-->


"Kami tidak lebih hanyalah para penuntut ilmu yang fakir dan hina. Berjalan Keluar masuk melewati jalan-jalan di belantara mazhab. Di sini berhati-hatilah, siapa saja bisa tersesat dan berputar-putar dalam kesia-siaan. Banyak papan nama, baik yang baru dipasang atau yang sudah lama ada. Memilih jalan ini begitu mudah dan bahkan membanggakan bagi siapa saja yang tidak teliti. Akhirnya yang kami pilih adalah jalan dengan 'papan nama' yang sudah ada sejak lama. Inilah jalan kami, jalan Ahlus Sunnah Waljama'ah, jalan konservative, jalannya para pendahulu yang telah merintis dan menempuh jalan estafet dari Rosulullah SAW. Adapun jalan dengan papan nama yang baru dipasang kami ucapkan selamat tinggal. Biarkan kami memilih jalan ini, jalan tradisi Islam turun temurun yang sambung menyambung sanad: murid dari guru, dari guru, dari guru.... dari Salafunas Sholih, dari tabi'ut tabi'in, dari tabi'in, dari sahabat, sumbernya langsung sampai ke Baginda Rosulullah SAW.
Inilah jalan kami.... Ahlussunnah Waljama'ah.


Cari Blog Ini

Sabtu, 28 April 2012

Mimpi Dikunjungi Baginda Rosul SAW


Ceritakan kepadaku guru…! mimpimu dengan Nabi SAW yang paling menarik bagimu. Guruku bercerita: “Pada suatu pagi ada seseorang mengetuk pintu rumahku seraya mengucapkan salam:
“Assalamu’alaikum !” (Keselamatan bagimu)
Sebelum aku membuka pintunya aku mencoba mengintip dari sudut rumah, aku lihat yang mengetuk pintu dan yang mengucapkan salam itu ternyata adalah seorang yang berjubah putih dan bersurban. Bau wanginya menyeruak meliputi rumahku. Dia tak lain adalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.
Kemudian Rasul mengucapkan salam lagi yang kedua: “Assalamu’alaikum !”(Kedamaian bagimu)
Aku menjawab dengan lirih dibalik pintuku:  “Wa’alaikumus salam warahmatullah wabarokatuh”. Namun tetap saja tidak aku buka pintu rumahku.
Kemudian rasul mengucapkan lagi yang ke tiga: “Assalamu’alaikum !”(Kesejahteraan bagimu)
Aku menjawab dengan lirih dibalik pintu sambil berlinang mata: “Wa’alaikumus salam warahmatullah wabarokatuh”
Mungkin karena Rasul merasa tidak ada jawaban dariku dan tak ada yang membukakan pintu, akhirnya beliau meninggalkan rumahku. Belum jauh kira kira 7 langkah, aku langsung membuka pintu dan mengejar beliau, lalu aku raih kedua tangannya dan aku menciuminya.
Kemudian Beliau berkata:
“Kemana saja kamu? Aku mengetuk pintumu dan mengucapkan salam 3x tapi kamu tak kunjung keluar?”
Aku berkata:
“Maafkan aku ya Rasul, bukan aku tak ada dirumah, bukan aku tak dengar salammu, bukan maksud hati tak perdulikan itu…”
Rasul berkata:”Lalu apa maksudmu dari semua itu?”
Aku berkata: “Ketika engkau mengucapkan kata yang penuh sarat doa “Assalamu’alaikum” (keselamatan bagimu) aku sebenarnya menjawabnya, namun aku ingin engkau mendoakan aku lagi dan lagi dan lagi wahai Rasul… Siapa yang tak ingin di doakan olehmu di muka bumi ini wahai Rasul…?”
Dan siapa yang tak bahagia tatkala rumahnya dikunjungi olehmu wahai Rasul?”
Dan Rasul-pun memelukku dan berkata: ”Masya Allah sahabatku… Semoga dirimu senantiasa diliputi oleh kedamaian-Nya…
(Oleh:  Kaheel Baba Naheel  dari sekitar Al Madinah) di Publikasikan Oleh : MT. Miftahul Khoir

Tidak ada komentar:

Translate