadz yang begitu disiplin membuat program da'wah dengan membuat beberapa sarana media da'wah. Dari semua yang dilakukan oleh seorang ibu, pedagang dan ustadz adalah suatu hal yang amat dibenarkan dalam sebuah usaha. Akan tetapi disaat kita hadapkan kepada nilai keimanan dan kerinduan kepada Allah SWT, usaha-usaha itu akan menjadi tidak ada maknanya jika tidak dibarengi dengan sebuah kesadaran akan kelemahannya dalam mencapai sebuah keberhasilan. Dan dengan penuh kerendahan hati memohon kepada Allah SWT agar memberikan kesembuhan kepada sang putra, memajukan usahanya, memberikan ilmu manfaat kepada para santri dan umat.<br /><br /> Akan tetapi alangkah seringnya kita tertipu oleh akal kita sehingga sering kali kita melupakan Allah SWT dalam segala usaha. Siapa di antara kita yang di saat hendak membuka toko lalu mendahulukan wudhu, kemudian shalat dua raka'at dan memohon agar dimudahkan usahanya oleh Allah SWT? Siapa diantara kita yang di saat mengajak orang kepada kebaikan, mendahulukan shalat dua raka'at atau bangun di tengah malam, memohon kepada Allah SWT demi kebaikan orang yang diajak?<br /><br /> Sungguh seorang ustadz disaat giat mengajar atau memberi pengajian, ketulusanya amat diragukan jika ia tidak pernah memohon kepada Allah SWT untuk umat dan santri. Sungguh dikhwatirkan kekeroposan iman seorang ibu jika ternyata yang di matanya hanya usaha dhahir sementara Allah SWT tidak pernah hadir di hatinya. Sungguh seorang pedagang amat dikhwatirkan akan maksud yang tersembunyi dibalik usahanya jika dalam usahanya tidak pernah hadir kerinduan kepada bantuan Allah SWT.<br /><br /> Yang menyeru kepada Allah SWT tanpa sebuah ketulusan akan menghadirkan kemunafikan. Yang mencari kekayaan tanpa maksud yang baik akan mengantarkan kepada kesombongan. Yang berobat dan mencari kesehatan tanpa dibarengi rasa ketergantungannya kepada Allah SWT akan mengikis ketawakalan dan kesabaran.<br /><br /> Wallahu a'lam bissawab.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-4400444012266599942013-03-13T01:20:00.003-07:002013-03-13T01:20:43.234-07:00Kenapa Sayyidah Fatimah Dicintai Rasulullah SAW ?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqnxcEvluT4Pfkr42EP0qrqi9B518fTp39PC6ISgPAV3P1poc0p3Kypb8cGIDNJPFnNHnRBN5XvTXrdzG1pJ7yvCEV5guZWuRvZBUiFc-49RzJW-5eTpEVktRyAB_Kr2NFPL4VRGVx0rVM/s1600/252774_383519808371289_1586442833_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqnxcEvluT4Pfkr42EP0qrqi9B518fTp39PC6ISgPAV3P1poc0p3Kypb8cGIDNJPFnNHnRBN5XvTXrdzG1pJ7yvCEV5guZWuRvZBUiFc-49RzJW-5eTpEVktRyAB_Kr2NFPL4VRGVx0rVM/s320/252774_383519808371289_1586442833_n.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="color: yellow;">Suatu ketika Sayyidah Fatimah Azzahra putri tercinta Rasulullah SAW, berada di depan rumah beliau, tiba-tiba ada janazah yang hendak di bawa kekuburan lewat di depan sayyidah Fatimah Azzahra. Saat itu Sayyidah Fatimah bersama Sayyidah Asma Binti Khumaisy yang biasa menemani dan menghibur Sayyidah Fatimah setelah kepergian Rasulullah SAW.<br /><br /> Tiba-tiba saat itu Sayyidah Fatimah menangis tersedu-sedu hingga membuat Sayyidah Asma panik lalu bertanya, “ wahai putri Rasulullah, kenapa engkau menangis melihat janazah itu? ada apa dengan janazah itu? ”Sayyidah Fatimah menjawab, setiap orang yang mati akan dibungkus dengan kain kafan yang rapat lalu akan di bawa kelokasi pemakaman dengan di panggul oleh orang-orang yang membawanya?” (Dahulu sebelum adanya keranda mayat jika ada orang meninggal maka di saat di bawa ke kubur janazah di panggul di atas pundak orang-orang yang membawanya). Sayyyidah Asma menjawab, “ Tentu wahai putri Rasulullah? ” Kemudian Sayyidah Fatimah melanjutkan,” Dan akupun kelak akan di bawa kekubur seperti itu?” Sayyidah Asma menjawab “ Benar wahai putri Rasulullah”. Lalu Sayyidah Fatimah melanjutkan ” Itulah yang menjadikan aku menangis, sungguh aku sangat malu jika nanti aku meninggal , kemudian di bungkus kain kafan dengan rapat lalu di angkat di atas punggung orang-orang yang membawaku kekubur, sementara orang yang mengiring janazahku akan melihatku, sungguh aku sangat malu karena saat itu mereka akan melihat lekuk-lekuk tubuhku”.<br /><br /> Mendengar ungkapan Sayyidah Fatimah ini Sayyidah Asma berkata ” wahai putri Rasulullah, disaat aku ke negeri Habasyah aku melihat janazah yang di bawa kekubur, janazah diletakkan di sebuah tempat yang di sebut keranda, aku pikir itu bisa menutupi pandangan orang dari melihat lekuk tubuh janazah yang dibawa”. Mendengar cerita Sayyidah Asma ini tiba-tiba tangis Sayyidah Fatimah terhenti, dan wajah beliau berubah berseri-seri sambil berkata ”wahai Asma sungguh aku berwasiat, jika aku mati nanti tolong buatkan aku keranda mayat seperti yang engkau ceritakan agar lekuk tubuhku tidak terlihat saat di bawa kekuburan”. Dan benar setelah Sayyidah Fatimah meninggal, maka di buatlah keranda mayat untuknya.<br /><br /> Yang perlu di cermati dari kisah ini adalah sifat mulia Sayyidah Fatimah yang senantiasa merasa malu jika ada yang melihat lekuk tubuhnya, meskipun disaat beliau sudah meninggal. Dan karena rasa malu yang dimiliki oleh Fatimah inilah menjadi rahasia, kenapa Sayyidah Fatimah menjadi wanita yang paling mullia dan dicintai Rasulullah SAW.<br /> Dan Saat ini, di hari ini! Adakah sifat mulia sayyidah Fatimah menempel pada wanita yang berada di rumah kita? Atau di rumah kita ada orang yang mengaku mencintai Rasulullah akan tetapi di saat masih hidup pun tidak merasa malu jika lekuk-lekuk tubuhnya di saksikan orang di sana-sini. Atau justru pamer lekuk tubuh telah menjadi kebanggan para wanita yang mengaku kenal Sayyidah Fatimah dan kenal Rasulullah? Jangan sampai ada yang berkata “ yang penting hati bersih masalah dandanan tidak penting”. Hati Sayyidah Fatimah sungguh jauh dan jauh lebih bersih dari hati wanita-wanita yang kita saksikan saat ini. Justru karena kebersihan hati beliaulah maka Sayyidah Fatimah sangat pemalu dan senatiasa menjaga aurat beliau.<br /><br /> Ya Allah Yang Maha Pengasih, berikan kasih sayangmu kepada kami dan kepada para wanita-wanita kami ! Tutuplah aurat mereka ! Berikan kepada mereka rasa malu yang menjadikan mereka senantiasa menjaga aurot dan kehormatan mereka !<br /> Wallahu a'lam bissawab.</span><br />
<br />
Oleh : Buya Yahya</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-6211359856010756122013-03-06T01:05:00.002-08:002013-03-06T01:05:58.188-08:00Hijrahnya Sayidina Umar Sang Pemberani <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ_RQ7aAPpg5D7lDXcdc5ZuIWOVXoW_DiSVwfYgXvGUxLLcyfEGAhqhISzuOw0QUiRU8-n-apLfWcFCDNXf2DRq4rjK8ltZyb7l_QH8dd-BmsrDyTq-Y0v5lCJgwCsimb3gIWlo0MqkOV8/s1600/3.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="235" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ_RQ7aAPpg5D7lDXcdc5ZuIWOVXoW_DiSVwfYgXvGUxLLcyfEGAhqhISzuOw0QUiRU8-n-apLfWcFCDNXf2DRq4rjK8ltZyb7l_QH8dd-BmsrDyTq-Y0v5lCJgwCsimb3gIWlo0MqkOV8/s320/3.jpeg" width="320" /></a></div>
<span style="color: yellow;">Semua sahabat melakukan hijrah secara sembunyi-sembunyi, kecuali Umar bin Khatab Ra. katika Umar mantap melakukan hijrah, Umar menenteng sebilah pedang ditangannya, meletakan busur di pundaknya, Umar memegang beberapa anak panah dengan tangan kirinya. Kemudian Umar mendatangi Ka'bah, menemui tokoh-tokoh Quraisy dan tetua mereka, yang selalu mengintimidasi muslim Mekah saat itu. Thawaf tujuh kali di Ka'bah, kemudian shalat dua raka'at di maqam Ibrahim.<br /> Setelah itu Umar mendatangi setiap orang dari mereka dan berkata; celakalah kalian, barang siapa yang ingin ibunya kehilangan anaknya, barang siapa yang ingin anaknya menjadi yatim, barang siapa yang ingin istrinya menjadi janda, kemarilah, hadapi aku disini, Umar menantang. Tidak seoarngpun dari pemuka atau kesatria Quraisy yang maju. Demikianlah Ali Ra. bercerita tentang hijrah Umar bin Khatab sang pemberani.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-88316323903235745412013-03-06T00:51:00.000-08:002013-03-06T00:51:47.474-08:00Kedudukan dan Peran Wanita <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHVKXVufDdrHtM5C3a2Nf2XE895SuA2Tj3h58KGNzx8DsxSoKPRafrAy8JegW4-8rSfXbPyxrh6FiZepPg5zVUK1nVkrEXz9LTpcDlaCBhMe4TO9jJglBvuTO7Nr0eq8HKYBTPskTOs3aC/s1600/09.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHVKXVufDdrHtM5C3a2Nf2XE895SuA2Tj3h58KGNzx8DsxSoKPRafrAy8JegW4-8rSfXbPyxrh6FiZepPg5zVUK1nVkrEXz9LTpcDlaCBhMe4TO9jJglBvuTO7Nr0eq8HKYBTPskTOs3aC/s320/09.jpg" width="240" /></a></div>
<span style="color: yellow;">Di berbagai aspek kehidupan, wanita mempunyai peran yang sangat penting mulai dari kehidupan dilingkungan keluarga sampai lingkungan bernegara. Wanita merupakan salah satu penentu kemajuan, kwalitas dan moralitas suatu bangsa sebagaiman disebutkan dalam suatu hadis:<br /><br />المرأة عماد البلاد إذا صلحت صلح البلاد وإذا فسدت فسد البلاد (رواه الديلمي<br /><br />Secara dzohir dunia merupakan perhiasan tetapi secara batin dunia merupakan sarana menuju Allah yang diliputi dengan berbagai ujian dan cobaan. Semua manusia baik laki - laki atau perempuan harus berjuan untuk lulus dan sukses dalam masa - masa uji coba.<br /><br />Wanita mempunyai banyak status dalam kehidupan. Diantaranya sebagai مادة الإمتحان ( bahan ujian), الزينة (perhiasan) dan sebagai fitnah.<br /><br />وعن أسامة ابن زيد رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم : ماتركت بعدي فتنة هي أضر على الرجال من النساء (متفق عليه)<br /><br />Syahwat tidak bisa terlepaskan dari manusia dan wanita termasuk syahwat dalam urutan yang pertama sehingga menjadi cobaan terberat bagi manusia.<br /><br />Allah berfirman :<br /><br />زين للناس حب الشهوات من النساء والبنين والقناطير المقنطرة من الذهب والفضة والخيل المسومة والأنعام والحرث ذلك متاع الحياة الدنيا والله عنده حسن المآب (آل عمران:14 )<br /><br />Artinya: Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).<br /><br />Dalam ayat diatas juga dijelaskan bahwa selain wanita termasuk jenis syahwat, juga termasuk perhiasan.<br /><br />وعن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : الدني متاع وخير متاع الدنيا المرأة الصالحة (رواه مسلم)<br /><br />Wanita merupakan sosok yang perlu diarahkan menjadi pribadi - pribadi yang sholihah. Peran wanita begitu penting dalam kemajuan agama dan negara serta sebagai pengkader generasi penerus bangsa, sebagaimana hadis Nabi :<br /><br />حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمَرْأَةُ كَالضِّلَعِ إِنْ أَقَمْتَهَا كَسَرْتَهَا وَإِنْ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيهَا عِوَجٌ. (صحيح بخاري ج 16 ص181)<br /><br />Islam memberikan tugas bagi seorang wanita untuk semampunya memperkecil fitnah yang Ia timbulkan dihadapan pria sehingga para pria tidak terjerumus dalam dosa karna cobaan dan ujian ini. Rosulullah bersabda :<br /><br />ماتركت بعدي فتنة أضر على الرجال من النساء (رواه البخارى ومسلم)<br /><br />Seorang wanita akan mendapatkan ridlo Allah SWT. tidak hanya dengan amal perbuatannya tetapi yang paling utama adalah Ia juga harus berusaha menolong para pria untuk tetap dalam jalan lurus dan berusaha meredam pendorong syahwat. Begitu pula sebaliknya, seorang wanita akan mendapatkan murka Allah SWT. tidak hanya disebabkan karna perbuatan dosanya, tetapi yang paling utama adalah Ia menjadi penyebab para pria terjerumus dalam karna godaannya.<br /><br />Hadis tersebut bukan sebagai bentuk diskriminasi Islam kepada kaum wanita, tetapi hanya untuk memperingatkan para pria bahwa wanita adalah penyebab fitnah paling berbahaya jika sampai para pria tidak bisa menjaga syahwatnya. Karna hadis - hadis lain juga banyak yang mengungkapkan bahwa wanita adalah bagian istimewa dalam Islam. Sebagaimana hadis :<br /><br />- حدثنا عيسى بن يونس عن الاوزاعي عن مكحول قال إذا دعتك والدتك وأنت في الصلاة فأجبها وإذا دعاك أبوك فلا تجبه حتى تفرغ.(مصنف إبن أبي شيبة ج 2ص320). - حدثنا محمد بن فضيل عن الاعمش عن سالم عن كريب قال : جاءت امرأة إلى ابن عباس وابنها يريد الغزو وأمه تكره له ، فقال له ابن عباس : أطع والدتك واجلس عندها. .(مصنف إبن أبي شيبة ج 7 ص 700)<br /><br />- أخبرنا أبو علي الحسن بن خلف الواسطي ، ثنا عمر بن أحمد بن شاهين ، ثنا عبد الواحد بن المهتدي بالله بن الواثق بالله ، ثنا علي بن إبراهيم الواسطي ، ثنا منصور بن المهاجر ، عن أبي النضر الأبار ، عن أنس بن مالك ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « الجنة تحت أقدام الأمهات » (مسند الشهاب القضاعى ج 1 ص 189)<br /><br />Dengan demikian wanita tetaplah mendapatkan tempat khusus dalam Islam berupa penghormatan yang layak bagi mereka. Dalam islam tidak ada diskriminasi terhadap wanita.<br /><br />Sebagaimana firman Allah SWT. :<br /><br />يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (الحجرات : 13 )<br /><br />Artinya :<br /><br />Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-41005840649600736732013-03-05T23:46:00.000-08:002013-03-05T23:46:07.007-08:00TANDA CINTA UNTUK ORANG TERCINTA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrucOjPt6wWpdeh_z8CXI1x3oHA_b4BQmfrDc9esAwG1jRoYzjY6I5uxWQU7T6N36v1IB76KKbV8A6ZQ9XWfiBzwHxHHCGgCjwjXcJ1xpUm5L73FVSFm7-9rQXKuCq1sr4gdcQ4KxPgV-f/s1600/KH.-abdullah-Faqih-Langitan-57250_172x172.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrucOjPt6wWpdeh_z8CXI1x3oHA_b4BQmfrDc9esAwG1jRoYzjY6I5uxWQU7T6N36v1IB76KKbV8A6ZQ9XWfiBzwHxHHCGgCjwjXcJ1xpUm5L73FVSFm7-9rQXKuCq1sr4gdcQ4KxPgV-f/s1600/KH.-abdullah-Faqih-Langitan-57250_172x172.jpg" /></a></div>
<span style="color: yellow;">Oleh : KH. Abdullah Habib Faqih<br /><br />Pernahkah kamu membayangkan hidup tanpa didampingi bapak dan ibu? Saat itu tidak ada tempat mengadu, mengeluh, merengek, memohon belas kasih, tidak ada yang dimintai tolong dan juga dimintai uang. Itulah duka laranya. Tapi sekarang, kanapa saat kamu masih didampingi oleh orang tua, justru kadang-kadang ada saja masalah yang kamu keluhkan. Yang pendapatnya orang tua tidak oke, atau sarannya tidak nyambung, yang orang tua tidak pengertian, yang suka mengatur, dan lain sebagainya. Intinya menandakan kalau hubunganmu sama mereka itu kurang baik.<br /><br />Sebagai seorang santri, kamu harus selalu menjaga komunikasimu dengan orang tua, agar senantiasa harmonis dan selalu kondusif. Bagaimana tidak? Lah Allah SWT telah menitipkan bahan cikal bakal kejadianmu pertama kali pada tulang rusuk bapakmu, lalu menitipkan janinmu pada rahim ibumu. Yang kemudian, kamu dipeliharanya selama sembilan bulan untuk selanjutnya dilahirkan ke dunia. Dan waktu terus berjalan, sementara kamu masih terus dalam asuhan orang tuamu hingga pada saat ini. Itulah kasih sayang orang tuamu yang abadi sepanjang masa. Pernahkah ada orang tua yang begitu membenci anaknya? Kalaupun ada, pastilah dia sedang dirasuki setan. Kasih sayang orang tuamu hanya tercurahkan padamu. Mereka senantiasa memberikan yang terbaik untukmu, semua dilakukan tanpa pamrih, basa-basi dan mengharap imbalan sedikitpun.<br /><br />Hubungan kamu dengan orang tuamu bukan cuma sebatas hubungan darah dan keturunan, tapi juga hubungan hati, emosi dan segenap perasaan. Oleh karena itu, Allah senantiasa mengingatkanmu untuk selalu menjaga hak orang tuamu. Allah juga memerintahkanmu untuk selalu cinta dan menghormati mereka, dengan cara berbuat baik dan sopan santun, berbakti dan berkorban demi mereka, serta menjunjung tinggi nama baiknya. Bahkan di dalam Alquran perintah patuh kepada orang tua diletakkan sesudah perintah taat kepada Allah SWT.<br /><br />Disamping itu kamu juga diperintah untuk membuktikan rasa cintamu dengan memperlihatkan sikap seriusmu dalam menuntut ilmu, tekun ibadahmu dan tawadlu’ perilakumu khususnya selama di pondok ini. Dengan demikian, berarti kamu sudah mampu memberikan yang terbaik untuk ayah bundamu. Karena kalau itu benar-benar kamu lakukan, maka sesungguhnya jerih payahmu dan amal perbuatanmu juga dicatat sebagai amal ibadah dan jerih payah orang tuamu, pada hakikatnya adalah amal ayah ibumu juga. Dan pahalanya akan dilipat gandakan sesuai dengan kadar jerih payahmu.<br /><br />Oleh karena itu, perbanyaklah beraktifitas, berpayah-payah dalam ibadah dan belajar di pondok ini, agar ayah bundamu meraih sebanyak mungkin pahala Allah. Dengan demikian kamu dicatat sebagai anak yang berbakti, yang tahu diri, menghargai dan mampu balas budi pada orang tua, dan pastinya kelak anak-anakmu akan melakukan hal yang sama untukmu di masa tuamu.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-15216030548615085442013-03-05T22:22:00.005-08:002013-03-05T22:27:50.930-08:00Sifat-sifat Rasulullah SAW <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj_xW6fsPST8PHoCQ4qb8jIO8TGU-Tn3k1WmF2BBnyDvlx9Y4p3oTYTlRIJC45t1ioUzYoQ2njRl-JupwbTNxLPMWMh12_NPiovY1E3uOm9S5Z2ObKiQABMg5NFhTLLjniIGba2ncmVHF8/s1600/106.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj_xW6fsPST8PHoCQ4qb8jIO8TGU-Tn3k1WmF2BBnyDvlx9Y4p3oTYTlRIJC45t1ioUzYoQ2njRl-JupwbTNxLPMWMh12_NPiovY1E3uOm9S5Z2ObKiQABMg5NFhTLLjniIGba2ncmVHF8/s1600/106.jpg" /></a></div>
<b><span style="color: yellow;">Fizikal Nabi</span></b><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Telah diriwayatkan oleh Ya'kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya: Pernah aku bertanya pada pamanku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu baginda memang sangat pandai menceritakan sifat-sifat, perilaku serta akhlaq Baginda Muhammad Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya, maka dia berkata: Rasulullah SAW itu adalah seorang yang agung yang senantiasa diagungkan, wajahnya berseri-seri layak bulan di malam purnama, tingginya sedang tidak terlalu tinggi, juga tidak terlalu pendek, dadanya bidang, rambutnya selalu rapi antara lurus dan bergelombang, dan memanjang hingga ke tepi telinganya, lebat, warnanya hitam, dahinya luas, alisnya lentik halus terpisah di antara keduanya, yang bila baginda marah kelihatannya seperti bergabung, hidungnya mancung, kelihatan memancar cahaya ke atasnya, janggutnya lebat, kedua belah matanya hitam, kedua pipinya lembut dan halus, mulutnya tebal, giginya putih bersih dan jarang-jarang, di dadanya tumbuh bulu-bulu yang halus, tengkuknya memanjang, berbentuk sederhana, berbadan besar lagi tegap, rata antara perutnya dan dadanya, luas dadanya, lebar antara kedua bahunya, tulang belakangnya besar, kulitnya bersih, antara dadanya dan pusatnya dipenuhi oleh bulu-bulu yang halus, pada kedua teteknya dan perutnya bersih dari bulu, sedang pada kedua lengannya dan bahunya dan di atas dadanya berbulu pula, lengannya panjang, telapak tangannya lebar, halus tulangnya, jari telapak kedua tangan dan kakinya tebal berisi daging, panjang ujung jarinya, rongga telapak kakinya tidak menyentuh tanah apabila baginda berjalan, dan telapak kakinya lembut serta licin tidak ada lipatan, tinggi seolah-olah air sedang memancar daripadanya, bila diangkat kakinya diangkatnya dengan lembut (tidak seperti jalannya orang menyombongkan diri), melangkah satu-satu dan perlahan-lahan, langkahnya panjang-panjang seperti orang yang melangkah atas jurang, bila menoleh dengan semua badannya, pandangannya sering ke bumi, kelihatan baginda lebih banyak melihat ke arah bumi daripada melihat ke atas langit, jarang baginda memerhatikan sesuatu dengan terlalu lama, selalu berjalan beriringan dengan sahabat-sahabatnya, selalu memulai salam kepada siapa yang ditemuinya.</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Kebiasaan Nabi </span><br />
<span style="color: yellow;">Kataku pula: Sifatkanlah kepadaku mengenai kebiasaannya! Jawab pamanku: Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang selalu bersedih, senantiasa banyak berpikir, tidak pernah beristirahat panjang, tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya, memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva, kata-katanya penuh mutiara mauti manikam, satu-satu kalimatnya, tidak berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran dihinakan sehingga dia dapat membelanya. </span><br />
<span style="color: yellow;">Dalam riwayat lain, dikatakan bahwa baginda menjadi marah karena sesuatu urusan dunia atau apa-apa yang bertalian dengannya, tetapi apabila baginda melihat kebenaran itu dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi marahnya, sehingga baginda dapat membela kerananya. Baginda tidak pernah marah untuk dirinya, atau membela sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila mengisyarat diisyaratkan dengan semua telapak tangannya, dan bila baginda merasa takjub dibalikkan telapak tangannya, dan bila berbicara dikumpulkan tangannya dengan menumpukan telapak tangannya yang kanan pada ibu jari tangan kirinya, dan bila baginda marah baginda terus berpaling dari arah yang menyebabkan ia marah, dan bila baginda gembira dipejamkan matanya, kebanyakan tertawanya ialah dengan tersenyum, dan bila baginda tertawa, baginda tertawa seperti embun yang dingin. </span><br />
<span style="color: yellow;">Berkata Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam diriku lama juga. Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali, dan aku dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan pamanku tentang apa yang aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan ayahku (Ali bin Abu Thalib ra.) tentang cara keluar baginda dan masuk baginda, tentang cara duduknya, malah tentang segala sesuatu mengenai Rasulullah SAW itu.</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Rumah Nabi </span><br />
<span style="color: yellow;">Berkata Al-Hasan ra. lagi: Aku juga pernah menanyakan ayahku tentang masuknya Rasulullah SAW lalu dia menjawab: Masuknya ke dalam rumahnya bila sudah diizinkan khusus baginya, dan apabila baginda berada di dalam rumahnya dibagikan masanya tiga bagian. Satu bagian khusus untuk Allah ta'ala, satu bagian untuk isteri-isterinya, dan satu bagian lagi untuk dirinya sendiri. Kemudian dijadikan bagian untuk dirinya itu terpenuh dengan urusan di antaranya dengan manusia, dihabiskan waktunya itu untuk melayani semua orang yang awam maupun yang khusus, tiada seorang pun dibedakan dari yang lain. </span><br />
<span style="color: yellow;">Di antara tabiatnya ketika melayani ummat, baginda selalu memberikan perhatiannya kepada orang-orang yang terutama untuk dididiknya, dilayani mereka menurut kelebihan diri masing-masing dalam agama. Ada yang keperluannya satu ada yang dua, dan ada yang lebih dari itu, maka baginda akan duduk dengan mereka dan melayani semua urusan mereka yang berkaitan dengan diri mereka sendiri dan kepentingan ummat secara umum, coba menunjuki mereka apa yang perlu dan memberitahu mereka apa yang patut dilakukan untuk kepentingan semua orang dengan mengingatkan pula: "Hendaklah siapa yang hadir menyampaikan kepada siapa yang tidak hadir. Jangan lupa menyampaikan kepadaku keperluan orang yang tidak dapat menyampaikannya sendiri, sebab barang siapa yang menyampaikan keperluan orang yang tidak dapat menyampaikan keperluannya sendiri kepada seorang penguasa, niscaya Allah SWT akan menetapkan kedua tumitnya di hari kiamat", tiada disebutkan di situ hanya hal-hal yang seumpama itu saja. </span><br />
<span style="color: yellow;">Baginda tidak menerima dari bicara yang lain kecuali sesuatu untuk maslahat ummatnya. Mereka datang kepadanya sebagai orang-orang yang berziarah, namun mereka tiada meninggalkan tempat melainkan dengan berisi. Dalam riwayat lain mereka tiada berpisah melainkan sesudah mengumpul banyak faedah, dan mereka keluar dari majelisnya sebagai orang yang ahli dalam hal-ihwal agamanya. </span><br />
<span style="color: yellow;">Luaran Nabi </span><br />
<span style="color: yellow;">Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Kemudian saya bertanya tentang keadaannya di luar, dan apa yang dibuatnya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW ketika di luar, senantiasa mengunci lidahnya, kecuali jika memang ada kepentingan untuk ummatnya. Baginda selalu beramah-tamah kepada mereka, dan tidak kasar dalam bicaranya. Baginda senantiasa memuliakan ketua setiap suku dan kaum dan meletakkan masing-masing di tempatnya yang layak. Kadang-kadang baginda mengingatkan orang ramai, tetapi baginda senantiasa menjaga hati mereka agar tidak dinampakkan pada mereka selain mukanya yang manis dan akhlaknya yang mulia. Baginda selalu menanyakan sahabat-sahabatnya bila mereka tidak datang, dan selalu bertanyakan berita orang ramai dan apa yang ditanggunginya. Mana yang baik dipuji dan dianjurkan, dan mana yang buruk dicela dan dicegahkan. </span><br />
<span style="color: yellow;">Baginda senantiasa bersikap pertengahan dalam segala perkara, tidak banyak membantah, tidak pernah lalai supaya mereka juga tidak suka lalai atau menyeleweng, semua perkaranya baik dan terjaga, tidak pernah meremehkan atau menyeleweng dari kebenaran, orang-orang yang senantiasa mendampinginya ialah orang-orang paling baik kelakuannya, yang dipandang utama di sampingnya, yang paling banyak dapat memberi nasihat, yang paling tinggi kedudukannya, yang paling bersedia untuk berkorban dan membantu dalam apa keadaan sekalipun.</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Majlis Nabi </span><br />
<span style="color: yellow;">Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya lalu bertanya pula tentang majelis Nabi SAW dan bagaimana caranya ? Jawabnya: Bahwa Rasulullah SAW tidak duduk dalam sesuatu majelis, atau bangun daripadanya, melainkan baginda berzikir kepada Allah SWT baginda tidak pernah memilih tempat yang tertentu, dan melarang orang meminta ditempatkan di suatu tempat yang tertentu. Apabila baginda sampai kepada sesuatu tempat, di situlah baginda duduk sehingga selesai majelis itu dan baginda menyuruh membuat seperti itu. Bila berhadapan dengan orang ramai diberikan pandangannya kepada semua orang dengan sama rata, sehingga orang-orang yang berada di majelisnya itu merasa tiada seorang pun yang diberikan penghormatan lebih darinya. Bila ada orang yang datang kepadanya kerana sesuatu keperluan, atau sesuatu masliahat, baginda terus melayaninya dengan penuh kesabaran hinggalah orang itu bangun dan kembali. </span><br />
<span style="color: yellow;">Baginda tidak pemah menghampakan orang yang meminta daripadanya sesuatu keperluan, jika ada diberikan kepadanya, dan jika tidak ada dijawabnya dengan kata-kata yang tidak mengecewakan hatinya. Budi pekertinya sangat baik, dan perilakunya sungguh bijak. Baginda dianggap semua orang seperti ayah, dan mereka dipandang di sisinya semuanya sama dalam hal kebenaran, tidak berat sebelah. Majelisnya semuanya ramah-tamah, segan-silu, sabar menunggu, amanah, tidak pemah terdengar suara yang tinggi, tidak dibuat padanya segala yang dilarangi, tidak disebut yang jijik dan buruk, semua orang sama kecuali dengan kelebihan taqwa, semuanya merendah diri, yang tua dihormati yang muda, dan yang muda dirahmati yang tua, yang perlu selalu diutamakan, yang asing selalu didahulukan. </span><br />
<span style="color: yellow;">Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya pun lalu menanyakan tentang kelakuan Rasulullah SAW pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersama-sama dengannya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW selalu periang orangnya, pekertinya mudah dilayan, seialu berlemah-lembut, tidak keras atau bengis, tidak kasar atau suka berteriak-teriak, kata-katanya tidak kotor, tidak banyak bergurau atau beromong kosong segera melupakan apa yang tiada disukainya, tidak pernah mengecewakan orang yang berharap kepadanya, tidak suka menjadikan orang berputus asa. Sangat jelas dalam perilakunya tiga perkara yang berikut. Baginda tidak suka mencela orang dan memburukkannya. Baginda tidak suka mencari-cari keaiban orang dan tidak berbicara mengenai seseorang kecuali yang mendatangkan faedah dan menghasilkan pahala. </span><br />
<span style="color: yellow;">Apabila baginda berbicara, semua orang yang berada dalam majelisnya memperhatikannya dengan tekun seolah-olah burung sedang tertengger di atas kepala mereka. Bila baginda berhenti berbicara, mereka baru mula berbicara, dan bila dia berbicara pula, semua mereka berdiam seribu basa. Mereka tidak pernah bertengkar di hadapannya. Baginda tertawa bila dilihatnya mereka tertawa, dan baginda merasa takjub bila mereka merasa takjub. Baginda selalu bersabar bila didatangi orang badwi yang seringkali bersifat kasar dan suka mendesak ketika meminta sesuatu daripadanya tanpa mahu mengalah atau menunggu, sehingga terkadang para sahabatnya merasa jengkel dan kurang senang, tetapi baginda tetap menyabarkan mereka dengan berkata: "Jika kamu dapati seseorang yang perlu datang, hendaklah kamu menolongnya dan jangan menghardiknya!". Baginda juga tidak mengharapkan pujian daripada siapa yang ditolongnya, dan kalau mereka mau memujinya pun, baginda tidak menggalakkan untuk berbuat begitu. Baginda tidak pernah memotong bicara sesiapa pun sehingga orang itu habis berbicara, lalu barulah baginda berbicara, atau baginda menjauh dari tempat itu.</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Diamnya Nabi </span><br />
<span style="color: yellow;">Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Saya pun menanyakan pula tentang diamnya, bagaimana pula keadaannya? Jawabnya: Diam Rasulullah SAW bergantung kepada mempertimbangkan empat hal, yaitu: Kerana adab sopan santun, kerana berhati-hati, kerana mempertimbangkan sesuatu di antara manusia, dan kerana bertafakkur. Adapun sebab pertimbangannya ialah kerana persamaannya dalam pandangan dan pendengaran di antara manusia. Adapun tentang tafakkurnya ialah pada apa yang kekal dan yang binasa. Dan terkumpul pula dalam peribadinya sifat-sifat kesantunan dan kesabaran. Tidak ada sesuatu yang boleh menyebabkan dia menjadi marah, ataupun menjadikannya membenci. Dan terkumpul dalam peribadinya sifat berhati-hati dalam empat perkara, iaitu: Suka membuat yang baik-baik dan melaksanakannya untuk kepentingan ummat dalam hal-ehwal mereka yang berkaitan dengan dunia mahupun akhirat, agar dapat dicontohi oleh yang lain. Baginda meninggalkan yang buruk, agar dijauhi dan tidak dibuat oleh yang lain. Bersungguh-sungguh mencari jalan yang baik untuk maslahat ummatnya, dan melakukan apa yang dapat mendatangkan manfaat buat ummatnya, baik buat dunia ataupun buat akhirat. </span><br />
<span style="color: yellow;">(Nukilan Thabarani - Majma'uz-Zawa'id 8:275)</span><br />
<br />
<i><span style="font-size: x-small;">Sumber: http://azharjaafar.blogspot.com</span></i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-62432193546950410082013-03-02T12:08:00.002-08:002013-03-02T12:08:50.013-08:00Misteri Ka\'bah Yang Menggegerkan NASA!! <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU2gqbVGTuxUx0LR2TEUGV4DX7ThNd_2kTuLasUqLvSXfhKnEoRSO5yWuowkup3jKKQkr-3RJXuf0OJ_clA9oZCBtPJSE0oITuWnjatlkDB1P-4g-cp1RjOu3JGOviBYCCDxvG_UZ6ZHok/s1600/14.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU2gqbVGTuxUx0LR2TEUGV4DX7ThNd_2kTuLasUqLvSXfhKnEoRSO5yWuowkup3jKKQkr-3RJXuf0OJ_clA9oZCBtPJSE0oITuWnjatlkDB1P-4g-cp1RjOu3JGOviBYCCDxvG_UZ6ZHok/s320/14.jpg" width="307" /></a></div>
<span style="color: yellow;">Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.<br /><br /> Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”<br /><br /> Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.<br /><br /> Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.<br /><br /> Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.<br /><br /> Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.<br /><br /> Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.<br /><br /> Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda :<br /><br /> "Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam"</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-265034318540372412013-03-02T11:45:00.001-08:002013-03-02T11:45:29.747-08:00Madinatul Ilmi – Al Ustadz Al Habib Sholeh Al Aydrus, Malang<a href="http://madinatulilmi.com/#.UTJWsgzuu48.blogger">Madinatul Ilmi – Al Ustadz Al Habib Sholeh Al Aydrus, Malang</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-59844666437296090322013-03-02T11:39:00.003-08:002013-03-02T21:25:50.495-08:00Nabi Tidak Ridha Umatnya di Neraka <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8vEn11zeaAmp4pm7MsLP2M7oHmpJFd5j_zLUvM3C6i8vL5YfeSrnAWsOCX1LoDha93Ol49SZc9m7iSl71h-6Z7BQd7T1klhyo_aYr6aM6x0HSD86OVutsaDDTKs4V9M6dg8RCt8Re_qkK/s1600/43.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="229" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8vEn11zeaAmp4pm7MsLP2M7oHmpJFd5j_zLUvM3C6i8vL5YfeSrnAWsOCX1LoDha93Ol49SZc9m7iSl71h-6Z7BQd7T1klhyo_aYr6aM6x0HSD86OVutsaDDTKs4V9M6dg8RCt8Re_qkK/s320/43.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="color: yellow;">Ketika surga dan neraka telah terkunci, dan semua umat manusia telah dimasukkan ke dalam surga dan neraka sesuai dengan amalannya dan mereka telah menikmati ganjaran atau merasakan hukuman atas apa yang mereka kerjakan dalam waktu yang begitu lama, Allah SWT menanyakan kepada Malaikat Jibril, subhanallah sesungguhnya Allah Mahatahu, “Apakah ada umat Muhammad SAW yang masih tertinggal di dalam neraka?”<br /><br /> Maka Malaikat Jibril pun pergi ke neraka Jahanam. <br /> Neraka Jahanam yang begitu gelap tiba-tiba berubah menjadi terang benderang karena kedatangan Jibril.<br /><br /> Para penghuni Jahanam pun bertanya-tanya, siapakah yang datang, mengapa Jahanam tiba-tiba-tiba terang benderang.<br /><br /> Malaikat Jibril pun menjawab bahwa dia adalah Malaikat Jibril, yang diutus oleh Allah SWT untuk mencari apakah ada umat Muhammad yang masih terselib di neraka Jahanam.<br /> Tiba-tiba sekelompok orang berteriak, “Sampaikan salam kami kepada Rasulullah SAW, beri tahukan keadaan kami di tempat ini kepada beliau.”<br /><br /> Jibril pun keluar dari neraka Jahanam dan pergi ke surga untuk memberitahukan hal itu kepada Rasulullah.<br /><br /> Rasulullah begitu bersedih mendengar bahwa masih ada umatnya yang tertinggal di dalam neraka dalam waktu yang sudah begitu lama. Beliau tidak ridha ada umatnya yang masih tertinggal di neraka walau dosanya sepenuh bumi.<br /><br /> Rasulullah SAW pun bergegas hendak pergi neraka.<br /> Tapi di perjalanan beliau terhadang oleh garis batas Malaikat Israfil. Tidak ada seorang pun boleh melintasi garis itu kalau tidak seizin Allah SWT. <br /><br /> Rasulullah SAW pun mengadu kepada Allah SWT, dan akhirnya beliau diizinkan. Tapi sesudah itu Allah SWT mengingatkan Rasulullah bahwa umat itu telah meremehkan beliau. “Ya Allah, izinkan aku memberi syafa’at kepada mereka itu walau mereka punya hanya punya iman sebesar zarrah.”<br /><br /> Sesampainya Rasulullah di neraka Jahanam, padamlah api neraka yang begitu dahsyat itu.<br /> Penduduk Jahanam pun berucap, “Apa yang terjadi, mengapa api Jahanam ini tiba-tiba padam? Siapakah yang datang lagi?” <br /><br /> Rasulullah SAW menjawab, “Aku Muhammad SAW yang datang, siapa di antara kalian yang jadi umatku dan punya iman sebesar zarrah, aku datang untuk mengeluarkannya.”<br /><br /> Demikianlah kecintaan Rasulullah kepada umatnya, beliau akan memperjuangkannya sampai di hadapan Allah SWT. Lalu bagaimana kecintaan kita sebagai umat Rasulullah SAW kepada pribadi yang begitu agung itu?</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-81489660857213489392013-03-02T11:18:00.003-08:002013-03-02T11:18:52.123-08:00KEUTAMAAN SHOLAWAT AL-FATIH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAu3CVMzMaE3IlTbLtG9o1upUzmjW7zZJcrP4qnCSQRNi8z3RJhnmrkf2XpmxjxQ-e3crrYUIrmXpFm6USNJlcc5hxEtUKYC5RepEZy1fJzK6RcierkyhPv896IUwug-UpBnnxrWqDDmX4/s1600/shalawat+fatih.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAu3CVMzMaE3IlTbLtG9o1upUzmjW7zZJcrP4qnCSQRNi8z3RJhnmrkf2XpmxjxQ-e3crrYUIrmXpFm6USNJlcc5hxEtUKYC5RepEZy1fJzK6RcierkyhPv896IUwug-UpBnnxrWqDDmX4/s320/shalawat+fatih.jpg" width="320" /></a></div>
<br /><span style="color: yellow;">Sholawat al-Fatih memiliki 8 martabat keutamaan, dibawah ini hanya keutamaan pada martabat yang pertama saja, sedangkan yang lainnya dirahasiakan oleh Allah SWT, diantaranya adalah :<br />1. Membaca sholawat al-Fatih 1x setiap hari di jamin hidup bahagia dunia dan akhirat<br />2. Membaca sholawat al-Fatih 1x menghapus semua dosa<br />3. Membaca sholawat al-Fatih 1x menyamai pahala ibadah semua mahluk di alam semesta ini 6000x lipat<br />4. Membaca sholawat al-Fatih 1x menyamai pahala sholawat yang dibaca oleh seluruh mahluk dari awal di ciptakan sampai sekarang 600x lipat<br />5. Membaca sholawat al-Fatih 1x setiap hari, di jamin mati membawa iman ( husnul khotimah ).<br />6. Membaca sholawat al-Fatih 10x di malam jum’at lebih besar pahalanya dari pada ibadah seorang wali yang tidak membaca sholawat al-Fatih selama 1 juta tahun.<br />7. Pahala sholawat al-Fatih dapat menutupi dan mengganti kesalahan yang pernah ia lakukan terhadap orang lain, sehingga ia dapat mengganti tuntutannya di hari kiamat.<br />8. Membaca sholawat al-Fatih 100x di malam jum’at menghapus dosa 400 tahun.<br />9. Syekh Ahmad at-Tijany r.a berkata :”Keistimewaan sholawat al-Fatih sangat sulit di terima oleh akal, karena ia merupakan rahasia Allah SWT yang tersembunyi. Seandainya ada 100,000 bangsa, yang setiap bangsa itu terdiri dari 100,000 kaum, dan setiap kaum terdiri dari 100,000 orang, dan setiap orang diberi umur panjang oleh Allah SWT sampai 100,000 tahun, dan setiap orang bersholawat kepada nabi setiap hari 100,000 x, semua pahala itu belum dapat menandingi pahala membaca sholawat al-Fatih 1x. <br /> ( al-Fathur Robbany karya Sayyid Muhammad bin Abdillah as-Syafi`ie at-Thoshfaawy at-Tijany hal 99-100 )</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-65303395279016727772013-03-02T10:11:00.000-08:002013-03-02T10:13:23.661-08:00Kata Kata Mutiara Islami<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-dss2Q2wTR5w/UTJAjqBX_KI/AAAAAAAABfM/KJtyCnK5dqY/s1600/mutiara+islam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-dss2Q2wTR5w/UTJAjqBX_KI/AAAAAAAABfM/KJtyCnK5dqY/s1600/mutiara+islam.jpg" /></a></div>
<span style="color: yellow;">Kesulitan sebesar apapun akan terasa wajar bagi jiwa yang melebihkan syukur daripada mengeluh. Karena, bukan kebahagiaan yang menjadikan bersyukur, tetapi bersyukurlah yang menjadikan kita berbahagia..</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Tiada yang lebih baik dari dua kebaikan : Beriman pada Allah dan bermanfaat bagi manusia. Tiada yang lebih buruk dari dua kejahatan : Syirik pada Allah dan merugikan manusia.</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum. Kalau harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan.</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Jika ada musuh yang bisa mendekatkan kamu kepada Allah, maka hal itu lebih baik dari pada teman akrab yang menjauhkan kamu dari Allah. (Abul Hasan as-Sadzili).</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Keluarlah dari dirimu dan serahkanlah semuanya pada Allah, lalu penuhi hatimu dengan Allah. Patuhilah kepada perintahNya, dan larikanlah dirimu dari laranganNya, supaya nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu, setelah itu keluar, untuk membuang nafsu-nafsu badaniah dari hatimu, kamu harus berjuang dan jangan menyerah kepadanya dalam keadaan bgaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun juga.</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Dunia adalah setitik air ditengah lautan. Dunia adalah penjara mukmin dan surga bagi kaum kafir. Hiduplah didunia laksana musafir, menatap orang yang berada di bawah dan siapkan bekal untuk kematian</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Jiwa yang malas, tetap tersesat walaupun sudah sampai.</span><br />
<span style="color: yellow;">Jiwa yang tamak, tetap mengeluh diatas kekayaan.</span><br />
<span style="color: yellow;">Jiwa yang bersyukur, akan berbahagia bahkan diatas masalah. #syukur itu berkah</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Kesulitan sebesar apapun akan terasa wajar bagi jiwa yang melebihkan syukur daripada mengeluh. Karena, bukan kebahagiaan yang menjadikan bersyukur, tetapi bersyukurlah yang menjadikan kita berbahagia..</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan pula adalah sebuah akhlaq ular, dan kalau kebajikan dibalas dengan kejahatan itulah akhlaq buaya, lalu bila kebajikan dibalas dengan kebajkan adalah akhlaq anjing, tetapi kalau kejahatan dibalas dengan kebajikan itulah akhlaq manusia.</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Biarkan air mata ini mengalir bersama dengan dosa-dosa yang teringat. Lelapkan semua kesemuan dunia yang hanya sementara. Bukalah sedikit matamu untuk melihat dunia yang abadi, telungkupkanlah tanganmu untuk memberi... Berikan senyummu agar orang lain merasakan kabahagiaanmu... mari lukis perasan hati mencintaiNya dengan keimanan dan ketakwaan. Bismillah...</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-2116891913990546452013-03-02T08:37:00.001-08:002013-03-02T08:38:52.575-08:00RENUNGAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip4BVn2EdAkRr-j8XCbc_G3xpTJ66IGz6djKvOqJ3Ad5CtJUJm8QoDBsJ0oUdyrfHKr67dPo1VlDzSCiAIJk-vDQdFEtCx6fgwOKymZi6qVseZEwvo8BmnVTPnxN-a7IRkgWFe5HZscY-o/s1600/071120101058-002.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip4BVn2EdAkRr-j8XCbc_G3xpTJ66IGz6djKvOqJ3Ad5CtJUJm8QoDBsJ0oUdyrfHKr67dPo1VlDzSCiAIJk-vDQdFEtCx6fgwOKymZi6qVseZEwvo8BmnVTPnxN-a7IRkgWFe5HZscY-o/s320/071120101058-002.jpg" width="315" /></a></div>
<br />
<span style="color: yellow;">Ketika kerja tak dihargai , saat itu lah kita belajar tentang KETULUSAN</span><br />
<span style="color: yellow;">Ketika usaha kita dinilai tidak penting , saat itulah kita belajar tentang KEIKHLASAN</span><br />
<span style="color: yellow;">Ketika hati kita terluka sangat dalam, saat itulah kita belajar tentang MEMAAFKAN</span><br />
<span style="color: yellow;">Ketika kita harus lelah dan kecewa , saat itulah kitabelajar tentang KETANGGUHAN</span><br />
<span style="color: yellow;">Ketika kita harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kita tanggung, saat itulah kita belajar tentang BERMURAH HATI </span><br />
<span style="color: yellow;">Tetaplah SABARteruslah berSEMANGAT</span> </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-4870202870670493412013-03-02T08:24:00.000-08:002013-03-02T08:24:11.117-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
RAHASIA KUATNYA HAFALAN </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixeWqalSF6lHiijmIz-ipl_If1_qv4mopqqwz77atcOgbOE_ZunSyBV72mh4U7zxs5yJC-lDRBXTPvyYnLE7jw_4Bsm1RvLgL5J0-09sUL3XegctuoNek0KoxqSYbCm9iyzzKjH5VZLHVH/s1600/IMG_0839i.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixeWqalSF6lHiijmIz-ipl_If1_qv4mopqqwz77atcOgbOE_ZunSyBV72mh4U7zxs5yJC-lDRBXTPvyYnLE7jw_4Bsm1RvLgL5J0-09sUL3XegctuoNek0KoxqSYbCm9iyzzKjH5VZLHVH/s320/IMG_0839i.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="color: yellow;">(1). Dari Ali bin Khasyram rahimahullah ia berkata: "Tidaklah aku melihat sebuah kitab di tangan Waki' melainkan pasti ia sudah menghafalnya. Maka itu aku bertanya kepadanya seputar kuatnya hafalan yang ia miliki, ia menjawab: “Bila aku buka rahasia ini, engkau berjanji akan menerapkannya?”“Demi Allah, tentu saja,” jawabku. Dia melanjutkan: “TINGGALKANLAH KEMAKSIATAN, TIDAK PERNAH AKU DAPATI OBAT YANG LEBIH MANJUR UNTUK MENGUATKAN HAFALAN DARI YANG SATU INI."<br />[min A'lam as-Salaf, Dr. Ahmad Farid, jilid 2, hlm. 60, cetakan Dar al-Iman]<br /><br />(2). Suatu saat Imam asy-Syafi’i rahimahullah mengalami kesulitan tatkala menghafalkan sebuah kitab . Sehingga beliau mengadu kepada gurunya, yakni imam Waki’ rahimahullah dan bersenandung:<br />Aku mengeluhkan kepada Waki’ buruknya hafalanku<br />Lalu ia membimbingku untuk meninggalkan maksiat<br />Ia berkata: “ketahuilah, sesungguhnya ilmu adalah cahaya”<br />dan cahaya Allah tidak diberikan kepada tukang maksiat.”<br /><br />Dari sini dapat kita ketahui, bila ada seseorang yang sulit memahami ilmu agama, maka ketahuilah hal itu di antaranya disebabkan dosanya kepada Allah Sang Pencipta.<br /><br />Namun, selama hayat masih dikandung badan, hendaklah kita berusaha semaksimal mungkin untuk mencari ilmu agama, dan menjauhi maksiat dengan sejauh-jauhnya. Semoga Allah memudahkan. Aamiin.</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3408589654485208845.post-26132287468827735252013-02-27T08:29:00.000-08:002013-03-02T11:05:00.413-08:00Kelahirannya Menyedot Perhatian Ulama, Bayi Lahir Membawa Alquran<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmyKKtbkqlVlMUXUu0O-E170Im_Bxi3BgoL3hJD8i7mkIV_pDjDw-NjNqdpeU_pDkkXUP3XjqAlAYwvrFRt59XDKHMqfCGKReKvoOYal2-sG1PS_Z8SbmbRCGvabZL7yRdG6roMcECM_dl/s1600/bayibawaAlQuran.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmyKKtbkqlVlMUXUu0O-E170Im_Bxi3BgoL3hJD8i7mkIV_pDjDw-NjNqdpeU_pDkkXUP3XjqAlAYwvrFRt59XDKHMqfCGKReKvoOYal2-sG1PS_Z8SbmbRCGvabZL7yRdG6roMcECM_dl/s320/bayibawaAlQuran.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="color: yellow;">Nigeria – Allah SWT tak pernah berhenti menunjukkan kuasa-Nya. Seorang bayi di Nigeria lahir sembari membawa Alquran dari rahim ibunya. Sejatinya, ibu bayi tersebut beragama Kristen, tapi pascamelihat mukjizat Allah tersebut, sang ibu dan nenek bayi tersebut langsung mengucapkan dua kalimat syahadat dan menyatakan diri masuk Islam.</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Seperti diberitakan harian Pmnewsnigeria bayi tersebut lahir di 112 Olateju Street, Mushin, Lagos State, Nigeria Barat Daya pada 7 Mei 2012 tahun lalu. Saat keluar dari rahim ibundanya, bayi tersebut membawa sebuah Mushaf kecil di tangannya.</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Kikelomo Ilori, nama ibu bayi tersebut. Wanita 32 tahun yang bekerja sebagai seorang ahli kecantikan langsung mengganti namanya menjadi Sherifat ketika masuk Islam. Hal itu diikuti nenek bayi tersebut yang mengganti namanya menjadi nama Islam.</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Kelahiran bayi tersebut pun menyedot perhatian para ulama di negara benua hitam tersebut. Para ulama di Nigeria berkumpul untuk memberikan nama kepada bayi tersebut. Setelah menyampaikan ceramah singkat, seorang ulama Nigeria, Ustad Abdul Rahman Olanrewaju Ahmed, memberikan nama kepada bayi tersebut Abdul Wahab Iyanda Aderemi Irawo.</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Untuk menghindari syirik dan kesesatan, Ustad Abdul Rahman juga menasihati sang ibu bila bayinya bukanlah seorang nabi, meskipun ia terlahir dari rahimnya sambil memegang Alquran. Menurutnya, kejadian itu merupakan kehendak Allah, untuk mengirim bayi tersebut ke dunia dengan cara yang menakjubkan.</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Dalam acara pemberian nama itu, turut hadir ulama setempat, Sheikh Abdulraman Sulaiman Adangba, Ketua Nasrulifathi Society of Nigeria, NASFAT, Ustadz Alhaji Abdullahi Akinbode, dan Dr Ramoni Tijani dari Alifathiaquareeb Islamic Society of Nigeria.</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Kelahiran sang bayi pun memberi berkah bagi tetangga sekampung. Pedagang tumpah ruah menjual berbagai souvenir terkait bayi tersebut, mulai dari kaos, tasbih, dan foto bayi tersebut.</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Tak heran bila kelahiran bayi tersebut dianggap kontroversi sebagian pihak. Sebagian pihak berkata mustahil, tapi sebagian lainnya menganggap kejadian tersebut adalah kuasa Tuhan, dimana tak ada yang mustahil bagi-Nya.</span><br />
<span style="color: yellow;"><br /></span>
<span style="color: yellow;">Bahkan, seorang dokter dipecat gara-gara mengatakan kejadian tersebut adalah hoax alias berita bohong. Padahal saksi, media dan ibunya sendiri menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13860997544822479197noreply@blogger.com0