-->


"Kami tidak lebih hanyalah para penuntut ilmu yang fakir dan hina. Berjalan Keluar masuk melewati jalan-jalan di belantara mazhab. Di sini berhati-hatilah, siapa saja bisa tersesat dan berputar-putar dalam kesia-siaan. Banyak papan nama, baik yang baru dipasang atau yang sudah lama ada. Memilih jalan ini begitu mudah dan bahkan membanggakan bagi siapa saja yang tidak teliti. Akhirnya yang kami pilih adalah jalan dengan 'papan nama' yang sudah ada sejak lama. Inilah jalan kami, jalan Ahlus Sunnah Waljama'ah, jalan konservative, jalannya para pendahulu yang telah merintis dan menempuh jalan estafet dari Rosulullah SAW. Adapun jalan dengan papan nama yang baru dipasang kami ucapkan selamat tinggal. Biarkan kami memilih jalan ini, jalan tradisi Islam turun temurun yang sambung menyambung sanad: murid dari guru, dari guru, dari guru.... dari Salafunas Sholih, dari tabi'ut tabi'in, dari tabi'in, dari sahabat, sumbernya langsung sampai ke Baginda Rosulullah SAW.
Inilah jalan kami.... Ahlussunnah Waljama'ah.


Cari Blog Ini

Minggu, 22 April 2012

Habib Lufti Bin Yahya Menjawab Ngalab Berkah

habib lufti

“Ngalap Berkah di Makam Para Wali

Assalamualaikum Wr.Wb.
Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya yang saya hormati, saya pernah diajak kakek ngalap berkah ke makakm Sunan Kalijaga di Kadilangu, Demak. Namun, disana, kakek hanya menaburkan kembang dan mengucapkan sesuatu yang tidak saya mengerti. Kemungkinan doa atau semacam wirid. Hingga kakek meninggal, belum sempat saya tanyakan apa yang kakek baca itu. Karena itu lewat surat ini, saya ingin bertanya. Sebetulnya apa yang harus kita lakukan ketika kita ngalap berkah dimakam para wali?
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Adi Setiawan
Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah
Waalaikumsalam Wr.Wb.
—————
Barakoh itu mutlak milik Allah Subhanahu wa Taala. Ngalap barokah kepada orang-rang yang dekat kepada Allah Swt, maksudnya ngalap barakoh kepada orang yang telah mendapatkan barakoh dari Allah, sehingga hidupnya barakah, banyak amalnya. Karena itulah selain hidupnya barakah, ilmu yang di ajarkan juga membawa barakah. Terbukti dengan banyaknya murid yang mengikuti jejaknya, dan murid itu  pun mengajarkan ilmunya kepada murid-mridnya, dan seterusnya.
Kalau berzarah kepada auliya’ para wali, jangan lupa, yang utama adalah belajar mengoreksi diri atau intropeksi.
Pertama, kita patut merenung tentang pemilik makam yang kita ziarahi. Meski sudah di kubur, beliau tetap mendapat kehormatan dari keluarga, para murid serta umat Islam, dikunjungi dan didoakan.
Kedua, kita harus ingat, ketika melihat makam tersebut, kita juga sadar bahwa kita juga nantinya akan menumui ajal, sebagaimana pemilik makam itu. Jadi, yang terpenting, apakah kita sudah menyiapkan bekal untuk menuju alam akhirat.
Ketika di makam itu, bacalah Al Quran, dzikrullah dan shalawat. Pahala-pahala bacaan itu semoga menjadi penyebab turunnya rahmat Allah Swt. Diharapkan, pahal bacaan itu akan menambah  pahala kepada orang yang diziarahi, dan nantinya juga akan mengalirkan pahala kepada yang menziarahinya.
Itulah antara lain hikmah yang dapat kita petik dari ngalap berkah di makam para wali.
Di Publikasikan Oleh : MT. Miftahul Khoir

Tidak ada komentar:

Translate