-->


"Kami tidak lebih hanyalah para penuntut ilmu yang fakir dan hina. Berjalan Keluar masuk melewati jalan-jalan di belantara mazhab. Di sini berhati-hatilah, siapa saja bisa tersesat dan berputar-putar dalam kesia-siaan. Banyak papan nama, baik yang baru dipasang atau yang sudah lama ada. Memilih jalan ini begitu mudah dan bahkan membanggakan bagi siapa saja yang tidak teliti. Akhirnya yang kami pilih adalah jalan dengan 'papan nama' yang sudah ada sejak lama. Inilah jalan kami, jalan Ahlus Sunnah Waljama'ah, jalan konservative, jalannya para pendahulu yang telah merintis dan menempuh jalan estafet dari Rosulullah SAW. Adapun jalan dengan papan nama yang baru dipasang kami ucapkan selamat tinggal. Biarkan kami memilih jalan ini, jalan tradisi Islam turun temurun yang sambung menyambung sanad: murid dari guru, dari guru, dari guru.... dari Salafunas Sholih, dari tabi'ut tabi'in, dari tabi'in, dari sahabat, sumbernya langsung sampai ke Baginda Rosulullah SAW.
Inilah jalan kami.... Ahlussunnah Waljama'ah.


Cari Blog Ini

Rabu, 06 Maret 2013

Hijrahnya Sayidina Umar Sang Pemberani

Semua sahabat melakukan hijrah secara sembunyi-sembunyi, kecuali Umar bin Khatab Ra. katika Umar mantap melakukan hijrah, Umar menenteng sebilah pedang ditangannya, meletakan busur di pundaknya, Umar memegang beberapa anak panah dengan tangan kirinya. Kemudian Umar mendatangi Ka'bah, menemui tokoh-tokoh Quraisy dan tetua mereka, yang selalu mengintimidasi muslim Mekah saat itu. Thawaf tujuh kali di Ka'bah, kemudian shalat dua raka'at di maqam Ibrahim.
Setelah itu Umar mendatangi setiap orang dari mereka dan berkata; celakalah kalian, barang siapa yang ingin ibunya kehilangan anaknya, barang siapa yang ingin anaknya menjadi yatim, barang siapa yang ingin istrinya menjadi janda, kemarilah, hadapi aku disini, Umar menantang. Tidak seoarngpun dari pemuka atau kesatria Quraisy yang maju. Demikianlah Ali Ra. bercerita tentang hijrah Umar bin Khatab sang pemberani.

Tidak ada komentar:

Translate