-->


"Kami tidak lebih hanyalah para penuntut ilmu yang fakir dan hina. Berjalan Keluar masuk melewati jalan-jalan di belantara mazhab. Di sini berhati-hatilah, siapa saja bisa tersesat dan berputar-putar dalam kesia-siaan. Banyak papan nama, baik yang baru dipasang atau yang sudah lama ada. Memilih jalan ini begitu mudah dan bahkan membanggakan bagi siapa saja yang tidak teliti. Akhirnya yang kami pilih adalah jalan dengan 'papan nama' yang sudah ada sejak lama. Inilah jalan kami, jalan Ahlus Sunnah Waljama'ah, jalan konservative, jalannya para pendahulu yang telah merintis dan menempuh jalan estafet dari Rosulullah SAW. Adapun jalan dengan papan nama yang baru dipasang kami ucapkan selamat tinggal. Biarkan kami memilih jalan ini, jalan tradisi Islam turun temurun yang sambung menyambung sanad: murid dari guru, dari guru, dari guru.... dari Salafunas Sholih, dari tabi'ut tabi'in, dari tabi'in, dari sahabat, sumbernya langsung sampai ke Baginda Rosulullah SAW.
Inilah jalan kami.... Ahlussunnah Waljama'ah.


Cari Blog Ini

Jumat, 20 April 2012

Ketika Takdir Sulit Dimengerti ...?


Kenapa temanku kaya, sedangkan aku miskin. Kenapa tetanggaku bahagia sedangkan aku selalu menderita. Allah telah mendhalimiku dengan memberikan aku segala kesengsaraan di dunia. Inilah ungkapan dari seseorang yang berprasangka buruk kepada Allah.
Ia mengucapkan seperti itu seakan-akan Allah telah mendhaliminya padahal Allah SWT telah banyak berkata dalam Al Qur'an sesungguhnya segala sesuatu yang terjadi pada diri manusia itu akibat perbuatan manusia itu sendiri. Namun kita jangan lupa, kadang ada beberapa orang yang berpendapat bahwa Allah tidak memiliki campur tangan dalam hal takdir manusia, atau bahkan sebaliknya seseorang yang meninggalkan sebuah usaha atau ikhtiar dan hanya bertumpu pada takdir yang Alloh SWT berikan. Kedua hal tersebut juga salah.
Di dalam setiap kehendak ALLAH bernama takdir adalah bahwa ALLAH bukan hanya menunjukan betapa maha berkehendaknya DIA, tapi juga betapa ALLAH mengetahui segala galanya, ALLAH mengetahui itu, yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi semua dalam genggaman Allah, untuk itulah ALLAH memilihkan takdir terbaik karena DIA bukan hanya Berkendak tapi Maha Tahu , sedang kita? kita adalah milik ALLAH dan setiap pemilik akan memelihara apa yang dimilikinya dengan kasih sayang artinya apapun itu, iya apapun yang terjadi saat ini karena ALLAH menyayangi kita, mungkin saat ini terlihat seperti luka yang perih menyayat hati namun tahukah kita bahwa esok ini akan menjadi sesuatu yang justru kita syukuri, sesuatu yang akan mendekatkan diri kita kepada ALLAH, lalu masihkah kita marah atas takdir kali ini ketika kita tahu bahwa ini terjadi karena kasih sayangNYA.
Ketika semua tak seperti yang kita inginkan, sedih pasti, kecewa apalagi, dan akan menjadi kekeliruan yang fatal ketika kita salah menyikapi, haruskah kita marah dengan ALLAH yang telah memutuskan ini terjadi? satu hal yang harus kita ingat " bisa jadi engkau menyukai sesuatu tapi itu belum tentu baik menurut ALLAH, dan bisa jadi engkau membenci sesuatu tapi itu belum tentu buruk menurut ALLAH " siapa yang lebih tahu, kita atau ALLAH? jadi kalau kita protes dan sok tahu bahwa artikel kita yang terbaik dan harus terjadi, itulah kesombongan kita. Jadi ALLAH lah yang lebih tahu.
Saudaraku, janganlah kita menjadi orang yang berprasangka buruk kepada ALLAH yaitu orang yang selalu melihat sisi buruk dari setiap kejadian yang menimpa dirinya. Orang seperti ini akan selalu dihantui oleh ketakutan-ketakutan dan diliputi oleh keburukan-keburukan, karena sebaik apapun pemberian Allah kepadanya tetap saja dia merasa hal itu buruk baginya.
Dan teruslah penuhi hidup dengan berbaik sangka kepada ALLAH, jangan ada ruang sekecil apapun dalam diri ini untuk berburuk sangka padaNYA, menemukan kehendakNYA sejalan dengan prasangka kita kepadaNYA.Percayalah dengan berbaik sangka kepada ALLAH akan merubah musibah menjadi anugrah, kesedihan menjadi kegembiraan. Karena ALLAH mengikuti prasangka hambaNYA . Ujian, kehilangan, luka dan duka yang terjadi akan berubah dalam sesaat menjadi kekuatan hidup yang kian membuat kita lebih bijaksana dan tenang.
Dalam sebuah Hadits Qudsi:
Dari Abu Hurairah ra., Ia berkata: Nabi saw. bersabda: "Allah Ta'ala berfirman:" Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. jika ia mendekat kepadaKu sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil ". (HR. Bukhari).
Kadang orang berucap " kalau semua yang terjadi adalah takdir ALLAH, kenapa harus sibuk ikthiar, duduk manis saja menunggu takdir "inilah pasrah, kira-kira apa yang akan kita dapat ketika kita hanya pasrah tanpa ikhtiar? satu lagi yang perlu diingat takdir ALLAH adalah akhir dari ikhtiar, dimana ikthiar dulu baru takdir.
Ketika takdir ALLAH tak dapat dipahami, maka kembalikanlah kepadaNYA, sebab memang ada ruang gelap yang dengan ilmu akan sulit dipahami, namun tak sulit untuk direnungi. Diruang inilah tempat untuk menyandarkan segala harapan. Diruang inilah tawakal diletakan, kepasrahan dilabuhkan. Akhirnya, akan mengerti takdir ALLAH adalah cintaNYA kepada hamba ...
Ingat!!! kita hanya hamba, ALLAH-lah Pemilik segalanya & Penentu keputusan, Jangan bertanya mengapa begini mengapa begitu, tak akan sanggup kita memahami ruang misteri milik ALLAH.
Sebagai renungan berikut wejangan Syaikh Abdul Qadir Jailani: "Jangan sibuk dengan urusan harta, istri, anak, karena tidak akan lama engkau akan dipisahkan darinya. Jangan sibuk mengejar-ngejar dunia dan mencari kemuliaan dari makhluk, karena sesungguhnya mereka tidak akan dapat membelamu dihadapan ALLAH SWT. Engkau berprasangka buruk terhadap ALLAH SWT didalam setiap keadaanmu. DIA pasti mengetahui perbuatanmu dan DIA akan memurkaimu "

Tidak ada komentar:

Translate