-->


"Kami tidak lebih hanyalah para penuntut ilmu yang fakir dan hina. Berjalan Keluar masuk melewati jalan-jalan di belantara mazhab. Di sini berhati-hatilah, siapa saja bisa tersesat dan berputar-putar dalam kesia-siaan. Banyak papan nama, baik yang baru dipasang atau yang sudah lama ada. Memilih jalan ini begitu mudah dan bahkan membanggakan bagi siapa saja yang tidak teliti. Akhirnya yang kami pilih adalah jalan dengan 'papan nama' yang sudah ada sejak lama. Inilah jalan kami, jalan Ahlus Sunnah Waljama'ah, jalan konservative, jalannya para pendahulu yang telah merintis dan menempuh jalan estafet dari Rosulullah SAW. Adapun jalan dengan papan nama yang baru dipasang kami ucapkan selamat tinggal. Biarkan kami memilih jalan ini, jalan tradisi Islam turun temurun yang sambung menyambung sanad: murid dari guru, dari guru, dari guru.... dari Salafunas Sholih, dari tabi'ut tabi'in, dari tabi'in, dari sahabat, sumbernya langsung sampai ke Baginda Rosulullah SAW.
Inilah jalan kami.... Ahlussunnah Waljama'ah.


Cari Blog Ini

Minggu, 10 Juni 2012

Baginda Rasul Tak Akan Lupakan Cinta Tulus Umatnya


Baginda Rasul Tak Akan Lupakan Cinta Tulus Umatnya

Ada seorang sholeh lagi waro’ dan full cintanya kepada Sayyidina Muhammad saw, hampir setiap malam selalu bermimpi bertemu dengan Sayyidina Muhammad saw.  Pada suatu ketika ia bermimpi:
Dia seperti sudah berada di tengah padang mahsyar, semua tumpang tindih disana, karena kedasyatannya. Tiba-tiba ada sekelompok rombongan besar melewati, menerobos, membongkar tumpang tindih semua makhluq. Ternyata rombongan Sayyidina Muhammad saw beserta shohabat, ahlul bayt, malaikat, tabi’in, auliya dan ulama yang mau lewat.
Lalu ia didatangi oleh seseorang yang wajahnya sudah rusak tidak bisa dikenali karna begitu dasyatnya padang mahsyar, ia berkata kepada orang sholeh tersebut:
“wahai orang sholeh engkau setiap malam selalu bertemu Sayyidina Muhammad saw, pastilah engkau dikenali, berkumpul, dapat memeluk dan mencium tangan Beliau saw. Sedangkan aku.. aku sewaktu didunia jangankan bertemu, bermimpi sesekalipun aku belum pernah karna begitu banyaknya dosaku, jadi aku minta tolong, nanti kalau ente ketemu Beliau saw tolong sampaikan salamku kepada Beliau saw katakan kalau aku sangat mencintai Beliau saw. (ia berkata sambil meneteskan air mata)”
Ternyata tiba-tiba rombongan Sayyidina Muhammad saw yang lewat tadi  berhenti, lalu Beliau saw yang dengan wajah bersinar berjalan menuju ke orang tadi sambil sabda: hai Fulan bin fulan ketahuilah.. aku tidak akan pernah melupakan orang yang tulus mencintaiku. Lalu orang itu mencium tangan Beliau saw dan memeluknya.

Tidak ada komentar:

Translate