-->


"Kami tidak lebih hanyalah para penuntut ilmu yang fakir dan hina. Berjalan Keluar masuk melewati jalan-jalan di belantara mazhab. Di sini berhati-hatilah, siapa saja bisa tersesat dan berputar-putar dalam kesia-siaan. Banyak papan nama, baik yang baru dipasang atau yang sudah lama ada. Memilih jalan ini begitu mudah dan bahkan membanggakan bagi siapa saja yang tidak teliti. Akhirnya yang kami pilih adalah jalan dengan 'papan nama' yang sudah ada sejak lama. Inilah jalan kami, jalan Ahlus Sunnah Waljama'ah, jalan konservative, jalannya para pendahulu yang telah merintis dan menempuh jalan estafet dari Rosulullah SAW. Adapun jalan dengan papan nama yang baru dipasang kami ucapkan selamat tinggal. Biarkan kami memilih jalan ini, jalan tradisi Islam turun temurun yang sambung menyambung sanad: murid dari guru, dari guru, dari guru.... dari Salafunas Sholih, dari tabi'ut tabi'in, dari tabi'in, dari sahabat, sumbernya langsung sampai ke Baginda Rosulullah SAW.
Inilah jalan kami.... Ahlussunnah Waljama'ah.


Cari Blog Ini

Sabtu, 02 Maret 2013

RAHASIA KUATNYA HAFALAN 

(1). Dari Ali bin Khasyram rahimahullah ia berkata: "Tidaklah aku melihat sebuah kitab di tangan Waki' melainkan pasti ia sudah menghafalnya. Maka itu aku bertanya kepadanya seputar kuatnya hafalan yang ia miliki, ia menjawab: “Bila aku buka rahasia ini, engkau berjanji akan menerapkannya?”“Demi Allah, tentu saja,” jawabku. Dia melanjutkan: “TINGGALKANLAH KEMAKSIATAN, TIDAK PERNAH AKU DAPATI OBAT YANG LEBIH MANJUR UNTUK MENGUATKAN HAFALAN DARI YANG SATU INI."
[min A'lam as-Salaf, Dr. Ahmad Farid, jilid 2, hlm. 60, cetakan Dar al-Iman]

(2). Suatu saat Imam asy-Syafi’i rahimahullah mengalami kesulitan tatkala menghafalkan sebuah kitab . Sehingga beliau mengadu kepada gurunya, yakni imam Waki’ rahimahullah dan bersenandung:
Aku mengeluhkan kepada Waki’ buruknya hafalanku
Lalu ia membimbingku untuk meninggalkan maksiat
Ia berkata: “ketahuilah, sesungguhnya ilmu adalah cahaya”
dan cahaya Allah tidak diberikan kepada tukang maksiat.”

Dari sini dapat kita ketahui, bila ada seseorang yang sulit memahami ilmu agama, maka ketahuilah hal itu di antaranya disebabkan dosanya kepada Allah Sang Pencipta.

Namun, selama hayat masih dikandung badan, hendaklah kita berusaha semaksimal mungkin untuk mencari ilmu agama, dan menjauhi maksiat dengan sejauh-jauhnya. Semoga Allah memudahkan. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Translate