-->


"Kami tidak lebih hanyalah para penuntut ilmu yang fakir dan hina. Berjalan Keluar masuk melewati jalan-jalan di belantara mazhab. Di sini berhati-hatilah, siapa saja bisa tersesat dan berputar-putar dalam kesia-siaan. Banyak papan nama, baik yang baru dipasang atau yang sudah lama ada. Memilih jalan ini begitu mudah dan bahkan membanggakan bagi siapa saja yang tidak teliti. Akhirnya yang kami pilih adalah jalan dengan 'papan nama' yang sudah ada sejak lama. Inilah jalan kami, jalan Ahlus Sunnah Waljama'ah, jalan konservative, jalannya para pendahulu yang telah merintis dan menempuh jalan estafet dari Rosulullah SAW. Adapun jalan dengan papan nama yang baru dipasang kami ucapkan selamat tinggal. Biarkan kami memilih jalan ini, jalan tradisi Islam turun temurun yang sambung menyambung sanad: murid dari guru, dari guru, dari guru.... dari Salafunas Sholih, dari tabi'ut tabi'in, dari tabi'in, dari sahabat, sumbernya langsung sampai ke Baginda Rosulullah SAW.
Inilah jalan kami.... Ahlussunnah Waljama'ah.


Cari Blog Ini

Senin, 09 April 2012

POTO PERANGKAT PENINGGALAN BAGINDA RASULALLAH SAW.

Topi Perang Baginda Rasulallah SAW


Imamah/Sorban Baginda Rasulallah SAW


Baju Gamis Baginda Rasulallah SAW


Baju Baginda Rasulallah SAW


Beberapa Helai Rambut Baginda Rasulallah SAW



Rambut Baginda Rasulallah SAW


Bendera Baginda Rasulallah SAW


Pedang Baginda Rasulallah SAW


Busur/anak Panah Baginda Rasulallah SAW


Baju Baginda Rasulallah SAW


Pedang Baginda Rasulallah SAW


Pedang Baginda Rasulallah SAW


Gigi Baginda Rasulallah SAW


Surat Baginda Rasulallah SAW


Surat Baginda Rasulallah SAW


Surat Baginda Rasulallah SAW


Kotak Penyimpanan Baginda Rasulallah SAW


Kunci Baginda Rasulallah SAW


Sandal Baginda Rasulallah SAW




Sepatu Baginda Rasulallah SAW

Info :
Dari sejumlah rambut, polemik bergulir. Rambut itu diyakini adalah helai-helai rambut milik manusia agung Rasulullah SAW. Dalam kotak kaca, kini tersimpan rapi di India Selatan, tepatnya di kota Kerala.
Dari mana asal rambut itu? Kelompok ‘penjaga rambut’ meyakini rambut itu berasal dari potongan rambut Rasulullah SAW saat melaksanakan ibadah haji. Beberapa orang yang berhaji bersama beliau memunguti rambut itu, dan menyimpannya secara turun temurun. Salah satunya, adalah leluhur tokoh agama terkemuka Kerala, Shaikh Aboobacker Ahmad.
Menjadi polemik, karena di situs tempat penyimpanan rambut itu, akan dibangun sebuah masjid agung berbiaya milyaran rupiah Sebagian mendukung pembangunan itu dan banyak  juga orang  yang menentang.
Mengapa menentang? Mereka tidak setuju jika situs itu nantinya dikeramatkan, dan jamaah menjadi syirik. “Mayoritas Muslim di negara itu telah menentang rencana ini karena terjadi benar-benar bertentangan dengan ajaran Nabi. Tidak ada dalil yang menyebutkan wajib membangun masjid untuk menjaga rambut Nabi dan tidak ada yang mencoba untuk melakukan bisnis dengan menggunakan rambut suci itu,” kata kata MM Akbar, kepala editor bulanan majalah Samwadam Sneha, yang bertujuan untuk menyebarkan pesan Islam di Kerala. Ia berbicara sebuah konferensi media internasional di Jeddah.
Pimpinan Jamaat-e-Islami Hind, Kerala, Ameer T Arifali, telah memperingatkan umat Islam di Kerala untuk waspada atas rencana untuk membangun sebuah masjid untuk pelestarian rambut Nabi Muhammad  SAW di Kozhikode itu. “Hal ini pada dasarnya merupakan upaya untuk melahirkan sebuah kuil baru dalam Islam, yang benar-benar bertentangan dengan prinsip Islam,” ujarnya.
Menurutnya, adalah tugas wajib dari gerakan reformis Islam di Kerala untuk mengalahkan upaya membangun sebuah masjid atas nama Nabi Muhammad SAW. Masjid diproyeksikan bernama Masjid Sha’re Mubarak ini akan dibangun megah oleh pengusaha setempat, AP Kanthapuram Abubacker Musliyar.
“Ini bukan waktu untuk mendiskusikan keaslian dan keaslian rambut. Membangun masjid di atas nama Nabi Muhammad bertentangan dengan ajaran dasar Islam, yang melarang semua bentuk fisik keilahian,” kata Arifali.


Tidak ada komentar:

Translate